Akun Twitter resmi Kejaksaan Negeri (Kejari) Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel) diretas dengan mengunggah sejumlah cuitan. Peretas akun menyampaikan pesan tersirat soal tuntutan jaksa ke Ferdy Sambo Cs.
Setidaknya ada tiga cuitan yang diunggah si peretas akun @kejarigowa itu sejak diambil alih pada Rabu (18/1) hingga malam tadi. Cuitan pertama menyampaikan secara terang-terangan bahwa akun tersebut sedang diretas dengan menulis cuitan "AKUNNYA DIPINJAM DULU SEBENTAR YA".
Dalam cuitan keduanya, si peretas mengunggah sejumlah tangkapan layar pemberitaan terkait tuntutan para terdakwa pembunuhan Brigadir Yosua Hutabarat. Peretas menampilkan berita soal tuntutan Richard Eliezer lebih tinggi dari Putri Candrawathi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, juga ada berita soal hasil poligraf Eliezer dan Putri. Hasilnya, Eliezer disebutkan berkata jujur, sementara Putri hampir semua tidak benar.
Unggahan kedua itu juga dilengkapi dengan cuitan. "Berkata jujur: 12 tahun penjara, Berkata bohong: 8 tahun penjara, JPU nya TOLOL !!, 'SAYA TIDAK TAHU YANG MULIA', Welcome to Indonesia," demikian cuitan unggahan kedua.
Selanjutnya dalam cuitan ketiga, peretas kembali mengunggah sebuah gambar yang menampilkan foto Putri dan Sambo duduk. Kedunya terlihat ditodong senjata oleh sejumlah orang berseragam sama.
Si peretas pun kembali mengatakan bahwa akun itu dipinjam. "Akunnya dipinjam dulu ya, minggu depan di balikin suerr," cuitnya.
Kejari Sebut Akun Diretas
Kajari Gowa Yeni Andriani mengatakan akun Twitter resmi itu telah diretas sejak Rabu malam (18/1). Dia mengaku kaget melihat tiba-tiba ada cuitan yang menyindir kasus pembunuhan Brigadir Yosua.
"Kami juga tadi malam kaget ya ada statement yang seperti itu. Jadi perlu kami sampaikan bahwa akun kami Kejaksaan Negeri Gowa, Twitter akun kami di-hacker," ujarnya saat dikonfirmasi detikSulsel, Kamis (19/1).
Dia pun menyebut pihaknya langsung berusaha untuk memulihkan akun tersebut. Tim cyber crime dikerahkan untuk mengambil alih kembali akun itu dari si peretas.
"Iya, kami lagi mencoba ini dari cyber crime. Kami kan kejaksaan gak mungkinlah bikin kayak begitu," tegasnya.
Selengkapnya di halaman selanjutnya.
Peretas Teridentifikasi di Sulawesi
Yeni mengungkapkan tim cyber crime telah mengidentifikasi pelaku peretasan. Dia menyebut peretas berada di wilayah Sulawesi.
"Tim cyber kami melakukan pelacakan terhadap pelakunya dan kami sudah dapati. Informasi yang kami dapati masih di wilayah Sulawesi," kata Yeni Andriani.
Pihaknya pun telah melaporkan peretasan ini kepada pimpinan secara berjenjang. Namun dia mengakui hingga malam tadi proses pemulihan masih berlangsung.
"Kami berusaha kembali sekarang ini untuk menarik kembali akun Twitter kami," ucapnya.
Di sisi lain, Yeni mengaku akan bersikap tegas terkait peretasan ini. Yeni mengatakan Kejari Gowa akan melaporkan peretas akun jika ditemukan unsur pidana.
"Apabila ada indikasi perbuatan tindak pidana maka kami akan melakukan keberatan dan akan melakukan proses hukum," terangnya.