Mungkin banyak dari kalian yang penasaran apa saja yang dilakukan oleh arsitek. Nah, informasi berikut ini mungkin akan menambah wawasan detikers dengan apa-apa saja yang dilakukan oleh arsitek.
Founder Studio Piksat, Pikat Satriadji membeberkan beberapa tugas yang dilakukan oleh arsitek. Ia mengatakan, biasanya job desc atau deskripsi pekerjaan arsitek ada 5 tahap.
Pertama, pengumpulan data klien. Mulai dari aspirasi rumah idaman, budget, hingga wawancara dengan kliennya sendiri. Dari data tersebut, arsitek akan menganalisisnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah dianalisis, data tersebut akan diolah dan masuk ke dalam tahap kedua, yaitu conceptual proposal. Pada tahap ini sudah ada sketsa bangunan, namun masih belum tajam. Tetapi, kata Pikat, setidaknya sudah ada bayangan.
"Conseptual proposal tuh nanti kita bikin, finalnya kita bikin sketsa denahnya mau kayak gimana. Biasanya kalau saya sih kasih 2 denah, yang kemauan mereka sama opsi kedua based on pemikiran saya sendiri, baiknya seperti apa," katanya kepada detikcom, Kamis (15/6/2023).
Tahap ketiga, masuk schematic design. Schematic design ini penanaman dari conseptual design. Ia mencontohkan, dari 2 denah yang ia berikan kepada klien, misalnya klien ingin menggunakan dari opsi kedua, tetapi ia juga ingin menggunakan rancangan dari opsi denah pertama pada beberapa area.
"Nah itu kan bisa kita ramu 'oh berarti ada yang bisa diambil di (opsi) 2 dan 1, berarti kita tajemin lagi lah konsepnya ini. Denahnya jadi lebih terarah, 3D bangunannya jadi lebih jelas. (Kalau) untuk material biasanya saya udah kasih (saran) lah," paparnya.
Tahap keempat, ada tender drawing. Pikat mengatakan, biasanya tahap ini kalau di developer atau konsultan itu biasanya sudah menyiapkan gambar kerja finalisasi dari denah rencana. Setelah itu, masuk ke tahap kelima yaitu pembuatan rencana anggaran biaya atau RAB.
"Denah rencana kita harus sudah final, studi pembangunannya juga sudah final, nah kita bikin tuh pembuatan gambar kerjanya. Biasanya gambar kerja agak lama tuh, bisa 1 bulan sendiri untuk gambar kerja. Karena gambar kerja kan harus ready to build gitu kan, jadi tukang harus bisa baca gambar itu dan di sana kan kita menyusun RAB," jelasnya.
"Jadi service arsitek itu selain gambar kita susun anggaran biayanya, kira-kira kalau kita bikin bangunan ini, budgetnya segini," lanjutnya.
Setelah itu, baru masuk ke tahap construction atau pembangunan. Tahap ini, kata Pikat, sudah di luar dari tugas arsitek. Namun, tidak menutup kemungkinan jika arsitek tersebut mengambil peran untuk design and build atau merancang bangunan sekaligus membangun.
"Beda hasilnya kalau arsitek itu design and build. Kalau design and build, nanti yang build-nya yang menyusun timnya itu juga si arsitek itu sendiri, tapi biasanya timnya juga berbeda sih. Tim arsitek pasti untuk menggambar sampai final, gambar-gambar kerja keluar, ready to build gambarnya, sampai RAB-nya keluar, sudah itu aja gambarnya. Baru nanti proses konstruksi, konstruksi ini ya si kontraktor," katanya.
Meski demikian, gambar rancangan bangunan yang telah diberikan kepada klien, tetap bisa digunakan oleh klien itu untuk membangun rumah dengan tim dari klien itu sendiri. Jadi, tidak harus dari tim arsitek tersebut yang membangunnya. Adapun, Pikat menyarankan klien untuk menyimpan RAB tersebut, agar bisa mengontrol budgetnya.
"Jadi nanti si owner bisa saja gambarnya pakai gambar saya, gambar si konsultan arsitek, terus dia kasih ke tukang yang biasa dia langganan 'nih saya udah punya gambar, saya digambarin sama arsitek saya, ini lho gambarnya kayak begini'," pungkasnya.
(dna/dna)