Akun Twitter Kejari Gowa Diretas, Singgung Tuntutan Jaksa ke Ferdy Sambo Cs

Akun Twitter Kejari Gowa Diretas, Singgung Tuntutan Jaksa ke Ferdy Sambo Cs

Andi Nur Isman - detikSulsel
Kamis, 19 Jan 2023 14:43 WIB
Tangkapan layar unggahan akun Twitter Kejari Gowa di @kejarigowa.
Foto: Tangkapan layar unggahan akun Twitter Kejari Gowa di @kejarigowa. (dok. istimewa)
Makassar -

Akun Twitter resmi Kejaksaan Negeri (Kejari) Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel) diretas. Akun tersebut mengunggah cuitan yang menyinggung tuntutan jaksa terhadap terdakwa pembunuhan Brigadir N Yosua Hutabarat oleh Ferdy Sambo cs.

Dilihat detikSulsel, Kamis (19/1/2023), peretas akun Twitter @kejarigowa mengunggah tiga cuitan sejak Rabu malam (18/1). Postingan pertama mengunggah sebuah berita soal sidang tuntutan terhadap Ferdy Sambo. Dalam unggahan itu peretas menuliskan sebuah pesan dengan keterangan "AKUNNYA DIPINJAM DULU SEBENTAR YA".

Peretas juga mengunggah beberapa tangkapan layar pemberitaan mengenai tuntutan para terdakwa pembunuhan Brigadir Yosua. Peretas kemudian membandingkan hasil poligraf Richard Eliezer dan Putri Candrawathi.

ADVERTISEMENT

"Berkata jujur: 12 tahun penjara, Berkata bohong: 8 tahun penjara, JPU nya TOLOL !!, 'SAYA TIDAK TAHU YANG MULIA', Welcome to Indonesia," demikian cuitan unggahan itu.

Selanjutnya peretas kembali mengunggah sebuah gambar yang menampilkan foto Putri dan Sambo duduk, hingga ditodong senjata oleh sejumlah orang. Peretas dalam unggahan itu kembali mengatakan bahwa akun itu dipinjam.

"Akunnya dipinjam dulu ya, minggu depan di balikin suerr," cuitnya.

Terkait unggahan tersebut, Kajari Gowa Yeni Andriani mengatakan akun Twitter Kejari Gowa telah diretas sejak malam tadi. Yeni juga mengaku kaget dengan unggahan yang ada di akun Twitter itu.

"Kami juga tadi malam kaget ya ada statement yang seperti itu. Jadi perlu kami sampaikan bahwa akun kami Kejaksaan Negeri Gowa, Twitter akun kami di-hacker," ujarnya saat dikonfirmasi detikSulsel, Kamis (19/1).

Yeni mengatakan saat ini pihaknya masih berusaha untuk memulihkan akun tersebut. Tim cyber crime disebutnya sedang mencoba mengambil alih kembali akun itu dari peretas.

"Iya, kami lagi mencoba ini dari cyber crime. Kami kan kejaksaan gak mungkinlah bikin kayak begitu," tegasnya.




(asm/sar)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads