Sia-sia Usaha Pemprov Sulsel Berkali-kali Tambal Sulam Jalan Antang Raya

Sia-sia Usaha Pemprov Sulsel Berkali-kali Tambal Sulam Jalan Antang Raya

Tim detikSulsel - detikSulsel
Jumat, 27 Mei 2022 08:45 WIB
Kondisi Jalan Antang Raya Makassar rusak parah.
Foto: Kondisi Jalan Antang Raya Makassar rusak parah. (detikSulsel/Urwatul Wustqaa)
Makassar -

Jalan Antang Raya, Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) yang rusak parah telah ditambal sulam berkali-kali oleh Pemprov Sulsel. Namun upaya perbaikan ruas jalan provinsi tersebut percuma, hingga membuat kondisi jalan dianggap makin parah.

"Kalau yang saya tahu itu sudah empat kali (ditambal sulam)," ucap Ketua RT 01/RW 05 Daeng Gassing kepada detikSulsel, Kamis (26/5/2022).

Perbaikan tambal sulam Jalan Antang Raya disebut tidak efektif. Sebab, penanganannya hanya bersifat sementara.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Karena percuma ji juga, misalnya jalanan, tambah parah ji juga," beber dia.

Belum lagi tambal sulam menggunakan paving block mudah hancur. Materialnya bisa menimbun saluran drainase karena terbawa air ketika hujan, akibatnya saluran di sekitar jalan tersumbat dan air meluap ke jalan.

ADVERTISEMENT

"Biar diperbaiki jalan tapi tidak diperbaiki saluran, jangan mi. Salurannya bermasalah, karena naik air di situ, biar bagaimana," ungkap Gassing.

Belakangan sejumlah warga yang terlanjur kesal dengan kondisi tersebut menolak upaya tambal sulam oleh Pemprov Sulsel. Mengingat selain jalanan yang penuh lubang dan genangan, drainase pun rusak.

"Jadi ada mi masyarakat di sini yang larang. Kalau mau ditambal begini jangan mi, karena tertimbun lagi saluran," urai dia.

Gassing berharap Pemprov Sulsel segera mengambil langkah penanganan Jalan Antang Raya. Pasalnya ruas jalan provinsi butuh pembangunan sekali tuntas.

"Kalau bisa cepat. Karena bukan ji kita di sini cuman warga Antang, warga Makassar khususnya," tuturnya.

Warga lainnya, Jamaluddin tak menampik dirinya bahkan ikut menolak perbaikan tambal sulam di Jalan Antang Raya. Hal itu sebagai bentuk kekesalannya lantaran kondisi jalan makin memprihatinkan.

"Dua hari lalu (Selasa) mau ditambal, tapi (petugas yang datang) saya suruh pulang bilang, 'jangan meko, percuma ji dikasih begitu kalau masih bocor ledeng'," tegas Jamaluddin.

Menurutnya, kebocoran pipa air di sekitar Jalan Antang turut membuat perbaikan tambal sulam di jalan tidak efektif. Kebocoran pipa air hingga fungsi drainase yang tidak berjalan baik turut jadi penyebab.

"Harus salurannya dulu diperbaiki, baru dikerja jalanan," ucap dia.

Warga berharap pembangunan tuntas Jalan Antang bisa segera dilakukan. Ruas jalan tersebut rawan mengundang kecelakaan.

"Sebaiknya secepatnya dikerja, karena banyak sekali mi orang korban. Di sini selalu jatuh, mana mi yang baku bonceng anaknya," urai dia.

Kondisi ini tidak bisa dibiarkan berlarut-larut sampai menambah korban yang melintas Jalan Antang Raya yang rusak parah. Janji Pemprov Sulsel untuk membangunnya mulai tahun depan dianggap terlalu lama.

"Katanya 2023. Na janji perbaikan. Tapi ededeh masih lama," keluh Jamaluddin.

Pemprov Sulsel Pastikan Jalan Antang Dibangun 2023

Pemprov Sulsel memastikan pembangunan Jalan Antang Raya dibangun tahun 2023. Pasalnya tahun ini pihaknya tidak menyiapkan anggaran penanganannya.

"Jadi berikutnya baru kita anggarkan. Masukkan ke rencana kerja pemerintah daerah (RKPD) dari sekarang baru tahun depan dianggarkan," ungkap Andi Sudirman saat dikonfirmasi detikSulsel, Senin (9/3).

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Sulsel Astina Abbas pun turut menegaskan hal tersebut. Namun dia berkomitmen pembangunan Jalan Antang Raya akan dipaketkan dengan perbaikan drainase.

"2023 baru kita anggarkan untuk semua. Dari saluran air hingga revitalisasi jalan," jelas Astina Abbas yang dihubungi, Kamis (17/3).

Anggota Komisi D DPRD Sulsel Bidang Pembangunan Ady Ansar sempat mengusulkan adanya kemungkinan pembangunan Jalan Antang dilakukan tahun ini lewat APBD Perubahan.

"Bisa di APBD Perubahan. Saya kira ini salah satu opsi. Jalan Antang menjadi atensi kami," sebut Ady kepada detikSulsel, Senin (21/3).

Kendati begitu usulan ini mempertimbangkan sisa waktu anggaran. Jika dianggarkan di APBD Perubahan, mesti dikaji masa pengerjaannya memungkinkan atau tidak bisa rampung di akhir tahun.

"Kalau memungkinkan atau cukup waktunya untuk dikerjakan, tentu harus diupayakan," tandasnya.




(sar/asm)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads