Temuan Suspek PMK di Toraja Bikin Jeneponto-Bone Setop Jual Beli Ternak

Temuan Suspek PMK di Toraja Bikin Jeneponto-Bone Setop Jual Beli Ternak

Tim detikSulsel - detikSulsel
Kamis, 07 Jul 2022 08:31 WIB
Pasar hewan di Toraja Utara ditutup buntut temuan gejala PMK pada 7 ekor kerbau (Dok. Istimewa).
Foto: Pasar hewan di Toraja Utara ditutup buntut temuan gejala PMK pada 7 ekor kerbau (Dok. Istimewa).
Makassar - Temuan 18 kerbau di Tana Toraja, Sulawesi Selatan (Sulsel) yang ditemukan bergejala klinis penyakit mulut dan kuku atau (PMK) membuat daerah lain di Sulsel waspada. Jeneponto dan Bone disebut sudah menutup lalu lintas jual beli ternak.

"Jeneponto dan Bone itu yang sudah melakukan penutupan (sementara). Tentu saja Toraja juga, kan sudah ada yang suspek," ungkap Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Sulsel drh Nurlina Saking kepada detikSulsel, Rabu (6/7/2022).

Nurlina menuturkan 18 kerbau di Toraja ini memang terindikasi ada gejala PMK. Dia menegaskan 18 ekor kerbau tersebut memang sudah masuk kategori suspek PMK.

"Iya, sudah masuk. Tim kita juga sudah turun ke lapangan sudah melakukan inspeksi tadi, jadi memang gejalanya suspek PMK," tuturnya.

Tim yang diturunkan ke Toraja akan melakukan investigasi. Ini untuk mengantisipasi timbulnya penyebaran PMK di Sulsel. Kasus suspek ini juga perlu diantisipasi segera agar

"Sampelnya sudah diambil petugas Balai Besar Veteriner (BBVet) Maros. Hasilnya diharap segera keluar," jelasnya.

Menurut Nurlina, ada kemungkinan 18 ekor kerbau ini terpapar PMK dari ternak yang masuk ke Sulsel pada 24 Juni lalu yang berasal dari Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB). Kendati demikian, dugaan ini masih harus diinvestigasi lebih jauh.

"Memang ada masuk ternak tanggal 24 Juni dari Sumbawa, NTB," bebernya.

Nurlina mengungkapkan di NTB memang ada 1 wilayah terjangkit PMK yakni Pulau Lombok. Namun memang belum ada laporan yang menunjukkan adanya kasus PMK di Sumbawa.

"Makanya terus didalami lalu lintas ternak agar dapat mengetahui pintu masuk virus PMK," jelasnya.

Sebelumnya diberitakan, Dinas Peternakan Tana Toraja melaporkan temuan 18 ekor kerbau bergejala PMK. Akibatnya jual beli ternak dihentikan untuk sementara.

"Untuk sementara pedagang hewan ternak khususnya kerbau hentikan dulu mobilitas mendatangkan hewan ternak dari luar daerah dan aktivitas jual beli untuk sementara. Ini sampai ada hasil dari Maros. Sabar dulu," kata Bupati Tana Toraja Theofilus Allorerung kepada detikSulsel, Rabu (6/7).

Theofilus mengungkapkan ada 18 kerbau dari Kabupaten Jeneponto yang suspek atau memiliki gejala PMK. Kasus temuan gejala PMK kini ditindaklanjuti dengan mengirim sampel ke laboratorium di Maros.

"Makanya tadi langsung undang Balai Besar Veteriner (BBVet) Maros untuk mengambil sampel untuk diuji di laboratorium," tukasnya.


(tau/sar)

Hide Ads