Untuk mempertahankan kualitas semen, diperlukan cara penyimpanan yang baik dan benar. Kamu tidak boleh sembarangan menyimpannya agar semen tersebut tidak mengeras.
Ada beberapa hal yang harus dihindari saat menyimpan semen dalam jumlah yang banyak. Di antaranya adalah kamu harus menghindari semen dari tempat yang basah, langsung terkena sinar matahari, dan lembap.
Lantas, gimana seharusnya cara yang tepat untuk menyimpan semen? Berikut ulasannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Simpan Semen di Ruang Tertutup dan Jaga Sirkulasi Udara
Menyimpan semen di ruang tertutup bertujuan untuk meminimalisir kerusakan dan membuat semen tidak gampang mengeras. Tidak hanya itu, ruang tertutup juga membuat semen terhindar dari air hujan dan paparan sinar matahari.
Pastikan untuk selalu mengawasi kondisi ruangan agar tetap kering setiap saat dan jangan lupa untuk periksa kalau ada potensi kebocoran. Gudang di area rumah adalah tempat terbaik untuk menyimpan semen.
Kalau kamu meletakkan semen dengan material lain, beri jarak yang cukup agar tetap ada sirkulasi udara. Perlu diingat agar ruangan tersebut tidak lembab, sebab kelembaban bisa mempengaruhi kualitas semen.
Jangan lupa untuk selalu membersihkan ruang penyimpanan tersebut secara rutin. Hal ini juga bertujuan untuk menjaga kualitas semen.
2. Memberi Alas pada Tumpukan Semen
Jangan langsung meletakkan semen ke permukaan lantai atau tanah secara langsung. Hal ini berpotensi semen terkena air.
Oleh sebab itu, pakailah alas pada tumpukan semen, bisa pakai papan kayu ukuran 150-200 mm di atas lantai atau tanah. Kalau perlu, kamu bisa tutup dengan kain tebal atau terpal agar terhindar dari paparan sinar matahari.
3. Tumpuk Semen Menyilang
Menumpuk semen secara menyilang adalah cara terbaik dan dianjurkan agar bisa menjaga kualitas dan tidak gampang jatuh.
Di samping itu, hal ini bisa membuat semen terhindar dari kelembaban oleh uap air yang terperangkap. Jangan tumpuk smen lebih dari 15 kantong atau sak agar tidak bocor.
(dna/dna)