Umat Nabi Muhammad yang Pertama Kali Dihisab Saat Hari Kiamat

Umat Nabi Muhammad yang Pertama Kali Dihisab Saat Hari Kiamat

Tim detikHikmah - detikSulsel
Senin, 27 Feb 2023 19:10 WIB
Stones marking the Danakil desert road in Djibouti (Photo by In Pictures Ltd./Corbis via Getty Images)
Ilustrasi (Foto: Corbis via Getty Images/Mike Abrahams)
Jakarta -

Pada hari kiamat seluruh umat manusia berkumpul di Padang Mahsyar untuk menjalani hisab. Lantas, siapa manusia pertama yang akan dihisab?

Dilansir dari detikHikmah, menurut sebuah khabar, orang yang pertama yang akan dihisab berasal dari umat Nabi Muhammad SAW. Diketahui, hisab merupakan hari di mana seluruh manusia akan mempertanggungjawabkan setiap amal perbuatannya semasa hidup di dunia.

Hal tersebut diterangkan dalam Al-Qura'an surah Az-Zalzalah. Allah SWT berfirman.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

يَوْمَىِٕذٍ يَّصْدُرُ النَّاسُ اَشْتَاتًا ەۙ لِّيُرَوْا اَعْمَالَهُمْۗ ٦ فَمَنْ يَّعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَّرَهٗۚ ٧ وَمَنْ يَّعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّا يَّرَهٗ ࣖ ٨

Artinya: "Pada hari itu manusia keluar (dari kuburnya) dalam keadaan terpencar untuk diperlihatkan kepada mereka (balasan) semua perbuatan mereka. Siapa yang mengerjakan kebaikan seberat zarah, dia akan melihat (balasan)-nya. Siapa yang mengerjakan kejahatan seberat zarah, dia akan melihat (balasan)-nya." (QS Az-Zalzalah: 6-8)

ADVERTISEMENT

Dalam Kitab Al-Wasathiyyah fil Qur'anil Kariim yang ditulis Ali Muhammad Ash-Shallabi dan diterjemahkan oleh Samson Rahman dijelaskan bahwa, umat Nabi Muhammad SAW adalah umat yang paling awal dikumpulkan dan dihisab pada hari kiamat. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW,

"Kami adalah umat terakhir dan umat yang pertama kali dihisab." Dikatakan (kepada kami), "Di mana umat yang ummi dan Nabi mereka? Kami adalah umat terakhir dan paling awal (didahulukan di akhirat dalam hisab)." (HR Bukhari dalam Kitab Al-Jum'ah, Bab Fardhu Jum'ah)

Kemudian, hal tersebut juga disebutkan dalam hadits shahih bahwasanya, "Kami kaum terakhir dan terdepan pada hari kiamat walaupun mereka Allah karunia Kitab sebelum kami. Inilah hari yang diwajibkan atas mereka lalu mereka berselisih tentangnya. Lalu Allah menunjuki kami. Sehingga manusia menjadi pengikut kami, Yahudi besok dan lusa orang-orang Kristen." (HR Bukhari)

Tidak hanya itu, Ibnu Majah juga meriwayatkan sebuah hadits yang serupa yakni, "Kita adalah umat terakhir dan umat yang pertama dihisab." Diketahui, hadits ini dinilai shahih oleh Al-Albani dalam as-Silsilah ash-Shahihah.

Dalam Kitab Bustanul Wa'izhin yang diterjemahkan oleh Iman Firdaus, Ibnul Jauzi mengatakan, umat Nabi Muhammad SAW yang pertama kali dipanggil untuk dihisab adalah seorang laki-laki Quraisy dari bani Makhzum yang bernama Abdullah ibn Abdul Asad. Dia memiliki saudara yang bernama al-Aswad ibn Abdul Asad.

Allah SWT menurunkan ayat tentang kedua orang tersebut. Allah SWT berfirman,

فَاَمَّا مَنْ اُوْتِيَ كِتٰبَهٗ بِيَمِيْنِهٖ فَيَقُوْلُ هَاۤؤُمُ اقْرَءُوْا كِتٰبِيَهْۚ ١٩ اِنِّيْ ظَنَنْتُ اَنِّيْ مُلٰقٍ حِسَابِيَهْۚ ٢٠ فَهُوَ فِيْ عِيْشَةٍ رَّاضِيَةٍۚ ٢١ فِيْ جَنَّةٍ عَالِيَةٍۙ ٢٢ قُطُوْفُهَا دَانِيَةٌ ٢٣ كُلُوْا وَاشْرَبُوْا هَنِيْۤـًٔا ۢبِمَآ اَسْلَفْتُمْ فِى الْاَيَّامِ الْخَالِيَةِ ٢٤

Artinya: "Adapun orang yang diberi catatan amalnya di tangan kanannya, dia berkata (kepada orang-orang di sekelilingnya), "Ambillah (dan) bacalah kitabku (ini)! Sesungguhnya (saat di dunia) aku yakin bahwa (suatu saat) aku akan menerima perhitungan diriku." Maka, ia berada dalam kehidupan yang menyenangkan dalam surga yang tinggi yang buah-buahannya dekat. (Dikatakan kepada mereka,) "Makan dan minumlah dengan nikmat sebagai balasan amal yang kamu kerjakan pada hari-hari yang telah lalu." (QS Al Haqqah: 19-24)

Ibnul Jauzi juga menyebutkan, ayat tersebut turun untuk Abdullah ibn Abdul Asad. Sementara firman Allah SWT,

وَاَمَّا مَنْ اُوْتِيَ كِتٰبَهٗ بِشِمَالِهٖ ەۙ فَيَقُوْلُ يٰلَيْتَنِيْ لَمْ اُوْتَ كِتٰبِيَهْۚ ٢٥

Artinya: "Adapun orang yang diberi catatan amalnya di tangan kirinya berkata, "Seandainya saja aku tidak diberi catatan amalku." (QS Al Haqqah: 25)

Ayat tersebut turun tentang al-Aswad ibn Abdul Asad, saudara dari Abdullah ibn Abdul Asad.

Ibnul Jauzi menceritakan bahwa, Abdullah adalah seorang mukmin yang akan masuk melalui balik tirai dan dihadapkan di depan Allah SWT. Ketika Abdullah telah berada di hadapan Allah SWT, dia merasa amat ketakutan.

"Seluruh tulang sendinya bergemetar, jiwanya melayang disebabkan takut yang amat sangat kepada Allah SWT. Ketika ia berada dalam ketakutan yang sangat seperti itu, tiba-tiba datanglah seorang malaikat dari sisi Allah dan di tangannya terhadap catatan putih yang dicap dengan tanda keabadian," terang Ibnul Jauzi.

Wallahu a'lam.




(edr/asm)

Hide Ads