Warga Tolak Pemprov Sulsel Tambal Sulam Jalan Antang: Percuma ji Juga!

Warga Tolak Pemprov Sulsel Tambal Sulam Jalan Antang: Percuma ji Juga!

Urwatul Wutsqaa - detikSulsel
Kamis, 26 Mei 2022 14:21 WIB
Kondisi Jalan Antang Raya Makassar rusak parah.
Foto: Kondisi Jalan Antang Raya Makassar rusak parah. (detikSulsel/Urwatul Wustqaa)
Makassar - Sejumlah warga menolak tambal sulam untuk perbaikan Jalan Antang Raya Makassar yang dilakukan Pemprov Sulsel. Upaya penanganan kerusakan di ruas jalan provinsi tersebut dianggap percuma dilakukan lantaran butuh pembangunan secara tuntas.

"Begitu dia tambal sorenya, malamnya hujan, sudah, habis. Jadi ada mi masyarakat di sini yang larang. Kalau mau ditambal begini jangan mi, karena tertimbun lagi saluran," ucap Ketua RT 01/RW 05 Daeng Gassing saat ditemui detikSulsel, Kamis (26/5/2022).

Selain beralasan tidak efektif, perbaikan tambal sulam yang menggunakan paving block mudah rusak. Bahkan materialnya bisa menimbun saluran drainase karena terbawa air ketika hujan, akibatnya saluran di sekitar jalan tersumbat dan air meluap ke jalan.

"Biar diperbaiki jalan tapi tidak diperbaiki saluran, jangan mi. Salurannya bermasalah, karena naik air di situ, biar bagaimana," sebut dia.

Gassing menambahkan, tambal sulam Jalan Antang Raya sudah dilakukan empat kali. Itupun tidak bertahan lama setiap habis ditangani.

"Kalau yang saya tahu itu sudah empat kali (ditambal sulam)," paparnya.

Makanya dia beranggapan tambal sulam percuma dilakukan. Karena kerusakan Jalan Antang Raya yang parah, butuh pembangunan tuntas.

"Karena percuma ji juga, misalnya jalanan, tambah parah ji juga, karena saluran kasih naik lagi air. Na banjir mi itu yang kasih rusak ji jalanan," ucap Gassing.

Dia berharap Pemprov Sulsel mengambil kebijakan terbaik ketimbang hanya tambal sulam Jalan Antang. Pasalnya selain macet, jalan yang penuh lubang dan dipenuhi genangan air rawan mengakibatkan kecelakaan.

"Saya harapanku, kalau bisa cepat. Karena bukan ji kita di sini cuman warga Antang, warga Makassar khususnya," harapnya.

Sementara warga lainnya, Jamaluddin mengaku sempat menolak kedatangan petugas yang hendak tambal sulam Jalan Antang Raya yang rusak. Pasalnya dia terlanjur kesal, perbaikan sifatnya sementara.

"Dua hari lalu (Selasa) mau ditambal, tapi saya suruh pulang bilang, 'jangan meko, percuma ji dikasih begitu kalau masih bocor ledeng. Harus salurannya dulu diperbaiki, baru dikerja jalanan'," tegas Jamaluddin.

Dia menekankan, agar ada langkah cepat dari Pemprov Sulsel agar perbaikannya tuntas sepenuhnya. Jalan Antang Raya Makassar rawan terjadi kecelakaan gegara kerusakan parah.

"Sebaiknya secepatnya dikerja, karena banyak sekali mi orang korban. Di sini selalu jatuh, mana mi yang baku bonceng anaknya," pungkasnya.

Sementara Pemprov Sulsel sebelumnya menyebut penanganan Jalan Antang Raya Makassar baru bisa dilakukan tahun 2023. Pasalnya pihaknya tidak menganggarkan pembangunannya tahun ini.

"Jadi berikutnya baru kita anggarkan. Masukkan ke rencana kerja pemerintah daerah (RKPD) dari sekarang baru tahun depan dianggarkan," ungkap Andi Sudirman saat dikonfirmasi detikSulsel, Senin (9/3).

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Sulsel Astina Abbas pun menegaskan Jalan Antang Raya dibangun tahun depan. Pembangunan dipaketkan dengan perbaikan drainase.

"2023 baru kita anggarkan untuk semua. Dari saluran air hingga revitalisasi jalan," jelas Astina Abbas yang dihubungi, Kamis (17/3).

Sebelumnya anggota Komisi D DPRD Sulsel Bidang Pembangunan Ady Ansar mengusulkan agar anggaran pembangunan Jalan Antang masuk dalam APBD Perubahan 2022 Pemprov Sulsel. Dia menilai pengerjaan Jalan Antang mendesak karena kerusakannya cukup parah dan menjadi tanggung jawab provinsi.

"Bisa di APBD Perubahan. Saya kira ini salah satu opsi. Jalan Antang menjadi atensi kami," ungkap Ady kepada detikSulsel, Senin (21/3).

Kendati begitu usulan ini mempertimbangkan sisa waktu anggaran. Misalnya bila diakomodir di APBD Perubahan, mesti dikaji masa pengerjaannya memungkinkan atau tidak bisa rampung di akhir tahun.

"Kalau memungkinkan atau cukup waktunya untuk dikerjakan, tentu harus diupayakan," jelasnya.


(sar/nvl)

Hide Ads