Anggota Komisi III DPR Minta Polisi Usut Tarik Tambang Maut IKA Unhas Sulsel

Anggota Komisi III DPR Minta Polisi Usut Tarik Tambang Maut IKA Unhas Sulsel

Andi Nur Isman - detikSulsel
Senin, 19 Des 2022 14:23 WIB
Waketum NasDem, Ahmad Ali.
Anggota Komisi III DPR RI Ahmad Ali. Foto: (Wildan/detikcom)
Makassar -

Anggota Komisi III DPR RI Ahmad Ali meminta polisi mengusut tragedi tewasnya warga Makassar, Masyita (43) saat acara tarik tambang Ikatan Keluarga Alumni Universitas Hasanuddin (IKA Unhas) Sulawesi Selatan (Sulsel). Ali menilai ada faktor kelalaian panitia di acara itu.

"Kami sangat prihatin dengan kejadian itu. Semoga keluarga yang ditinggal tentunya mendapat kekuatan bahwa ini adalah cobaan," kata Ahmad Ali kepada detikSulsel, Senin (19/12/2022).

Ali menilai acara tarik tambang IKA Unhas Sulsel di Jalan Jenderal Sudirman, Makassar pada Minggu (18/12) lalu itu tidak memperhitungkan unsur keselamatan manusia. Untuk itu, dia kembali menegaskan soal adanya dugaan kelalaian panitia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tapi tidak bisa kita tidak katakan ini faktor kelalaian manusia, karena kenapa, pertama ambisi untuk melakukan sesuatu yang berbeda dengan yang lain itu sah-sah saja. Tapi tentunya ambisi itu tidak boleh membuat kita abai, lalai, untuk menghitung faktor keselamatan manusia," ujarnya.

Menurutnya, kegiatan tarik tambang yang dilaksanakan di jalan raya memang sangat membahayakan. Dia menyebut potensi benturan fisik sangat besar dan membahayakan peserta jika kegiatan itu dilaksanakan di jalan raya.

ADVERTISEMENT

"Dari pengalaman saya, pemahaman saya, namanya tarik tambang itu tidak pernah dilaksanakan di jalan raya. Kenapa tidak boleh dilaksanakan di jalan raya, karena ada konsekuensi benturan fisik dari kegiatan tarik tambang tersebut," terangnya.

Ahmad Ali pun meminta kasus ini untuk diusut oleh pihak kepolisian. Dia mengatakan kasus ini tidak boleh dianggap sebagai sebuah masalah yang biasa.

"Ada izin tidak ada izin ini tetap harus diusut. Karena ketika polisi melaksanakan izin pelaksanaan tarik tambang dengan jumlah massa yang begitu besar di tengah jalan itu juga polisi bermasalah ini. Dan saya yakin polisi tidak segampang itu memberikan izin seperti itu di tengah jalan," tegasnya.

Untuk diketahui, tarik tambang IKA Unhas Sulsel yang melibatkan 5.000 orang ini berlangsung di Jalan Jenderal Sudirman, Minggu (18/12). Kegiatan ini menyebabkan peserta atas nama Masyita (43) tewas terbentur aspal. Polisi pun turun tangan melakukan penyelidikan.

Kasubag Humas Polrestabes Makassar AKP Lando mengatakan tarik tambang IKA Unhas Sulsel ini tidak hanya memakan korban jiwa. Kegiatan ini juga membuat 8 orang peserta lainnya mengalami luka-luka.

"Data yang diperoleh, 1 orang MD (meninggal dunia) dan 8 orang luka," ujar AKP Lando kepada detikSulsel, Minggu (18/12).

Menurut Lando, salah satu korban luka bahkan mengalami luka serius di telapak kaki. Para korban luka sudah dibawa ke rumah sakit untuk menjalani perawatan medis.

"(Dari total 8 luka) 7 luka lecet dan 1 luka robek pada telapak kaki," kata Lando.




(asm/nvl)

Hide Ads