Anggota Komisi III DPR RI Ahmad Ali menyoroti acara tarik tambang IKA Unhas Sulsel digelar di aspal alias jalan raya hingga menyebabkan korban jiwa hingga luka-luka. Dia menyebut tarik tambang di jalan raya tidak lumrah dan membahayakan.
"Dari pengalaman saya, pemahaman saya, namanya tarik tambang itu tidak pernah dilaksanakan di jalan raya. Kenapa tidak boleh dilaksanakan di jalan raya, karena ada konsekuensi benturan fisik dari kegiatan tarik tambang tersebut," ujar Ahmad Ali kepada detikSulsel, Senin (19/12/2022).
Ahmad Ali kemudian membayangkan kegiatan tersebut digelar dengan melibatkan sekitar 5.000 orang. Dengan jumlah peserta tersebut, dia mengatakan risiko kecelakaan akan semakin besar.
"Jadi kalau kemudian saya bayangkan, 5.000 orang berarti 2.500 sebelah, 2.500 sebelah. Itu melakukan kegiatan dan kemudian terjadi insiden orang terjatuh bisa saja, di mana risiko orang saling beririsan. Nah bagaimana itu terjadi di jalan raya," terangnya.
Menurutnya, acara tarik tambang semestinya dilaksanakan di tempat yang jauh lebih aman. Misalnya di lapangan terbuka dengan kontur tanah atau pasir.
"Harusnya itu kan dilakukan di lapangan atau di pasir. Jadi ini lebih pada olahraga rakyat yang tidak lepas dari acara riang gembira. Sehingga kemudian peristiwa terjadi ini pastilah ini adalah kelalaian manusia," ucapnya.
Dia juga menilai kegiatan tersebut tidak dipersiapkan dengan matang. Salah satunya tidak ada tim medis yang bersiaga di sekitar lokasi yang sigap menangani insiden-insiden tidak terduga.
"Kegiatan itu tidak ada ambulans, tidak ada standar-standar kesehatan lain di tempat itu. Nah artinya ini jelas sekali bahwa ini faktor kelalaian manusia," pungkasnya.
Untuk diketahui, tragedi maut itu terjadi saat acara tarik tambang IKA Unhas Sulsel yang melibatkan 5.000 orang di Jalan Jenderal Sudirman, Minggu (18/12). Kegiatan ini menyebabkan peserta atas nama Masyita (43) tewas dan 8 orang lainnya luka-luka.
CCTV tragedi tarik tambang di halaman selanjutnya.
Simak Video "Video: Momen Bilqis Bocah Korban Penculikan Disambut Warga saat Tiba di Makassar"
(asm/sar)