Kebakaran gedung atau aula pernikahan di Irak telah menewaskan lebih dari 100 orang. Kebakaran tersebut dipicu oleh kembang api yang dinyalakan di aula tersebut, ditambah lagi material bangunan aula yang mudah terbakar menyebabkan kebakaran terjadi dengan cepat.
Untuk mencegah hal itu terjadi, tentu ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Dilansir dari Frontier Fire Protection, Jumat (29/9/2023), berikut ini cara mencegah kebakaran di gedung.
1. Alat Pemadam Kebakaran Mudah Diakses
Di dalam sebuah gedung, seharusnya sudah disiapkan alat pemadam kebakaran, misalnya alat pemadam api ringan (APAR) maupun alat pemadam api dengan sistem sprinkler. Pastikan, alat-alat tersebut mudah diakses. Jangan menutupi sprinkler dengan cat, debu, maupun sampah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, seharusnya ada juga sistem deteksi dan alarm kebakaran agar dapat memberikan informasi kepada pengunjung gedung bahwa sedang terjadi kebakaran.
2. Buang Sampah dengan Benar
Buang sampah-sampah berbahaya dalam sebuah kontainer berbahan logam yang tertutup. Limbah yang mudah meledak dan terbakar juga harus dibuang dengan benar agar tidak terjadi kebakaran.
3. Tempat Penyimpanan yang Aman
Jika di dalam gedung tersebut memiliki barang-barang yang mudah terbakar atau bahan berbahaya, pastikan disimpan di tempat yang aman.
Terkait hal tersebut, menurut Peraturan Menteri PUPR No. 26/PRT/M/2008, bahan mudah terbakar harus disimpan dengan rapih, jaraknya sekurang-kurangnya 60 cm dari langit-langit bangunan gedung di daerah tanpa sprinkler. Bahan mudah terbakar harus tidak disimpan di ruang boiler, ruang mekanikal, atau ruang peralatan listrik.
4. Perawatan Berkala
Jadwalkan perawatan berkala pada alat-alat pemadam kebakaran di gedung. Misalnya pada APAR, sebaiknya lihat masa pakainya hingga berapa lama.
5. Ada Ruang Khusus Merokok
Rokok bisa menjadi penyebab kebakaran. Untuk itu, perlu adanya ruangan khusus untuk merokok dengan jarak yang aman dari gedung. Selain itu, sediakan asbak untuk membuang rokok tersebut untuk mencegah kebakaran karena rokok yang menyala.
6. Rencana Darurat
Rencana darurat dan evakuasi sangat dibutuhkan untuk mencegah kerusakan atau masalah lebih lanjut jika terjadi kebakaran. Hal itu sangat penting dilakukan supaya jika seseorang perlu bantuan, ia tahu apa yang harus dilakukan dan langkah apa selanjutnya yang mesti dilakukan.
Pencegahan kebakaran juga sama pentingnya setelah kebakaran terjadi karena hal ini dapat mengurangi risiko penyebarannya, yang dapat menyebabkan lebih banyak kerusakan.
7. Bangun Gedung Sesuai Standar Kebakaran yang Berlaku
Di Indonesia sendiri, ada peraturan terkait sistem proteksi kebakaran pada bangunan gedung. Hal itu tertuang dalam Peraturan Menteri PUPR No. 26/PRT/M/2008 tentang Persyaratan Teknis Sistem Proteksi Kebakaran pada Bangunan Gedung dan Lingkungan.
Di dalamnya, berisi panduan-panduan untuk mencegah kebakaran, baik dari alat-alat pemadam kebakaran hingga konstruksi bangunan yang tahan api dan sarana penyelamatan.
Misalnya, ada pintu exit atau keluar gedung untuk menyelamatkan diri ketika ada kebakaran. Sarana jalan keluar harus bebas dari segala hambatan untuk penggunaan sepenuhnya saat terjadi kebakaran atau keadaan darurat lainnya. Contohnya, tidak boleh ada perabot atau dekorasi yang diletakkan di dalam sarana jalan keluar, lalu tidak boleh memasang cermin di pintu exit agar tidak membingungkan arah jalan keluar. Adapun, pintu, kaca hingga dinding sebaiknya tahan api.
Selain itu, ada juga standar atau pedoman yang dikeluarkan oleh National Fire Protection Association (NFPA). NFPA adalah organisasi non-profil yang bergerak di bidang pemadam kebakaran dan keamanan publik.
NFPA juga mengeluarkan standar dan regulasi yang berkaitan dengan sistem pemadam kebarakan gedung. Misalnya, NFPA 13 Standard for the Installation of Sprinkler Systems, NFPA 14 Standard for the Installation of Standpipe and Hose Systems, NFPA 20 Standard for the Installation of Stationary Pumps for Fire Protection, NFPA 92 Standard for Smoke Control Systems, dan lainnya.
Itulah beberapa cara mencegah maupun meminimalisir terjadinya kebakaran pada gedung. Semoga bermanfaat!
Buat detikers yang punya permasalahan seputar rumah, tanah atau properti lain, tim detikProperti bisa bantu cari solusinya. Kirim pertanyaan kamu via email ke redaksi@detikproperti.com dengan subject 'Tanya detikProperti', nanti pertanyaan akan dijawab oleh pakar.
(abr/dna)