Memasuki musim kemarau, cuaca panas mulai terasa. Hal itu bisa menyebabkan udara di dalam rumah terasa panas.
Untuk menghadapi cuaca yang panas, perlu strategi khusus agar rumah tetap nyaman. Salah satunya dengan mengoptimalkan material bahan bangunan dan struktur bangunan.
Berikut ini beberapa hal yang bisa dilakukan untuk membuat rumah tetap adem saat musim kemarau.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mengoptimalkan Atap dan Plafon Rumah
Menggunakan atap berwarna terang atau yang dilapisi bahan reflektif dapat membantu memantulkan sinar matahari dan mengurangi penyerapan panas. Selain itu, memasang ventilasi atap atau turbine ventilator dapat meningkatkan sirkulasi udara, sehingga panas yang terperangkap di bawah atap dapat dilepaskan dengan lebih efisien.
Pilihan lain yang juga efektif adalah menggunakan material atap dengan lapisan insulasi termal, seperti foil isolasi, yang dapat mengurangi transmisi panas ke dalam rumah. Selain itu pertimbangkan juga menggunakan plafon rumah dengan ceiling tinggi, dengan ini panas yang ada di bawah atap semakin di atas dan semakin menjaga kesejukan di dalamnya.
Umumnya tinggi plafon ruang tamu 2,8 m -3,2 m dari lantai, dengan ini Anda dapat memperkirakan berapa tinggi yang ideal.
Pasang Jendela yang Tepat
Jendela yang tepat juga merupakan kunci untuk menjaga rumah tetap sejuk. Jendela berlapis ganda atau kaca rendah-emisi (low-e) dapat mengurangi panas yang masuk ke dalam rumah sekaligus mempertahankan suhu dingin di dalam.
Selain itu, orientasi jendela juga perlu dipertimbangkan; jendela yang menghadap ke arah timur atau barat cenderung menerima lebih banyak sinar matahari langsung sehingga meningkatkan suhu dalam rumah. Menggunakan tirai tebal, gorden berlapis, atau film pelindung panas pada jendela juga dapat membantu mengurangi panas yang masuk.
Baca juga: 7 Cara Bikin Rumah Sejuk Tanpa Harus Beli AC |
Pastikan Ventilasi yang Baik
Langkah lain yang tak kalah penting adalah memastikan rumah memiliki ventilasi yang baik. Sistem ventilasi silang, di mana udara dapat bergerak bebas dari satu sisi rumah ke sisi lain, sangat efektif dalam menjaga sirkulasi udara dan mendinginkan ruangan.
Membuka jendela pada waktu yang tepat, terutama pada pagi dan sore hari ketika suhu lebih rendah, dapat membantu mengalirkan udara segar ke dalam rumah. Pemasangan ventilasi tambahan seperti ventilasi atap atau lubang angin di dinding juga dapat meningkatkan aliran udara dan mengurangi panas dalam rumah.
Pakai Pelapis Dinding yang Tepat
Menggunakan pelapis dinding yang tepat juga bisa menjadi solusi jitu. Cat berwarna terang atau pelapis dinding reflektif dapat mengurangi penyerapan panas. Di beberapa daerah, penggunaan bahan isolasi pada dinding luar juga menjadi pilihan populer untuk mengurangi transfer panas dari luar ke dalam rumah. Bahan isolasi ini bisa berupa busa poliuretan atau panel isolasi yang dipasang di antara dinding bata.
Penggunaan AC/Kipas
Terakhir, penggunaan teknologi modern seperti pendingin udara hemat energi atau sistem pendingin berbasis evaporatif juga bisa menjadi tambahan yang berguna. Meskipun ini adalah solusi yang memerlukan energi listrik, memilih perangkat yang efisien dan ramah lingkungan dapat membantu menjaga rumah tetap sejuk tanpa menguras daya listrik secara berlebihan.
"Memang selain faktor struktural dan materialnya, elemen tambahan seperti dekorasi dapat juga membantu rumah lebih asri sehingga memberikan nuansa sejuk dan juga sekaligus mempercantik rumah," ujar PR & Marketing Communication Senior Manager Gravel, Ricky Alexander dalam keterangannya, dikutip Sabtu (17/8/2024).
Tak hanya itu, Anda juga bisa menambahkan unsur-unsur alam pada rumah. Contohnya seperti kolam ikan, air mancur, hingga tumbuh-tumbuhan.
(abr/abr)