Saat membangun rumah, kamu pasti menginginkan desain yang bisa membuat rumah terasa sejuk dan adem. Sebab, rumah yang terasa pengap dan panas sepanjang waktu pasti membuat penghuni rumah tidak nyaman, terutama saat tidur. Beberapa orang percaya salah satu aspek penting yang membuat rumah lebih sejuk adalah ketinggian plafon rumah. Kira-kira mitos atau fakta ya?
Menurut Arsitek Denny Setiawan, rumah dengan plafon tinggi tidak dapat menjamin rumah menjadi lebih sejuk. Justru rumah dengan plafon tinggi membutuhkan energi lebih untuk mendinginkan ruangan jika di dalamnya ditambahkan AC.
Dengan demikian, saat membangun rumah dengan plafon tinggi, kamu tidak bisa sembarangan menentukan ketinggiannya. Perlu mempertimbangkan keseluruhan atau proporsi rumah. Jangan sampai rumah terasa kecil padahal plafon sudah menjulang tinggi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya selalu menyarankan ketinggian (rumah) itu secukupnya supaya tidak boros material. Prinsipnya adalah bagaimana kita meminimalisasi penggunaan material," ujar Denny saat berbincang dengan detikcom, Senin (20/5/2024).
Denny rumah setidaknya memiliki banyak ventilasi, tritisan, dan jendela agar terasa lebih sejuk dan hemat material pembangunannya.Lebih lanjut, berikut penjelasannya.
1. Perbanyak Ventilasi Udara
Setiap ruangan seharusnya mempunyai ventilasi udara agar ada aliran udara yang sejuk. Setidaknya ada dua ventilasi di setiap ruangan untuk menciptakan ventilasi silang. Ventilasi yang baik memungkinkan udara panas dan kelembapan tidak terperangkap di dalam rumah. Dengan begitu, suhu udara bisa keluar masuk melalui ventilasi tersebut. Ventilasi silang ini juga lebih optimal apabila ditambah dengan adanya kipas angin.
"Memang udara semakin panas saat ini, tapi dengan desain yang benar, dengan arsitektur yang benar, yang denahnya baik itu otomatis membuat masalah panas itu harusnya tidak jadi masalah lagi," ucapnya.
2. Batasi Pancaran Sinar Matahari
Meskipun ada ventilasi yang cukup, rumah bisa panas apabila sinar matahari menyorot langsung ke dalam rumah. Dengan begitu, kamu bisa batasi pancaran sinar dengan menggunakan tritisan. Denny mengimbau agar menghindari memasang jendela yang mengarah ke mata angin barat agar rumah tetap adem.
"Di arah mata angin barat itu biasanya ketika sore hari itu panas yang membuat kita nggak nyaman. Jadi di arah barat pilihannya adalah kita nggak buka jendela di sana, atau kalau kita mau buka jendela, kita pasang kisi-kisi," ujarnya.
3. Gunakan Bahan Penghalau Panas
Tidak hanya perlu menghalau sinar matahari, kamu juga harus mencegah masuknya hawa panas menggunakan styrofoam daur ulang. Bahan expanded polystyrene (EPS) styrofoam bisa menjadi bahan untuk membuat dinding rumah penghalau panas.
"Styrofoam itu penghalau panas sebenarnya. Dia nggak menghantar panas ke dalam (rumah). Jadi styrofoam disemen kiri dan kanan (menjadi tembok). Itu secara perhitungan saya sendiri, penelitian saya itu mengurangi suhu secara pasif itu minus 3 derajat selsius," jelasnya.
Selain itu, ada material alternatif lain yang bisa digunakan seperti roster atau kerawang bata untuk menghalau panas. Dengan membangun penghalang dari bahan itu, memungkinkan penghuni rumah membuka pintu dan jendela untuk mendapat aliran udara sejuk tanpa khawatir privasi terganggu.
(aqi/aqi)