7 Kerbau Alami Gejala PMK, Pasar Hewan di Toraja Utara Ditutup

7 Kerbau Alami Gejala PMK, Pasar Hewan di Toraja Utara Ditutup

Rachmat Ariadi - detikSulsel
Selasa, 05 Jul 2022 13:30 WIB
Pasar hewan di Toraja Utara ditutup buntut temuan gejala PMK pada 7 ekor kerbau (Dok. Istimewa).
Foto: Pasar hewan di Toraja Utara ditutup buntut temuan gejala PMK pada 7 ekor kerbau (Dok. Istimewa).
Toraja Utara - Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Toraja Utara, Sulawesi Selatan (Sulsel) melaporkan temuan gejala penyakit mulut dan kuku atau PMK pada 7 kerbau milik pedagang di kawasan Pasar Bolu. Akibatnya kawasan pasar tersebut langsung ditutup untuk mencegah penularan.

"Berdasarkan hasil investigasi tim medis, kami mendapatkan setidaknya ada 7 kerbau yang berada di pasar hewan Bolu memiliki gejala PMK," kata Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Toraja Utara Lukas P Datubarri kepada detikSulsel, Selasa, (5/7/2022).

Lukas mengungkapkan 7 sampel kerbau yang memiliki gejala PMK itu sudah dikirim ke laboratorium tim Balai Besar Veteriner (BBVet) Maros untuk memastikan apakah 7 hewan ternak itu betul terjangkit PMK.

"Kita belum memastikan ya. Tapi sampelnya sudah kami kirim ke Maros untuk diidentifikasi itu betul PMK atau bukan. Tapi gejala yang kami dapati itu gejala PMK," ungkapnya.

Lukas mengatakan keputusan menutup menutup pasar hewan di Bolu agar gejala PMK tidak tersebar ke hewan ternak lain.

"Kita sudah keluarkan surat edaran. Jadi untuk sementara penutupan area pasar dan melarang aktivitas jual beli. Kami juga mengimbau seluruh pedagang kerbau agar tidak mengeluarkan dan memasukkan ternaknya ke area pasar hewan. Ini sampai ada hasil dari tim uji lab di Maros," ucapnya.

Diketahui pasar hewan Bolu di Kecamatan Tallunglipu Toraja Utara adalah kompleks pasar hewan yang cukup luas. Pada hari pasar sekali seminggu itu biasanya ratusan kerbau memenuhi pasar tersebut.

"Makanya beberapa pedagang juga was-was ini karena jangan sampai hewan ternaknya juga bergejala. Nah sementara ini kami terus melakukan pemeriksaan berkala," tandas Lukas.

Masyarakat yang membeli kerbau biasanya akan digunakan pada prosesi adat Toraja, baik itu acara prosesi penguburan (Rambu Solo) maupun syukuran (Rambu Tuka') dan acara lainnya.


(hmw/hmw)

Hide Ads