Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Andi Sudirman Sulaiman (ASS) melayat ke rumah Qadrian Surya Subyanta (24), korban tewas di kubangan Stadion Mattoanging. Dia menyampaikan belasungkawa terhadap keluarga korban.
ASS mendatangi rumah duka di Jalan Ratulangi Lorong 5A, Makassar, Jumat malam (3/6/2022). Dia menemui keluarga korban yang sedang berduka sekaligus memberikan sejumlah bantuan.
Ayah korban Subyanta menerima kedatangan ASS di rumah duka. Subyanta pun mengaku telah ikhlas dan menerima kepergian putranya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Terima kasih Pak Gubernur. Kami sudah ikhlas, ini adalah takdir Allah," ujar ayah korban dalam keterangan yang diterima dari Pemprov Sulsel.
Sementara itu, ibu korban Yusriana mengatakan anaknya memiliki riwayat penyakit saraf. Penyakit ini diderita sang putra setelah terjatuh beberapa tahun lalu.
"Memang memiliki riwayat penyakit saraf sejak beberapa tahun lalu karena pernah terjatuh," ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, ASS menawarkan akan mengangkat saudara sulung Qadriawan, Sultan (27) menjadi anggota personel Satpol PP Sulsel. Rencananya akan ditempatkan untuk menjaga wilayah Stadion Mattoanging yang telah merenggut nyawa adiknya.
"Saudaranya almarhum kalau setuju kami angkat menjadi anggota Satpol PP Sulsel," kata ASS.
Diberitakan sebelumnya, pemuda bernama Qadrian Surya Subyanta alias Qadi (24) ditemukan tewas tenggelam di kubangan proyek Stadion Mattoanging. Jenazah korban ditemukan dalam posisi tengkurap di dalam air.
"Saya angkat korban tadi dari air posisinya tengkurap," ujar Sampara, pria yang mengevakuasi korban kepada detikSulsel di lokasi, Jumat (3/6).
Sementara itu, Pemprov Sulsel mengklaim telah menimbun kubangan di lokasi proyek Stadion Mattoanging. Penimbunan sudah dilakukan sejak 2021 lalu, sehingga disebut tidak lagi berbahaya bagi warga.
"Dispora sudah menimbun hasil pembongkaran Stadion Mattoanging sejak tahun 2021 lalu," ungkap Kasi Ops Satpol PP Sulsel Indra dalam keterangan yang diterima melalui rilis Humas Sulsel, Jumat (3/6).
Indra mengakui memang masih ada sedikit genangan air yang terjadi, karena tanah timbunan turun akibat pengaruh hujan deras. Dia mengklaim sebelumnya kondisi tanah sudah rata.
"Sehingga kawasan tersebut tidak lagi menjadi sebuah kawasan yang berbahaya untuk warga," bebernya.
(asm/tau)