Memperkerjakan tukang bangunan di rumah tentu kita harus berhati-hati karena bagaimana pun mereka adalah orang yang baru kita kenal. Jangan sampai kamu lengah dan membiarkan mereka bekerja tanpa pengawasan, bisa saja timbul beragam drama dan kejadian yang tidak diinginkan.
Berikut kami rangkum, beberapa drama-drama yang bisa saja terjadi saat pembangunan rumah apabila salah memilih tukang.
1. Pencurian
Salah satu drama yang mungkin terjadi saat pembangunan rumah adalah pencurian. Terutama untuk pembangunan rumah yang sebelumnya sudah ditempati dan butuh renovasi. Biasanya apabila pembangunannya tidak begitu besar, penghuni rumah akan tetap berada di rumah. Kondisi seperti ini bisa dimanfaatkan oleh tukang yang memiliki niat buruk untuk mencuri barang-barang berharga.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Apabila kondisinya seperti ini, ada beberapa hal yang perlu kamu lakukan. Melansir dari detikSumut, Kamis (5/9/2024), saat ada tukang di rumah, pastikan akses masuk ke dalam rumah terkunci sehingga tidak mudah dimasuki. Untuk pengamanan tambahan, pasang CCTV di tempat-tempat penting seperti di pintu, dekat kamar, dan area yang mungkin bisa diakses tukang. Tidak lupa simpan barang berharga seperti ponsel, kendaraan, uang, dan barang pribadi di tempat yang aman.
2. Tukang Kabur
Kejadian tidak mengenakkan berikutnya adalah tukang bisa saja tiba-tiba kabur dari proyek, tanpa memberikan kabar dan alasan yang jelas.
Hal seperti ini terjadi karena perencanaan yang kurang matang, baik dalam memilih tukang maupun dalam menyusun anggaran. Terlebih lagi jika melakukan renovasi tanpa bantuan profesional, seperti menggunakan jasa kontraktor.
Untuk menghindari kejadian seperti ini, kamu harus menyeleksi tukang sebaik mungkin. Menurut My Home Extension kamu bisa menanyakan kinerja tukang tersebut kepada klien sebelumnya. Kemudian lihat hasil kerja mereka pada proyek-proyek sebelumnya.
Apabila mereka kabur karena bayaran tidak sesuai, sebelum menawarkan mereka suatu pekerjaan, kamu harus mempertimbangkan bayaran yang sesuai. Bisa juga meminta bantuan arsitek untuk perhitungan upahnya. Lalu, hindari memberikan pembayaran penuh di muka. Meskipun nantinya bayarannya tidak diberikan di awal, kamu tetap punya kewajiban untuk memberikan mereka uang makan atau makan serta minuman selama mereka bekerja.
3. Pembangunan Molor
Sebelum memulai pembangunan, ada baiknya membuat perencanaan kerja termasuk menentukan lamanya pembangunan. Pemilik rumah bisa rugi apabila memakai jasa tukang harian dengan sistem molor. Sebab, semakin lama waktu pengerjaan, maka upah yang harus diberikan semakin banyak.
Salah satu solusinya adalah dengan selalu mengawasi pekerjaan mereka. Dengan begitu mereka bisa jauh lebih fokus saat bekerja. Jika kamu terlalu sibuk bisa juga meminta jasa konsultan pengawas untuk mengawasi pembangunan yang telah direncanakan. Biasanya dalam membangun rumah, konsultan pengawas merangkap sebagai konsultan perencana.
"Namanya bangunan kan, kalau kita tidak bisa menghitung atau merencanakan sebuah bangunan, pelaksanaannya juga jadi tidak sesuai, bisa nyawa lho yang terancam karena kan ada yang tinggal di dalam situ," ujar Kontraktor PT Gaharu Kontruksindo Utama, Panggah Nuzhul Rizki.
4. Struktur Bangunan Gagal
Pada saat membangun rumah, tentu kita harus mempercayakan kepada tukang yang ahli. Selain itu, kamu juga harus berkonsultasi kepada arsitek apabila ingin membangun rumah dari 0.
Hal ini untuk mencegah kesalahan konstruksi yang berpotensi bangunan ambruk atau rusak setelah rumah dihuni. Selain rugi dari segi waktu dan biaya, keselamatan penghuni rumah juga terancam.
Maka dari itu, kamu perlu memilih tukang yang berpengalaman dan memang memahami pekerjaannya. Kamu bisa menilai tersebut dari hasil kerjaan mereka di proyek sebelumnya, bagaimana mereka memahami model rumah yang akan dibangun, dan pada saat pembangunan rumah berlangsung.
Arsitek Denny Setiawan mengatakan tanda-tanda bangunan gagal adalah banyak ditemukan keretakan pada simpul dan pertemuan kolom, struktur bangunan bergeser, hingga kamu merasa tidak aman saat berada di dalam rumah seperti sering timbul suara, ada serpihan bangunan yang jatuh, dan sebagainya.
"Kita perlu menyelidiki kegagalan struktur sampai sejauh mana, di situ ahli forensik bekerja. Mereka harus menilai seberapa besar kekuatan struktur yang lama dan bagaimana kerja sama dengan arsitek dan ahli sipil untuk membuat perencanaan struktur yang baru," ungkapnya.
(aqi/aqi)