Kepala Dinas Kominfo Sulawesi Selatan (Sulsel) Amson Padolo menjawab keraguan terhadap kemampuan Andi Sudirman Sulaiman yang dipastikan akan dilantik menjadi gubernur definitif Sulsel tanpa wakil. Kinerjanya dinilai tetap optimal bahkan saat masih menjabat pelaksana tugas (Plt) gubernur.
"Bahkan masih berstatus Plt saja kinerja Pak Andi Sudirman melakukan banyak perubahan, perbaikan. Apalagi bila menjadi gubernur definitif," ungkap Amson Padolo kepada detikSulsel, Rabu (9/3/2022).
Amson menambahkan kinerja Andi Sudirman tak perlu diragukan. Saat ini, ekonomi Sulsel sudah mulai pulih. Bahkan pertumbuhan ekonomi tahun lalu sudah mencapai 4,65 %.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pertumbuhan ini di atas nasional. Ini ditandai dengan geliat investasi yang meningkat signifikan. Kinerja ekspor Sulsel yang terus merangkak naik," bebernya.
Selain itu, Andi Sudirman gencar memprioritaskan proyek-proyek yang berorientasi mendorong peningkatan ekonomi di daerah. Seperti pembangunan jalan, jembatan, irigasi serta sejumlah pembangunan infrastruktur lainnya.
"Proyek-proyek ini menyerap tenaga kerja, akses jalan yang makin baik berefek pada kunjungan pariwisata dan juga menciptakan sentra-sentra ekonomi baru," bebernya.
Selain itu, Andi Sudirman juga sudah melakukan perbaikan tata kelola pemerintahan. Posisi-posisi penting dipercayakan kepada pejabat yang kompeten dan profesional dan pengelolaan pemerintahan melibatkan setiap organisasi pemerintah daerah.
"Sehingga pemerintahan sudah berjalan efisien dan maksimal. Jadi tidak perlu ragu dan menganggap pak Andi Sudirman akan kewalahan," jelasnya.
![]() |
Amson juga menilai ekonomi Sulsel yang saat ini dalam fase titik balik karena lonjakan kasus COVID-19 bisa ditekan. Strategi Andi Sudirman berhasil meredam lonjakan kasus meskipun gelombang 3 COVID-19 menghantam Sulsel namun kasusnya relatif terkendali.
"Kasus aktif terus menurun. Tingkat ketersediaan RS maupun fasilitas isolasi masih sangat memadai," tukasnya.
Andi Sudirman Percaya Diri
Seperti diketahui Andi Sudirman panen kritikan karena dianggap tidak proaktif mempercepat pelantikan dirinya menjadi gubernur definitif. Padahal pengisian jabatan wagub bisa dilakukan bila Andi Sudirman menjadi definitif hingga batas 5 Maret lalu. Banyak pihak menilai Andi Sudirman akan kewalahan memimpin Sulsel bila tanpa wakil atau pendamping.
Namun Andi Sudirman Sulaiman sebelumnya mengaku tak khawatir memimpin Sulsel tanpa wakil meskipun banyak pihak yang menilai pemerintahan bakal timpang. Andi Sudirman yakin dan percaya diri dengan dukungan dan kemampuan pejabat Pemprov.
"Kalau memang sudah harus menjalankan seperti itu (tanpa wakil) kan intinya masih ada Sekda, asisten," tegas Sudirman selepas menghadiri Mubes IKA Unhas di Hotel Four Points by Sheraton Makassar, Jumat (4/3).
Dia meyakini pemerintahan akan tetap berjalan efektif. Apalagi selama ini sistem sudah berjalan dengan baik. Kerja sama dan saling mendukung menjadi kuncinya karena SDM di Pemprov cukup mumpuni.
"Kita sama-sama saling bersatulah, sama-sama membantu," bebernya.
Seperti diketahui posisi wagub menjadi kosong karena Andi Sudirman ditunjuk menjadi plt gubernur menggantikan Nurdin Abdullah yang diberhentikan Presiden karena terjerat kasus korupsi. Sebenarnya ada ruang untuk mengisi kekosongan jabatan wagub.
Pengisian bisa dilakukan karena sisa masa jabatan gubernur definitif lebih dari 18 bulan. Namun dengan catatan, Andi Sudirman harus dilantik terlebih dahulu sebagai kepala daerah definitif.
Aturannya ada dalam Undang-undang Nomor 10 tahun 2016 (UU Pilkada). Kemendagri menyampaikan batas akhir pengusulan wagub Sulsel hingga 5 Maret. Sayangnya, hingga batas 5 Maret, Andi Sudirman tak kunjung dilantik menjadi kepala daerah definitif.
(tau/asm)