Fakta-fakta Penemuan Bangkai Pesawat Diduga Peninggalan PD II di Kotabaru

Kalimantan Selatan

Fakta-fakta Penemuan Bangkai Pesawat Diduga Peninggalan PD II di Kotabaru

Tim detikcom - detikSulsel
Minggu, 18 Des 2022 09:15 WIB
Penemuan bangkai pesawat di tengah hutan Kotabaru, Kalsel.
Foto: Penemuan bangkai pesawat di tengah hutan Kotabaru, Kalsel. (dok. istimewa)
Kotabaru -

Warga di Kotabaru, Kalimantan Selatan (Kalsel) menemukan bangkai pesawat di tengah hutan. Bangkai pesawat itu sudah ditemukan sekitar 40 tahun lalu dan diyakini merupakan peninggalan perang dunia II.

"Iya benar, warga ada temukan sayap pesawat ukuran 3x7 meter, badan pesawat, baling-baling, bangkai mesin, dan tabung gas di dalam hutan," ujar Kapolres Kotabaru AKBP M Gafur Aditya Harisada Siregar kepada detikcom, Jumat (16/12/2022).

Bangkai pesawat itu tepatnya berada di Desa Bungkukan, Kecamatan Kelumpang, Kotabaru. Awalnya kepala desa bersama warga berjalan ke hutan saat ingin melakukan pengecekan Tapal Batas Desa antara Bungkukan dan Magalau Hulu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dirangkum detikcom, Minggu (18/12/2022) berikut fakta-fakta penemuan bangkai pesawat yang diduga peninggalan perang dunia II:

Lokasi Penemuan Bangkai Pesawat di Tengah Hutan

Bangkai pesawat itu berada di tengah hutan Desa Bungkukan. Jaraknya dari permukiman warga sekitar 16 kilometer.

ADVERTISEMENT

"Lokasi bangkai pesawat berjarak dari Desa Bungkukkan menuju TKP sekitar 16 kilometer, 10 kilometer bersepeda motor dan dilanjutkan 6 Km berjalan kaki dengan estimasi empat jam," ujar Kapolres Nunukan AKBP M Gafur Aditya Harisada Siregar.

Gafur mengungkapkan, sebenarnya pada awal tahun 2000-an Babinsa Batangkulur sudah pernah ke lokasi bangkai pesawat. Di sana dia mengamankan sebuah pistol.

"Lokasi bangkai pesawat itu sebelumnya pernah didatangi Babinsa Batangkulur pada awal tahun 2000-an dan di sana dia menemukan pistol dan mengamankan pistol tersebut ke Mako Kodim 1004 Kotabaru," kata Gafur.

"Dan juga pernah disiarkan oleh RRI Banjarmasin pada tahun 1997 terkait adanya pesawat jatuh di di Desa Bungkukkan," imbuhnya.

Diduga Peninggalan Perang Dunia II

Warga sekitar juga diketahui telah banyak yang mengetahui keberadaan bangkai pesawat tersebut. Warga bahkan memanfaatkan besi dari bangkai pesawat untuk membuat pisau maupun parang.

"Berdasarkan penjelasan dari tokoh masyarakat bahwa pesawat sudah sejak lama diketahui keberadaannya oleh masyarakat seringkali memanfaatkan besi bangkai pesawat untuk di buat pisau atau parang," bebernya Gafur.

Bangkai pesawat tersebut diduga merupakan peninggalan perang dunia tepatnya pada tahun 1947 saat Indonesia baru merdeka.

"Rumor di masyarakat pesawat tersebut jatuh pada tahun 1949 zaman gerombolan dan posisi pesawat di atas gunung, tapi untuk memastikan akan dilakukan pemeriksaan oleh pihak yang berkompeten di bidangnya," ujarnya.

Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.

Garis Polisi Dipasang di Sekitar Lokasi Bangkai Pesawat

Garis polisi kemudian dipasang di sekitar lokasi penemuan bangkai pesawat. Hal ini untuk mengamankan puing-puing pesawat yang kerap diambili warga untuk dijadikan senjata tajam.

"Jadi sesuai arahan dari pimpinan terkait adanya bangkai pesawat yang saat ini viral, jadi hari ini kami telah mendatangi lokasi melaksanakan pengecekan, kemudian memasang police line dan spanduk imbauan," kata Kapolsek Kelumpang Barat Ipda Hendri Ade kepada detikcom, Jumat malam (16/12).

"Sebab dari informasi masyarakat sebelum-sebelumnya banyak warga sekitar mencari besi dari puing pesawat untuk dibikin senjata tajam," sambungnya.

Dia mengatakan polisi dan perangkat desa setempat langsung mendatangi lokasi setelah menerima informasi adanya bangkai pesawat di tengah hutan Desa Bungkukan, Kecamatan Kalumpang, Kotabaru. Bangkai pesawat itu diduga peninggalan perang dunia II.

"Saat kita cek memang kita temukan beberapa puing bangkai pesawat. Awalnya saat di lokasi kita temukan bagian pesawat berupa sayap sebelah kiri. Selanjutnya dari temuan itu kita berjalan kaki selama setengah jam lalu menemukan badan, baling-baling, serta mesin pesawat," terangnya.

Pesawat Diduga Sempat Tabrak Gunung Sebelum Jatuh

Hendri mengungkapkan, puing-puing pesawat yang terpisah itu diduga karena pesawat menabrak Gunung Kapur sebelum terjatuh. Hal itu kemudian menyebabkan sayap pesawat patah lalu terbang rendah hingga terjatuh di sekitar lokasi tersebut.

"Iya, kemungkinan benturan keras dengan Gunung Kapur di situlah, makanya terpisah. Karena di lokasi memang banyak gunung," ungkapnya.

Saat melakukan pengecekan, kata dia, di lokasi bangkai tersebut polisi tidak menemukan adanya tanda-tanda identitas pesawat. Namun di bagian sayap terdapat tulisan "DRYVERTANDWIELKAST".

"Tadi kita sudah melakukan pendataan dan pembersihan, namun kami kesulitan karena terlalu lama dan banyak badan pesawat yang tertimbun tanah. Jadi kami kesulitan mencari tulisan-tulisan, untuk mengarahkan pesawat ini milik negara mana. Cuman ada sedikit tulisan yang di sayap, tapi itu tidak menunjukkan identitas pesawat itu," bebernya.

Bangkai Pertama Ditemukan Warga 40 Tahun Lalu

Polisi juga mengungkap bangkai pesawat itu sudah ditemukan warga sejak tahun 1980-an atau sekitar 40 tahun lalu. Hanya saja warga cuma membiarkan bangkai pesawat berkarat di tengah hutan.

"Pertama kali ditemukan masyarakat di situ pada tahun 80-an," ujar Kapolsek Kelumpang Barat Ipda Hendri Ade kepada detikcom, Jumat malam (16/12).

Menurutnya, masyarakat di sekitar lokasi penemuan bangkai pesawat di Desa Bungkukan, Kecamatan Kalumpang itu sudah menganggap bangkai pesawat itu hal biasa karena sudah ada sejak lama.

"Jadi dari masyarakat kita di sini sudah bukan rahasia lagi di dalam hutan ini ada bangkai pesawat," kata Hendri.


Hide Ads