Sulawesi Tengah

Kronologi Komandan Tim Brimob Kejar Teroris-Hilang di Sungai Parimo Sulteng

Tim detikSulsel - detikSulsel
Senin, 27 Jun 2022 08:30 WIB
Foto: Lokasi tenggelam anggota Brimob Kepri di Sulteng. (Dok. Istimewa)
Parigi Moutong -

Komandan Tim Kejar Alfa 19 Ambon (Dantim A19/A) Brigpol Janwal Sobar Wijaya hilang terseret arus sungai di Kabupaten Parigi Moutong (Parimo), Sulawesi Tengah (Sulteng) di tengah upaya pengejaran teroris. Tim yang dipimpin personel Satuan Brimob Polda Kepulauan Riau (Kepri) itu ditugaskan dalam Operasi Madago Raya.

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Palu Andrias Hendrik Johannes menjelaskan, Tim Kejar A19/A melaksanakan tugas observasi di sekitar lokasi kejadian selama 10 hari terhitung mulai 17 Juni-26 Juni 2022. Pada hari ke-8, Dantim A19/A Brigpol Janwar memutuskan melintasi sungai sekitar pukul 15.00 Wita, Jumat (24/6).

"Dantim A19/A Brigpol Janwar Sobar Wijaya memutuskan untuk melintasi sungai menuju koordinat yang ditentukan. Pada saat melintasi sungai, Dantim A19/A sebagai orang kedua kemudian terseret arus," ungkap Andrias dalam keterangannya yang diterima detikcom, Minggu (26/6/2022).


Saat itu seorang personel yang lebih dulu melintas sempat menarik ransel Brigpol Janwar. Namun karena arus sungai terlalu deras maka Dantim A19/A pun hanyut.

"3 orang personel selanjutnya melaksanakan penyisiran sejauh 200 meter namun tidak menemukan keberadaan Dantim A19/A. Karena terkendala komunikasi, Wadantim selanjutnya menugaskan 3 personel A19/A lainnya untuk merapat ke Pos Sekat Salubanga untuk melaporkan kejadian tersebut dan meminta bantuan," urai dia.

Sebanyak 3 personel dari Tim Kejar A19/A pun tiba di Pos Sekat Salubanga untuk melaporkan kejadian tersebut sekitar pukul 12.40 Wita, Sabtu (25/6). Tim SAR pun langsung diturunkan untuk melakukan pencarian terhadap Brigpol Janwar.

Hingga saat ini Tim SAR gabungan masih melakukan pencarian terhadap Dantim A19/A Brigpol Janwar. Upaya pencarian disebut terkendala arus sungai yang deras dan jaringan komunikasi terhambat.

"Kendala di lapangan saat ini terkendala arus yang keras serta komunikasi yang tidak baik karena jaringan," pungkas Andrias.




(sar/tau)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork