Rumah Peninggalan Belanda Terasa Sejuk Meski Tanpa AC, Ternyata Ini Rahasianya

Rumah Peninggalan Belanda Terasa Sejuk Meski Tanpa AC, Ternyata Ini Rahasianya

Tim detikProperti - detikProperti
Selasa, 18 Feb 2025 05:58 WIB
Langgar Merdeka di Kampung Batik Laweyan, Kota Solo. Diunggah Sabtu (15/4/2023).
Rumah Peninggalan Belanda Foto: Agil Trisetiawan Putra/detikJateng
Jakarta -

Rumah zaman Belanda mempunyai bentuk khas yang menggabungkan gaya arsitektur Eropa dan Nusantara. Umumnya, bangunan peninggalan Belanda di Indonesia dikenal memiliki suasana yang adem atau sejuk.

Dilansir dari UMS, rumah bergaya indis berkembang di Hindia Belanda sejak akhir abad ke-19 hingga awal abad ke-20. Bangunan ini memadukan gaya bangunan antara Eropa, Jawa, dan beberapa unsur bergaya India.

Desain bangunan ini sangat memperhatikan berbagai aspek yang cocok untuk iklim tropis Indonesia. Ciri khas rumah indis antara lain dinding rumah yang tebal, lantai teraso, ventilasi lebar, hingga atap yang tinggi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Nah, ternyata arsitektur rumahnya memang mendukung untuk membuat udara di dalam bangunan terasa sejuk, lho. Yuk, simak penjelasannya berikut ini.

Dosen Arsitektur Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) Dr Nur Rahmawati Syamsiyah sempat meneliti tingkat kenyamanan termal di sebuah rumah kuno di Kampung Batik Laweyan, Solo.

ADVERTISEMENT

Alasan Rumah Peninggalan Belanda Terasa Adem

Inilah alasan suasana di dalam rumah peninggalan Belanda terasa sejuk.

1. Lubang di Atap

Nur Rahma mengungkapkan beberapa faktor yang membuat rumah adem, salah satunya dengan memaksimalkan sirkulasi udara. Menurutnya, suhu udara tinggi bukanlah masalah asalkan ada aliran udara.

"Ada lubang di atas atap dan di atas plafon yang akan membuat udara mengalir lancar," ujar Nur Rahma dikutip dari UMS.

Plafon rumah dibuat meninggi untuk menjaga kenaikan suhu. Ini terlihat atap yang tinggi untuk menjaga suhu rumah tetap sejuk di cuaca terik siang hari.

Ketika suhu di luar ruangan mencapai 35 derajat Celsius, suhu di dalam ruangan berkisar antara 30 Celsius. Masih terbilang cukup nyaman. Khusus di area kolam, suhu sedikit lebih rendah sebesar 29,4 derajat Celsius.

2. Plafon Tinggi

Selanjutnya, bagian tengah plafon, atapnya diibuat lebih tinggi dari sekeliling rumah lainnya. Plafon meninggi itu setidaknya 20 cm dari sekelilingnya pada atap genteng lainnya.

Atap seperti ini memungkinkan udara panas bergerak keluar melalui celah-celah genteng pada atap, sehingga udara di dalam ruangan tetap sejuk dan tidak lembap.

3. Peletakan Pintu

Selain itu, gerbang rumah diletakan berada di ujung jalan, sehingga membuat angin bergerak masuk mengikuti lorong-lorong. Lalu, angin dari gerbang masuk ke setiap sudut rumah.

Bahkan, rumah ini memiliki sejumlah connecting door yang menghubungkan setiap rumah di Kampung Batik Laweyan. Pintu ini juga berfungsi sebagai ventilasi.

4. Dinding Tebal

Menurut Nur Rahma, struktur bangunan berperan penting dalam membuat rumah terasa sejuk. Biasanya rumah bergaya indis memiliki dinding tebal dengan atap limasan.

Dinding tebal diyakini dapat menyimpan panas pada siang hari ketika cuaca cenderung panas. Lalu, hawa panas tersebut dilepas pada malam hari saat suasana cenderung dingin.

Punya pertanyaan soal rumah, tanah atau properti lain? detikProperti bisa bantu jawabin. Pertanyaan bisa berkaitan dengan hukum, konstruksi, jual beli, pembiayaan, interior, eksterior atau permasalahan rumah lainnya.

Caranya gampang. Kamu tinggal kirim pertanyaan dengan cara klik link ini

(dhw/dhw)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Kalkulator KPR
Tertarik mengajukan KPR?
Simulasi dan ajukan dengan partner detikProperti
Harga Properti*
Rp.
Jumlah DP*
Rp.
%DP
%
min 10%
Bunga Fixed
%
Tenor Fixed
thn
max 5 thn
Bunga Floating
%
Tenor KPR
thn
max 25 thn

Ragam Simulasi Kepemilikan Rumah

Simulasi KPR

Hitung estimasi cicilan KPR hunian impian Anda di sini!

Simulasi Take Over KPR

Pindah KPR bisa hemat cicilan rumah. Hitung secara mudah di sini!
Hide Ads