Pesan Andi Sudirman Agar Warga Sabar Masalah Jalanan hingga Minyak Goreng

Pesan Andi Sudirman Agar Warga Sabar Masalah Jalanan hingga Minyak Goreng

Tim detikSulsel - detikSulsel
Minggu, 13 Mar 2022 07:45 WIB
Tangkapan layar video sambutan Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman
Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman. Foto: (dok. istimewa)
Makassar -

Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman meminta warga bersabar terkait kondisi jalanan rusak hingga kelangkaan minyak goreng di Sulawesi Selatan yang belum tuntas. Sudirman mengaku akan segera mengkomunikasikan tuntutan-tuntutan masyarakat.

"Banyak kurang sana sini, kami tahu, kami mendengar, bukan kami tidak mendengar, banyak tuntutan masyarakat," ucap Sudirman, Sabtu (12/3/2022).

Sudirman mengungkapkan setiap tuntutan masyarakat akan diupayakan selesai secara bertahap. Sebab setiap kebijakan akan disesuaikan dahulu dengan kemampuan keuangan di Pemprov Sulsel.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami terukur berkomunikasi untuk bagaimana mengambil kebijakan sebisa dan semaksimal yang bisa kita lakukan. Maka butuh kesabaran bersama," katanya.

"Infrastruktur jalan, infrastruktur irigasi, kemudian masalah minyak goreng ini kami dengarkan semua," tambah Sudirman.

ADVERTISEMENT

Andi Sudirman Sulaiman Minta Andil Pejabat Terkait

Sudirman mengatakan tidak bisa menuntaskan semua tuntutan masyarakat apabila tidak ada kerja sama dengan pejabat struktural di Pemprov, dan seluruh stakeholder terkait. Makanya Sudirman berharap ada bantuan dari seluruh perangkat di Pemporv Sulsel.

"Tidak mungkin kami berjalan sendiri, anggaran pemerintahan tidak sekuat yang dipikirkan, kemudian pemerintah APBD bukan jadi tempat bisnis, tapi pelayanan masyarakat," tegasnya.

Dia menekankan pejabat harus bekerja dengan hati nurani. Sebab di masa kepemimpinannya, dia ingin meletakkan pondasi reformasi birokrasi yang tepat, tidak mudah diintervensi, dan membangun kepercayaan warga.

"Kita selalu hadir bukan sebagai politik praktis, tapi kita hadir sebagai tenaga profesional yang telah diamanahkan oleh rakyat, untuk kemudian menjadi penyambung lidah rakyat," terang dia.

Warga di Bone Antre 7 Jam untuk Dapat Minyak Goreng

Untuk diketahui, kelangkaan minyak goreng masih terjadi di sejumlah wilayah di Sulawesi Selatan, yang membuat warga harus antre hingga berjam-jam untuk mendapatkannya.

Sebut saja salah satunya di Kabupaten Bone, dimana warga rela mengantre 5 hingga 7 jam demi membeli 2 liter minyak goreng. Warga terpaksa antre lama karena stok minyak goreng semakin langka.

"Ini saya antre dari pagi Pak, jam 3 (sekitar 5 jam) sore baru dapat minyaknya. Itu pun dibatasi hanya 2 liter saja, per liternya Rp 14 ribu," kata salah seorang penjual gorengan, Asnia kepada detikSulsel, Kamis (10/3) lalu.

Antrean warga mengular di depan sebuah toko di Jalan Hos Cokroaminoto, Kelurahan Macege, Kecamatan Tanete Riattang Barat. Masyarakat dan pengusaha gorengan rela berdesak-desakan demi dapat giliran membeli minyak goreng.

"Mau mi bagaimana terpaksa berdesak-desakan, daripada tinggal di rumah saja tidak akan didapat itu minyak goreng. Sedangkan kita penjual gorengan butuh itu," cetusnya.

Dikatakan Asnia, kondisi ini sudah berlangsung hampir 1 bulan. Dia berharap agar stok minyak goreng yang murah dapat meningkat di pasaran.

"Kita pengusaha kecil, jika tidak berusaha tidak ada penghasilan juga. Kadang kami tidak menjual kalau tidak ada minyak goreng. Semoga pemerintah bisa perhatikan kami," harapnya.

Warga Makassar Protes Jalan Antang Rusak Parah Hanya Perbaikan Tambal Sulam

Kondisi infrastruktur jalanan yang rusak parah di sejumlah wilayah yang menjadi kewenangan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan juga masih menjadi sorotan warga. Terbaru, warga di Makassar protes Jalan Antang Raya yang rusak hingga berlubang bagaikan kubangan kerbau hanya dilakukan perbaikan tambal sulam.

Warga di sekitar Jalan Antang Raya bahkan menggelar aksi unjuk rasa buntut jalan yang rusak parah itu tak juga dituntaskan.

Spanduk bertuliskan petisi-petisi tuntutan pun dibentangkan para warga. Sejumlah warga juga terdengar bersorak meminta pemerintah segera turun tangan memperbaiki jalan yang rusak parah.

"Tuntutannya ingin perbaikan jalan. Karena mengapa, sudah beberapa tahun terjadi kebocoran jalan. Tapi apa, pemerintah setempat yang bertanggung jawab tidak pernah memberikan solusi," cetus perwakilan massa aksi, Faisal, kepada detikSulsel, Sabtu (12/3).

Faisal mengungkapkan, warga kesal lantaran selama ini hanya diberi janji untuk memperbaiki jalan. Namun nyatanya sampai saat ini, jalan yang rusak parah itu hanya ditambal sulam.

"Bukan diperbaiki tapi hanya ditambal pakai cor. Pakai cor itu sebenarnya akan mengakibatkan dampak. Contohnya debu. Jadi itu kita menuntut keras kepada pemerintah setempat. Itu harus dicarikan solusi," tegasnya.

Masyarakat setempat juga disebutnya sudah coba berkomunikasi dengan pemerintah. Hanya saja, hasilnya nihil. Perbaikan Jalan Antang Raya tidak dianggarkan untuk tahun ini.

"Kemarin masyarakat sudah mengirim surat ke Pemprov terus ditanggapi. Katanya diperbaiki dulu Hertasning baru poros Antang. Tapi sampai kapan kita mau menunggu, karena ini sudah berlarut-larut," jelasnya.

Akibat rusaknya jalan, Faisal juga mengungkap sudah banyak korban yang jatuh akibat menghantam lubang. Namun kondisi ini dinilainya tidak diperdulikan pihak pemerintah.

"Saya sebagai warga yang berada di Jalan Antang Raya itu menyaksikan sendiri korbannya," pungkasnya.




(asm/nvl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads