Andi Sudirman Sulaiman hampir pasti memimpin Sulawesi Selatan (Sulsel) tanpa wakil gubernur (wagub). Risikonya, Andi Sudirman siap-siap kerja ekstra menuntaskan tugas-tugas besar di sisa masa jabatannya sebagai kepala daerah tunggal.
"Makanya kita ngotot ada wakil gubernur. Kita di DPRD tidak melulu bicara kepentingan politik. Namun kepentingan rakyat yang dikedepankan. Ada kepentingan daerah," ungkap Ketua Komisi A DPRD Sulsel, Selle KS Dalle kepada detikSulsel, Jumat (4/3/2022).
Menurutnya, kepala daerah tunggal ini jika terjadi akan menjadi sejarah bagi Sulsel. Padahal menurutnya, tantangan pemerintahan kedepan akan jauh lebih besar. Sehingga idealnya, ada wakil yang mendampingi gubernur.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saat ini situasi masih pandemi. Kemudian ada perhelatan politik besar, pemilu 2024 yang persiapannya mulai tahun ini. Juga target-target RPJMD harus dituntaskan," bebernya.
Berikut 4 Tugas Besar Menanti Andi Sudirman Sulaiman yang dirangkum detikSulsel:
1. Persiapan pemilu dan pilkada serentak 2024
Pemerintah dan Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI sepakat hari pemungutan suara pemilu 2024 digelar 14 Februari 2024. Sementara pemilihan kepala daerah (pilkada) akan digelar serentak pada 27 November 2024.
Bahkan KPU telah menetapkan 14 Februari 2024 sebagai hari dan tanggal untuk pemungutan suara Pemilu Serentak 2024. Penetapan hari dan tanggal pemungutan suara Pemilu 2024 itu tertuang dalam Keputusan KPU RI Nomor 21 Tahun 2022.
"Tahapannya kan sudah mulai tahun ini, 2022. Kemudian dimatangkan di tahun 2023 karena 2024 itu sisa pelaksanaan. Ini semua yang harus dituntaskan gubernur," beber Selle.
2. Mengawal Penyelesaian Proyek Strategis Nasional
Sulsel menjadi salah satu provinsi yang cukup banyak mendapatkan proyek strategis nasional (PSN). Mulai dari sektor transportasi, infrastruktur pertanian hingga industri smelter. Ini sesuai peraturan Menko Perekonomian nomor 7 tahun 2021 tentang perubahan daftar PSN.
Daftar PSN di Sulsel antara lain proyek tol Mamminasata, proyek Makassar New Port, proyek kereta api Makassar-Parepare, Kawasan Industri Bantaeng, Kawasan Industri Takalar.
Infrastruktur pendukung pertanian seperti Bendungan Karalloe, Bendungan Passeloreng, Bendungan Pamukkulu, Bendung Baliase. Kemudian proyek smelter PT Sinar Deli Bantaeng,
"Sejumlah proyek PSN di Sulsel ini terhambat lahan sehingga proges pembangunannya lamban. Ini juga menjadi tugas bagi pak gubernur yang kemungkinan akan menjadi kepala daerah tunggal," jelas Selle.
3. Pemulihan ekonomi (recovery) pasca pandemi COVID-19
Sektor ekonomi menjadi sektor yang paling terdampak pandemi COVID-19. Sejumlah bisnis termasuk UMKM harus gulung tikar imbas pelemahan ekonomi karena pandemi. Laju ekonomi tertekan karena ada pengetatan aktivitas.
Bank Indonesia (BI) memproyeksikan ekonomi Sulawesi Selatan (Sulsel) mencapai kisaran 4,85% sampai 5,65% di 2022. Lebih tinggi dari proyeksi ekonomi 2021 yang hanya di kisaran 4% sampai 4,8%.
Secara keseluruhan tahun 2022, BI memprediksi pemulihan ekonomi Sulawesi Selatan akan ditopang tiga sektor utama yaitu perbaikan konsumsi, investasi dan ekspor.
"Nah, recovery ekonomi ini juga butuh terobosan dan percepatan agar ekonomi bisa kembali bangkit. Apalagi Sulsel sebelum pandemi punya catatan pertumbuhan ekonomi yang di atas rata-rata nasional," ungkap Selle.
4. Menuntaskan Target-target RPJMD
Sesuai rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) 2018-2023, ada 17 indikator prioritas. Dengan sejumlah fokus pada pengurangan angka kemiskinan, meningkatkan ketahanan pangan dan pertanian berkelanjutan.
Juga jaminan kesehatan dan peningkatan kesejahteraan, pemerataan pendidikan, kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan, ketersediaan air bersih, menjaga pertumbuhan ekonomi, membangun infrastruktur tangguh dan seterusnya.
"Target-target yang dicanangkan dalam RPJMD ini harus jadi prioritas. Apakah mampu dilaksanakan gubernur seorang diri? Nanti kita lihat. Namun inilah yang harus dituntaskan di sisa masa jabatannya," tukasnya.
(tau/nvl)