Atap berfungsi untuk melindungi rumah dari terpaan hujan dan sengatan matahari. Oleh karena itu, struktur atap kuat dengan ditopang rangka atap.
Biasanya masyarakat Indonesia menggunakan rangka atap yang terbuat dari baja ringan atau kayu. Pemilihan material tergantung pada preferensi pemilik rumah.
Pemilik juga bisa mempertimbangkan kelebihan dan kekurangan dari masing-masing material rangka atap. Kontraktor Panggah Nuzhulrizky pun menjabarkan untung rugi dari rangka atap baja ringan dan kayu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rangka Atap Baja Ringan
Inilah kelebihan dan kekurangan membangun atap menggunakan rangka baja ringan.
Kelebihan
- Pemasangannya mudah karena baja ringan dapat dipotong dan disesuaikan dengan mudah.
- Tahan terhadap rayap karena baja ringan terbuat dari besi.
- Tahan lembab
Kekurangan
Bahan baja ringan dapat menghantarkan listrik. Pemilik harus berhati-hati ketika pemasangan jalur instalasi listrik. Usahakan kabel tidak ada kabel terbuka yang menempel di rangka baja ringan.
Rangka Atap Kayu
Sebagai alternatif, pemilik bisa menggunakan rangka atap kayu. Berikut ini kelebihan dan kekurangannya.
Kelebihan
Rangka atap kayu aman dari masalah kelistrikan. Pasalnya, kayu merupakan isolator atau benda yang tidak bisa menghantarkan listrik ataupun panas.
Kekurangan
- Pembuatannya memakan waktu lama karena kayu berasal dari alam dan perlu diolah terlebih dahulu.
- Mudah lapuk dan digerogoti rayap.
Harga Rangka Atap Baja Ringan dan Rangka Atap Kayu
Panggah mengatakan harga rangka atap baja ringan dengan rangka atap kayu tidak jauh berbeda. Ia menyebut rentang harga sekitar Rp 150.000-200.000 per meter persegi.
Itulah pertimbangan untuk membangun atap pakai rangka baja ringan atau kayu. Semoga membantu!
Punya pertanyaan soal rumah, tanah atau properti lain? detikProperti bisa bantu jawabin. Pertanyaan bisa berkaitan dengan hukum, konstruksi, jual beli, pembiayaan, interior, eksterior atau permasalahan rumah lainnya.
Caranya gampang. Kamu tinggal kirim pertanyaan dengan cara klik link ini
(dhw/das)