Membeli rumah melalui skema kredit pemilikan rumah (KPR) kerap dipilih karena bisa sedikit meringankan beban lantaran bisa membayarnya dengan cara dicicil per bulan. Walau demikian pihak perbankan perlu mengecek kemampuan calon nasabah, salah satunya dari pekerjaannya.

Hal itu karena ada beberapa pekerjaan yang sulit diterima pengajuan KPRnya karena dianggap kurang meyakinkan bisa membayar cicilan. Hal itu karena tenor KPR yang umumnya panjang yaitu bisa 20-30 tahun, belum lagi jika bunganya floating yang bisa naik maupun turun.

Lantas pekerjaan apa saja yang berisiko pengajuan KPRnya ditolak?

Pada 2024, Pengamat Perbankan dan Praktisi Sistem Pembayaran Arianto Muditomo mengatakan alasan KPR ditolak atau tidaknya bukan hanya sebatas karena profesinya saja, melainkan kemampuan bayar. Umumnya, bank memerlukan slip gaji seseorang sebagai tolok ukur kemampuan bayar calon nasabah.

Walau demikian, ada beberapa jenis pekerjaan yang sulit atau butuh pertimbangan besar untuk mendapat persetujuan KPR dari bank. Berikut ini daftarnya.

1. Pekerjaan yang Berisiko Tinggi

Pertama yaitu pekerjaan dengan risiko tinggi, seperti rentan mengalami kecelakaan atau menyebabkan kematian, akan lebih sulit mendapatkan persetujuan KPR. Hal itu karena perbankan ingin nasabahnya bisa menyelesaikan angsuran hingga akhir.

Apabila di tengah jalan nasabah meninggal dunia atau tidak mampu mengangsur, sangat berpotensi mengalami gagal bayar.

"Pekerjaan risiko tinggi di antaranya penambang, petugas damkar (pemadam kebakaran), pelaut, dan lain-lain," ujarnya kepada detikProperti, Rabu (24/4/2024).

Akan tetapi, jangan kecil hati untuk kalian yang memiliki profesi tersebut karena pengajuan KPR masih bisa diterima karena punya penghasilan yang cukup. Disarankan, untuk kalian yang memiliki profesi tersebut untuk mengajukan cicilan dengan tenor sebentar. Selain itu, ada beberapa bank bahkan ada yang membuat program khusus untuk segmen pekerja berisiko tinggi tersebut.

"Namun, calon debiturnya sendiri harus mampu menunjukkan itikad baik dalam berbisnis, di antaranya tidak memiliki riwayat kredit (kartu kredit, pembiayaan konsumtif lain atau pembiayaan komersial) yang buruk, mampu memenuhi persyaratan dokumen yang lengkap dan memastikan kemampuan keuangan yang memadai untuk memperoleh fasilitas pembiayaan," jelasnya.

2. Wirawasta

Wiraswasta sebenarnya bisa saja memiliki penghasilan yang lebih besar dibanding pekerja kantoran. Namun saat menjalankan bisnis pasti ada pasang surutnya.

Selain itu, bisnis UMKM tidak memiliki slip gaji terutama bagi bosnya. Oleh karena itu, sulit untuk melakukan verifikasi.

Pekerjaan yang sulit mendapat KPR ada di halaman selanjutnya