Atap adalah salah satu bagian utama dalam bangunan rumah yang berfungsi untuk melindungi rumah dari terpaan cuaca. Untuk membuat atap, dibutuhkan rangka atap yang biasanya menggunakan material seperti baja ringan atau kayu.
Melansir dari jurnal yang berjudul Analisa Perbandingan Rangka Atap Baja Ringan dan Rangka Atap Kayu dari Segi Analisis Struktur dan Anggaran Biaya yang ditulis oleh Devi Oktarina dan Agus Darmawan pada 2015, konstruksi rangka atap merupakan bentuk konstruksi untuk menyangga konstruksi atap yang terletak pada kuda-kuda.
Nah, material baja ringan dan kayu bisa menjadi pilihan untuk membuat rangka atap. Keduanya pun memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing yang bisa kamu pertimbangkan.
Menurut Profesional Kontraktor dari PT Gaharu Konstruksindo Utama, Panggah Nuzhulrizky, berikut ini kelebihan dan kekurangan rangka atap baja ringan dan rangka atap kayu.
Rangka Atap Baja Ringan
Kelebihan:
- Tahan terhadap rayap. Hal itu karena baja ringan terbuat dari besi.
- Pemasangannya mudah. Sebab, baja ringan bisa dipotong dan disesuaikan dengan mudah.
- Tahan lembab
Kekurangan:
- Penghantar listrik. Maka dari itu, harus berhati-hati ketika pemasangan jalur instalasi listrik. Usahakan kabel tidak ada kabel terbuka yang menempel di rangka baja ringan.
Rangka Atap Kayu
Kelebihan:
- Aman dari masalah kelistrikan. Sebab, kayu merupakan isolator atau benda yang tidak bisa menghantarkan listrik ataupun panas.
Kekurangan:
- Mudah lapuk dan dimakan rayap
- Butuh waktu lama pembuatannya karena kayu berasal dari alam dan perlu diolah sedemikian rupa terlebih dahulu.
Harga Rangka Atap Baja Ringan dan Rangka Atap Kayu
Menurut Profesional Kontraktor dari PT Gaharu Kontruksindo Utama, Panggah Nuzhulrizky, harga rangka atap baja ringan dengan rangka atap kayu tidak jauh berbeda. Rentangnya sekitar Rp 150.000-200.000/m2.
Demikian informasi terkait kelebihan, kekurangan, hingga harga rangka atap baja ringan dengan rangka atap kayu. Semoga bermanfaat ya!
Simak Video "Video: Diterjang Angin Puting Beliung, Atap Rumah di Bali Terbang ke Jalan"
(dhw/dhw)