Acara tarik tambang Ikatan Keluarga Alumni Universitas Hasanuddin Sulawesi Selatan (IKA Unhas Sulsel) yang menewaskan seorang warga, Masyita (43) dan 8 orang luka-luka terekam melalui CCTV di lokasi kejadian. Korban tewas sempat terpental setelah terkena tali tambang yang tertarik kencang.
Dalam video CCTV di Jalan Jenderal Sudirman, Kota Makassar pada Minggu (18/12/2022), awalnya sejumlah peserta tarik tambang terlihat sedang bersantai di tengah Jalan Jenderal Sudirman-Batu Putih. Para peserta tampak asyik berbincang dengan peserta lainnya.
Tak lama berselang, tali tambang berwarna putih yang berada di jalan tersebut tiba-tiba tertarik kencang dari arah Karebosi. Sejumlah peserta lantas kaget dan mengalihkan pandangannya ke sumber hentakan tali yang sangat kencang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, korban Masyita yang saat itu berdiri di dekat tali tiba-tiba terpental setelah kakinya terkena tarikan tersebut. Korban kemudian tampak terjatuh dan terbentur ke barier beton yang berada di tengah jalan.
Sejumlah orang yang berada di sekitar lokasi kejadian kemudian mendekati dan berusaha menolong korban yang terkapar. Sementara sejumlah orang lainnya tampak panik dan histeris.
Tragedi maut itu terjadi saat acara tarik tambang IKA Unhas Sulsel yang melibatkan 5.000 orang di Jalan Jenderal Sudirman, Minggu (18/12). Kegiatan ini menyebabkan peserta atas nama Masyita (43) tewas hingga polisi turun tangan melakukan penyelidikan.
Ketua IKA Unhas Sulsel Danny Pomanto mengatakan korban tewas setelah lomba tarik tambang selesai. Saat itu, korban berdiri di atas tali tambang sementara talinya tertarik sehingga korban terpental ke beton.
"Kejadian pas mulai hujan. Saya kan di tengah, itu sudah selesai (acara tarik tambangnya). Rupanya (tali) tambang itu kan menyimpan energi (masih tertarik setelah acara)" kata Danny saat dihubungi detikSulsel, Minggu (18/12).
Menurut Danny, peserta sekitar 6.000 orang yang terbagi menjadi dua tim. Tim pertama memakai kostum berwarna merah dan tim kedua menggunakan kostum putih.
"Yang menang kan yang 3.000 orang itu (pakai baju merah), dia (korban) di ujung di putih yang kalah. Dia berdiri di atas tali, talinya kan terlecut (tertarik) kena kakinya kemudian (korban) terpental ke beton," sambung Danny.
Atas insiden itu, Danny pun turut melayat ke rumah korban di Kelurahan Ballaparang, Kecamatan Rappocini, Makassar. Dia mengatakan almarhumah merupakan anggota aktif PKK Makassar.
"Itu (korban) kan tim saya kasihan, orang baik, orang berdedikasi. Dia masuk PKK, dia aktif. Saya juga merasa kehilangan," kata Danny.
"Kita urusi semua, sampai takziah, terus juga 2 anaknya kita kasi beasiswa sampai dia selesai," lanjut Danny.
Simak soal izin kegiatan di halaman selanjutnya.
Kapolres Tegaskan IKA Unhas Sulsel Kantongi Izin
Kapolrestabes Makassar Kombes Budi Haryanto menegaskan kegiatan tersebut sudah mengantongi izin.
"(Izin pelaksanaan kegiatan) Ada," kata Kombes Budi saat dimintai konfirmasi detikSulsel, Senin (19/12).
Budi juga membantah pernyataan Kapolsek Ujung Pandang yang menyebut kegiatan tersebut tidak mengantongi izin kepolisian. Dia menegaskan izin tersebut dikeluarkan oleh Polrestabes bukan Polsek.
"Izin itu yang keluarkan Polres," tegas Budi.
Saat ini, Budi mengaku pihaknya masih terus mengusut tragedi maut tarik tambang IKA Unhas tersebut. Namun dia belum menjelaskan sejauh mana pengusutan itu dilakukan.
"Sudah tunggu saja hasilnya," singkatnya.
Simak Video "Video: Detik-detik Truk Tabrak Pagar Taman di Makassar gegara Rem Blong"
[Gambas:Video 20detik]
(asm/nvl)