Protes Peternak Bikin Pemusnahan Kerbau Positif PMK di Toraja Dibatalkan

Protes Peternak Bikin Pemusnahan Kerbau Positif PMK di Toraja Dibatalkan

Tim detikSulsel - detikSulsel
Kamis, 14 Jul 2022 08:00 WIB
Di Toraja ada pasar khusus hewan yang terletak di sebuah pasar Bolu, kabupaten Toraja Utara.
Ilustrasi kerbau terjangkit PMK (Foto: Rachman Haryanto)
Tana Toraja -

Peternak di Tana Toraja, Sulawesi Selatan (Sulsel) memprotes rencana pemusnahan kerbau yang terkonfirmasi positif penyakit mulut dan kuku (PMK) karena kompensasinya hanya Rp 10 juta. Akibatnya Dinas Pertanian dan Peternakan Tana Toraja membatalkan rencana pemusnahan tersebut.

"Tidak jadi, karena peternak tidak mau kerbaunya disembelih. Mereka menilai kompensasi Rp 10 juta itu tidak sesuai harga kerbaunya," kata Kepala Bidang (Kabid) Peternakan Tana Toraja Henok kepada detikSulsel, Rabu (13/7/2022).

Selain itu, peternak menilai penyakit PMK ini bisa disembuhkan. Jadi rugi bila dimusnahkan. Beberapa kerbau yang mengalami pembusukan di bagian kuku dan mulut semakin membaik kondisinya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita tadi periksa, ada beberapa kerbau memang sudah tidak menimbulkan gejala yang parah. Sudah menunjukkan ciri-ciri kesembuhan, luka bagian kuku dan mulut sudah kering. Makannya juga sudah lancar," bebernya.

Henok menuturkan Pemda memang tidak memaksa peternak untuk melakukan pemusnahan. Namun peternak diminta untuk tetap melakukan karantina terhadap kerbau yang terjangkit PMK. Ada pemisahan kandang antara yang terjangkit dengan ternak sehat.

ADVERTISEMENT

"Kandangnya juga jangan disatukan dengan ternak yang sehat karena virus ini sangat cepat menular. Hingga saat ini kita belum mendapat informasi mengenai penambahan kerbau terkonfirmasi, masih 28 jumlahnya positif," tutur Hanok.

Sementara, salah seorang peternak kerbau, Sompaeng menyampaikan alasannya enggan melakukan pemusnahan hewan ternak. Ini lantaran nilai kompensasi yang disepakati jauh di bawah harga pasar.

"Tidak tega saya kalau dimusnahkan begitu saja. Memang itu ada kompensasi tapi tidak setara pak, kita sudah rawat bertahun-tahun harganya kerbau saya ini Rp 40 juta. Coba lihat mi selisihnya," pungkas Sompaeng.




(tau/hmw)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads