Sejumlah jalan kewenangan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Selatan (Sulsel) mengalami rusak parah. Jalan-jalan rusak tersebut belum tuntas diperbaiki hingga kini.
Akibatnya, pengendara yang melintasi jalan-jalan tersebut rentan mengalami kecelakaan. Padahal ruas-ruas jalan yang menjadi kewenangan Pemprov Sulsel merupakan jalan penghubung utama yang memiliki lalu lintas harian rata-rata (LHR) tinggi.
Tidak jarang pengendara yang melintasi jalan poros kewenangan Pemprov Sulsel mengalami kecelakaan. Sering pula menimbulkan kemacetan karena pengendara harus menurunkan kecepatan agar tetap selamat melewati jalan tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejauh ini, Pemprov Sulsel telah melakukan penanganan darurat pada sejumlah ruas jalan. Tetapi hal itu masih belum efektif. Pasalnya hanya dalam waktu sekejap kondisi jalan tersebut kembali rusak bahkan kian parah.
Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman mengatakan seluruh ruas jalan provinsi menjadi perhatiannya. Hanya saja perbaikannya dilakukan secara bertahap.
"Tahun ini prioritas kita salah satunya untuk di jalan Tun Abdul Razak (Gowa), sementara untuk jalan Antang Raya sementara kita lakukan penanganan melalui pemeliharaan rutin. Seluruh ruas jalan Provinsi menjadi perhatian kita, namun dilakukan bertahap," ungkap dalam keterangan resmi pada 18 Maret 2022 lalu.
Berikut 6 Jalan Poros kewenangan Pemprov Sulsel yang mengalami rusak parah:
1. Jalan Tun Abdul Razak
Jalan Tun Abdul Razak jalur Makassar-Gowa mengalami kerusakan parah dan kian memprihatinkan. Apalagi kondisi drainase yang tidak berfungsi membuat badan jalan tergenang air. Hal ini membuat pengendara meningkatkan kewaspadaan lantaran genangan air menutup lubang.
Pantauan detikSulsel di Jalan Poros Makassar ke arah Gowa di Jalan Tun Abdul Razak, Selasa (10/5/2022), arus kendaraan mengalami perlambatan sekitar pukul 13.54 Wita. Pasalnya pengendara mesti berhati-hati saat melintas di jalan penuh lubang.
Tidak jarang pengendara motor jadi korban ketika ban kendaraan bisa terperosok ke lubang yang cukup dalam, hingga dibantu seorang warga di jalan. Beruntung beberapa warga terus berjaga pada jalur tersebut untuk membantu mengarahkan kendaraan agar menghindari lubang-lubang saat melintas. Mereka memberi tanda agar pengendara menghindari titik jalan berlubang.
"Banyak lubang di sini dan yang paling dalam yang bagian sana karena sampai di pergelangan kaki orang dewasa. Apalagi tertutupi banjir sejak kemarin," kata warga, Syafaruddin kepada detikSulsel sambil mengatur lalu lintas.
Kondisi ini pun dikeluhkan oleh pengendara. Karena selain meningkatkan risiko kecelakaan juga membuat kendaraan rusak.
Seperti yang dialami pedagang batu merah Muh Asrul yang kerap melintasi Jalan Tun Abdul Razak, Kabupaten Gowa yang merupakan ruas jalan kewenangan Pemprov Sulsel. Mobil rentan rusak saat melintasi jalan poros Makassar-Gowa yang penuh lubang.
"Kadang juga mesin terkena lubang. Kandas ki di jalan rusak itu. Saat ini tidak kenapa-kenapa mobil kami, tapi kalau keterusan begini ya pasti akan rusak parah," bebernya.
Sementara itu, Kepala Dinas PUTR Sulsel, Astina Abbas menjelaskan, Pemprov tahun ini telah menganggarkan untuk preservasi ruas jalan Tun Abdul Razak di Kabupaten Gowa. Anggaran yang disiapkan senilai Rp11 milyar.
"Tahun ini kita lakukan penanganan pada jalan dan drainase pada ruas jalan Tun Abdul Razak dengan nilai Rp 11 miliar," Astina melalui keterangan resmi.
Sebelumnya Dinas PUTR Sulsel melakukan penanganan darurat dengan penggalian saluran pembuangan. Anggaran yang digunakan bersumber dari dana pemeliharaan rutin.
2. Jalan Antang Raya
Ruas Antang merupakan salah satu jalan poros kewenangan Pemprov Sulsel yang mengalami rusak parah dan menanti perbaikan. Upaya tambal sulam sebagai penanganan sementara yang dilakukan oleh Pemprov Sulsel tak berefek. Jalan yang rusak parah itu tetap berlubang dan membuat pemotor celaka setiap hari.
Pantauan detikSulsel di Jalan Antang Raya, Makassar pada Selasa (22/3) sore. Seorang wanita pengendara motor yang sedang berboncengan terjatuh saat menghindari lubang di jalur itu.
Peristiwa itu kemudian direspons cepat warga dan pengendara lain yang berada di sekitar lokasi. Mereka menolong dan berbagi tugas, beberapa membantu membangunkan motor yang terjatuh, sisanya menyelamatkan korban dan mengamankan barang bawaannya dari kubangan air.
Warga mengatakan upaya tambal sulam yang dilakukan Pemprov Sulsel justru memperparah lubang di jalan tersebut. Hal ini mengakibatkan pengendara motor sering terjatuh pada jalur tersebut.
"Kalau macet begini apa toh (pengendara sering jatuh). Dulu waktunya dalam (lubang), karena pernah ditambal, dalam sekali, banyak sekali korbannya itu," ungkap seorang warga Dg Sila yang ditemui di lokasi, Selasa (22/3).
Sebelumnya, Kepala Dinas PUTR Sulsel mengatakan, perbaikan jalan Antang Raya baru akan dianggarkan pada 2023 mendatang. Hal ini sesuai dengan arahan Gubernur Sulsel saat itu.
"Sesuai arahan bapak Gubernur, tahun 2023 kita masukkan dianggarkan untuk penanganan jalan Antang Raya," ungkapnya pada Jumat (18/3).
Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Andi Sudirman Sulaiman mengungkap sulit untuk mengupayakan menganggarkan perbaikan tuntas Jalan Antang Makassar di APBD Perubahan tahun ini. Sisa waktunya terbatas sehingga tidak memungkinkan pengerjaan dan perampungan proyek fisik bisa terkejar.
"Sulit di (APBD) Perubahan (2022) karena alasan waktu tidak memungkinkan untuk pengerjaan fisik," ungkap Andi Sudirman kepada detikSulsel, Rabu (23/3).
Sudirman khawatir dengan waktu pengerjaan yang terbatas pengerjaan proyek fisik tidak efisien dan maksimal. Apalagi ada proses tender dahulu yang memakan waktu sehingga dikhawatirkan pekerjaan tidak sesuai harapan karena mengejar sisa batas waktu.
3. Ruas Jalan Burung-burung
Warga di Kelurahan Pattalassang, Kecamatan Pattalassang, Kabupaten Gowa, sempat memblokir ruas Jalan Burung-burung beberapa waktu lalu. Aksi ini sebagai bentuk protes karena kerusakan ruas jalan provinsi ini tak kunjung diperbaiki.
Pantauan detikSulsel, Selasa (5/4), potongan bambu, ban mobil bekas, kotak bekas hingga potongan seng dipasang di badan jalan. Hanya ada sedikit celah dibiarkan di bahu jalan.
Celah yang disisakan warga hanya bisa dilalui satu sepeda motor. Imbasnya pengendara motor mesti antre bergantian untuk melintas.
Sementara bagi pengguna roda empat mesti memutar balik mencari jalur alternatif. Terutama bagi yang ingin menuju Malino harus memutar arah melewati Sungguminasa.
"Sudah dua tahun lebih ini pak (dibiarkan). Kami sudah dijanji tapi belum direalisasi. Kalau penutupan ini kami sudah lakukan selama dua hari. Kemarin dan hari ini, " kata seorang warga, Saharuddin di lokasi, Selasa (5/4).
Dia menyebut kerusakan ini sudah cukup parah. Bahkan ruas jalan provinsi ini disebutnya sudah jadi langganan banjir.
"Kalau hujan, banjir sampai betis orang dewasa. Makanya kami tutup dan kami harap ada perbaikan secepatnya dari pemerintah," pintanya.
Sementara itu, Kepala Dinas PUTR Sulsel, Astina Abbas mengatakan untuk penanganan jalan Burung-burung Pemprov Sulsel telah menyiapkan anggaran Rp 6,5 milyar. Penanganan jalan ini akan dilakukan dengan pengaspalan badan jalan. Selain bahu jalan akan diperkeras dengan beton.
"Ruas jalan itu segera dikerjakan. Sudah ada dalam dokumen pelaksanaan anggaran (DPA). Ada anggarannya tahun ini. Sementara penyiapan dokumen untuk memasuki tahap lelang," ungkap Astina melalui keterangan resmi pada Rabu (6/4).
4. Jalan Penghubung Barru-Soppeng
Jalan penghubung Kabupaten Barru dan Kabupaten Soppeng merupakan jalan kewenangan Pemprov Sulsel. Jalan sepanjang 7,28 ini mengalami rusak parah dan dikeluhkan oleh warga. Jalanan ini mulai diperbaiki Pemprov Sulsel.
"Ini memang sudah lama masyarakat keluhkan dan berharap ada perbaikan," ungkap Kadis Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Barru Baharuddin saat dikonfirmasi detikSulsel, Kamis (28/4).
Pengerjaan ruas jalan ini dimulai di wilayah Pekkae, Kabupaten Barru menuju Takkalla, Kabupaten Soppeng. Anggaran yang dialokasikan sebesar Rp 41,9 M dengan panjang perbaikan sekitar 7 Km.
Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman telah meninjau langsung perbaikan ruas jalan Pekkae-Takkalala pada 8 Mei 2022. Jalan ini menjadi perhatian harena termasuk jalan dengan LHR tinggi.
"Tahapan pekerjaan ini tentu dengan kesabaran masyarakat bersama kita selesaikan. Memang tidak mudah membangun dengan kondisi keuangan di tengah kondisi pandemi melakukan pemulihan. Tetapi komitmen bersama adalah hal terpenting untuk terus bergerak membangun melalui skala prioritas," kata Andi Sudirman Sulaiman melalui keterangan resmi.
5. Jalan Poros Enrekang-Pinrang
Kondisi Jalan kewenangan Pemprov Sulsel Poros Enrekang-Pinrang yang berada di di Desa Kabere, Kecamatan Cendana, Kabupaten Enrekang rusak parah. Jalan ini dikeluhkan para pengendara karena rawan kecelakaan.
Pantauan detikSulsel di Desa Kabere Minggu (3/4), aspal sudah terkelupas dan meninggalkan banyak lubang hampir di seluruh badan jalan sepanjang kurang lebih 2,8 km. Salah satu kerusakan terparah terjadi pada bagian jalan yang menanjak.
Total ada dua jalan menanjak yang kondisinya rusak berat. Pengendara harus antre untuk bisa lewat di kedua jalan menanjak tersebut.
Menurut Warga Desa Kabere, Usman kecelakaan di jalan Enrekang-Pinrang tersebut hampir setiap hari terjadi. Pasalnya, saat menanjak pengendara biasanya tidak mampu mengendalikan kendaraannya dengan kondisi jalan yang rusak parah.
"Kecelakaan terjadi hampir setiap minggu. Pengendara biasanya tak mampu mengendalikan kendaraan saat menanjak," ucap warga Desa Kabere Usman pada Minggu (3/4).
Sementara itu, Pemprov Sulsel telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp18,2 miliar untuk rekonstruksi jalan Enrekang-Pinrang ini. Rencana pengerjaannya akan dimulai Juni mendatang, dan ditargetkan rampung tahun ini.
"Jika lancar, tanda tangan kontrak 20 Mei oleh pihak ketiga setelah itu langsung turun lapangan. Juni dikerja, pokoknya selesai tahun ini. Karena sudah masuk di APBD 2022," jelas Astina.
Astina mengatakan, perbaikan jalan poros Enrekang-Pinrang ini menjadi salah satu prioritas karena memiliki lalu lintas harian rata-rata (LHR) tinggi. Tahun ini pihaknya fokus untuk memperbaiki jalan poros Enrekang-Pinrang yang mengalami rusak parah sepanjang 2,3 kilometer.
"Ini menjadi salah satu prioritas bapak Gubernur, karena termasuk LHR tinggi dengan kondisi rusak parah. Tahun ini penanganan difokuskan untuk menuntaskan rusak parah sekitar 2,3 km," jelasnya, Senin (9/5)
Adapun pengerjaannya, lanjut Astina, akan dilakukan perbaikan trase jalan yang sempit dan menanjak karena membahayakan pengendara yang melintas. Dia menyebutkan, selain memperbaiki jalan Enrekang-Pinrang yang rusak berat juga akan pembangunan pada Jembatan Kabere pada ruas Paleteang-Malaga-Kabere. Anggaran yang disiapkan sekitar Rp 4,4 Miliar.
6. Jalan Poros Pinrang-Rappang
Jalan Poros Pinrang-Rappang (Sidrap) merupakan salah satu jalan kewenangan Pemprov Sulsel yang mengalami rusak berat dengan LHR tinggi. Perbaikan jalan ini mulai dikerjakan tahun ini dengan beberapa paket pengerjaan.
"Iya sementara pengerjaan (ruas Jalan Pinrang-Rappang). Ada beberapa paket pengerjaan untuk ruas Pinrang-Rappang," ungkap Kepala Sub Bagian Program PUTR Sulsel, Irawan Dermayasamin kepada detikSulsel, Selasa (19/4).
Lanjut, Irawan menjelaskan bahwa paket pengerjaan jalan untuk ruas jalan Pinrang-Rappang yang saat ini sementara dikerjakan berasal dari paket DAK tahun 2022. Jumlahnya sebesar Rp 13 miliar.
"Ini panjang penanganan pada paket peningkatan jalan sepanjang 3,30 km dengan lebar 7 meter," rincinya.
Pekerjaan di lapangan saat ini memasuki proses pemadatan atau pelebaran. Tahapan pemadatan menjadi tahapan salah satu tahapan penting untuk menjadikan tanah semakin kuat.
Sementara itu, Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman menuturkan untuk ruas Pinrang-Rappang dianggarkan total Rp 33 miliar. Anggaran ini untuk penanganan sepanjang total 6,2 kilometer. Penanganan ini untuk mempermudah mobilitas barang dan jasa.
"Alhamdulillah, sudah mulai tahap pengerjaan untuk rekonstruksi ruas Pinrang-Rappang paket 1. Untuk paket 2 melalui masih sementara berproses lelang," ujar Andi Sudirman.
(asm/nvl)