Lurah Mangasa, Kecamatan Tamalate, Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) Ilham Arfah turun tangan melakukan mediasi dengan pihak sekolah Kuttab Al-Fatih setelah insiden Wakil Rektor II Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar Wahyudin Naro dipolisikan atas dugaan penganiayaan. Ilham menyebut aktivitas sekolah diminta disetop sementara.
"Babinsa dan Binmas kemarin menyampaikan kalau bisa pihak sekolah untuk supaya lebih aman, dan ini semua untuk ditunda dulu kegiatan-kegiatan (di sekolah) sambil mengurus perizinan semua," kata Ilham Arfah saat dikonfirmasi detikSulsel, Jumat (16/9/2022).
Ilham mengaku sudah mempertemukan warga, istri Wahyuddin Naro, dan pihak sekolah pada Kamis (15/9). Pertemuan ini untuk mengetahui persoalan yang terjadi sekaitan dengan dipolisikannya WR II UIN Alauddin Makassar itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita hanya memediasi sebagai pihak penengah," terang Ilham.
Dia menyebut pihak sekolah Kuttab Al-Fatih memang belum pernah berkomunikasi dengan masyarakat setempat mengenai aktivitasnya. Sementara lokasinya berada di dalam kompleks, di Jalan Sultan Alauddin 2, Makassar.
"Kita kasih masukan pihak sekolah untuk bagaimana berkomunikasi dengan masyarakat atau sosialisasikan bahwa keberadaannya di situ. Apalagi dalam kompleks bukan di luar. Ituji permintaan masyarakat," ujarnya.
Sementara terkait dugaan penganiayaan yang dilakukan Wahyudin Naro terhadap salah satu orang tua siswa, Ilham mengaku tidak mau membahasnya terlalu jauh. Dia menyebut kasus itu merupakan ranah pihak kepolisian.
"Saya tidak bisa bahas itu masalah pemukulan dan lain-lain karena itukan jalurnya beda, sudah jalur hukum, jadi kami cuman memediasi kepa pihak masyarakat dan sekolah itu," bebernya.
Sebelumnya diberitakan, seorang pria inisial L (40) di Makassar menjadi korban pemukulan oleh Wakil Rektor II UIN Alauddin Makassar Wahyudin Naro. Akibat pemukulan tersebut korban mengalami luka di wajah dan kacamatanya rusak.
"Saya tidak ada masaalah cuman saya berdiri disitu (dekat rumah Wahyudin) mungkin dia salah orang memukul saya," kata L kepada detikSulsel saat dikonfirmasi, Rabu (14/9).
L mengatakan kejadian itu bermula saat dirinya mengantar anaknya ke sekolah di sekitar Kompleks BPD (rumah Wahyudin berada), Jalan Sultan Alauddin II, Makassar. Di pejalanan pulang saat melintas di kompleks tersebut dia melihat ada kerumunan warga.
Dia pun mendekat meskipun tak mengetahui apa yang sedang dikerumuni oleh warga. Namun di lokasi tersebut istri Wahyudin disebut sedang marah-marah.
"Kejadiannya itu sekitar pukul 07.45 Wita, Selasa pagi (13/9). Saya berada di lokasi itu soalnya ada sedikit ribut saya lihat, jadi saya datang kesitu, saya datang hanya untuk melihat cuman pada waktu istrinya itu (Wahyudin) lagi marah-marah saya berdiri di pinggir jalan di samping satu mobil yang parkir," sebutnya.
"Saya berdiri di situ, terus bapaknya (Wahyudin) kemudian pada waktu mendekati (isterinya), dia melewati saya. Saya rasa tidak ada masalah atau apa, saya berdiri biasa saja, dia lewati saya terus bapaknya bilang ada apa ini (bertanya ke warga) kemudian tiba-tiba berbalik ke arah saya dan langsung memukul, saya juga tidak tahu apa-apa," sambungnya.
(asm/sar)