Iklim tropis di Indonesia membuat masyarakat mesti kreatif ketika membangun rumah, apalagi kondisi cuaca kini semakin panas. Desain rumah yang bisa membuat udara rumah adem menjadi idaman.
Lantas, bagaimana membangun rumah adem yang cocok untuk iklim panas di Indonesia?
Arsitek Denny Setiawan menyebut AC sebagai solusi mudah untuk membuat rumah terasa sejuk ketika cuaca panas. Namun, pengudaraan buatan seperti itu memiliki konsekuensi terhadap penghuni rumah maupun lingkungan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Konsekuensinya (menggunakan AC) panjang, misalnya dengan pemakaian energi yang sangat besar, kemudian juga perusakan lingkungan akibat energi fosil, dan lain-lain. Sebagai arsitek, saya menyarankan selalu pengudaraan buatan yang sifatnya pasif," ujar Denny ketika berbincang dengan detikcom, Senin (20/5/2024).
Ia pun membagikan cara membuat rumah adem tanpa perlu boros energi. Di antaranya dengan memastikan rumah mempunyai banyak ventilasi, tritisan, dan jendela.
Cara Bangun Rumah Adem Tanpa AC
1. Pakai Banyak Ventilasi Udara
![]() |
Denah rumah yang tepat memungkin adanya aliran udara, sehingga rumah tidak membutuhkan AC. Menurutnya, denah rumah yang baik memungkinkan terjadinya ventilasi silang. Menurutnya, semua ruangan harus mempunyai ventilasi agar rumah sejuk.
"Memang udara semakin panas saat ini, tapi dengan desain yang benar, dengan arsitektur yang benar, yang denahnya baik itu otomatis membuat masalah panas itu harusnya tidak jadi masalah lagi," katanya.
Ia juga menyarankan ada dua ventilasi agar ada ventilasi silang yang memungkinkan udara panas dan kelembapan keluar. Dengan begitu, suhu udara bisa dikendalikan dengan angin dari ventilasi.
Meski tak menggunakan AC, penghuni rumah cukup memakai kipas angin untuk membuat udaranya berputar. Maka, udara panas tersebut tidak akan diam di dalam ruangan.
2. Hindari Sinar Matahari Berlebih
![]() |
Selanjutnya, Denny menyarankan agar menghindari terlalu banyak pancaran sinar matahari yang masuk rumah. Salah satunya dengan menggunakan tritisan untuk membatasi masuknya sinar matahari. Lalu, hindari memasang jendela yang mengarah ke mata angin barat.
"Di arah mata angin barat itu biasanya ketika sore hari itu panas yang membuat kita nggak nyaman. Jadi di arah barat pilihannya adalah kita nggak buka jendela di sana, atau kalau kita mau buka jendela, kita pasang kisi-kisi," paparnya.
3. Halau Hawa Panas
![]() |
Lebih lanjut, Denny memberikan tips untuk menghalau panas masuk ke dalam rumah. Menariknya, ada material daur ulang yang bisa digunakan untuk menghalau panas, yakni expanded polystyrene (EPS) styrofoam untuk membuat dinding rumah.
"Styrofoam itu penghalau panas sebenarnya. Dia nggak menghantar panas ke dalam (rumah). Jadi styrofoam disemen kiri dan kanan (menjadi tembok). Itu secara perhitungan saya sendiri, penelitian saya itu mengurangi suhu secara pasif itu minus 3 derajat selsius," ungkapnya.
Selain itu, material berlubang seperti roster juga bisa dimanfaatkan untuk menghalau panas. Dengan membangun penghalang dari bahan tersebut, memungkinkan penghuni rumah membuka pintu dan jendela untuk mendapat aliran angin tanpa mengganggu privasi.
(dhw/zlf)