Ternyata Ini Deretan Pekerjaan yang Susah Dapat KPR Berikut Alasannya

Ternyata Ini Deretan Pekerjaan yang Susah Dapat KPR Berikut Alasannya

Almadinah Putri Brilian - detikProperti
Jumat, 23 Mei 2025 18:27 WIB
Home tax deduction
Ilustrasi KPR. Foto: Getty Images/iStockphoto/bymuratdeniz
Jakarta -

Pengajuan KPR ke bank perlu melalui seleksi dan penilaian dahulu. Pihak bank perlu mengecek kemampuan calon nasabah, salah satunya dari pekerjaannya.

Terdapat beberapa pekerjaan yang perlu melalui penilaian panjang dan kerap diragukan karena dianggap tidak cukup meyakinkan dapat membayar cicilan. Sebab, mengambil cicilan KPR memiliki tanggung jawab yang besar, terutama yang mengambil KPR dengan bunga floating. Selain karena nominal cicilan yang besar per bulannya, masa bayarnya pun panjang mulai dai 8-20 tahunan, bahkan ada pula yang 30 tahun.

Sebenarnya syarat dalam mengajukan KPR ke bank tidak sulit, yakni berkewarganegaraan Indonesia (WNI), berusia 21-65 tahun, menetap di Indonesia, dan yang tak kalah penting adalah memiliki pekerjaan atau penghasilan tetap dalam 1 tahun belakangan sebelum mengajukan KPR.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lantas, pekerjaan apa saja yang berisiko pengajuan KPR bisa tertolak?

Pengamat Perbankan & Praktisi Sistem Pembayaran, Arianto Muditomo, mengatakan sebenarnya alasan ditolak atau tidaknya suatu pengajuan KPR bukan sebatas karena profesinya, melainkan kemampuan membayar. Biasanya bank membutuhkan slip gaji seseorang sebagai tolok ukur kemampuan calon nasabah.

ADVERTISEMENT

Menurutnya, berikut beberapa pekerjaan sulit atau butuh pertimbangan besar untuk mendapat persetujuan KPR dari bank.

1. Pekerjaan dengan Risiko Tinggi

Pekerjaan dengan risiko tinggi mengalami kecelakaan atau menyebabkan kematian akan lebih sulit mendapatkan persetujuan KPR. Sebab, bank juga menginginkan calon nasabah yang dapat menyelesaikan angsuran hingga akhir. Apabila di tengah jalan, nasabah tersebut meninggal dunia atau tidak mampu mengangsur sangat berpotensi mengalami gagal bayar.

"Pekerjaan risiko tinggi di antaranya penambang, petugas damkar (pemadam kebakaran), pelaut, dan lain-lain," ujarnya kepada detikProperti, Rabu (24/4/2024) lalu.

Namun, hal ini jangan sampai mematahkan semangat kalian untuk mengajukan KPR. Orang-orang yang berprofesi seperti petugas damkar, pelaut, dan penambang tetap memiliki peluang KPR-nya disetujui karena mereka memiliki penghasilan yang cukup. Sarannya adalah ambil yang tenor cicilannya sebentar. Selain itu, ada beberapa bank bahkan ada yang membuat program khusus untuk segmen pekerja berisiko tinggi tersebut.

"Namun, calon debiturnya sendiri harus mampu menunjukkan itikad baik dalam berbisnis, di antaranya tidak memiliki riwayat kredit (kartu kredit, pembiayaan konsumtif lain atau pembiayaan komersial) yang buruk, mampu memenuhi persyaratan dokumen yang lengkap dan memastikan kemampuan keuangan yang memadai untuk memperoleh fasilitas pembiayaan," jelasnya.

2. Pekerja Lepas atau Freelance

Seperti yang disebutkan sebelumnya salah satu syarat penting saat mengajukan KPR adalah menyerahkan bukti penghasilan yang biasanya bentuknya berupa slip gaji. Apabila calon nasabah adalah pekerja lepas, lebih sulit disetujui KPR-nya karena data penghasilan tidak tetap dan atau tidak ada slip gaji sebagai bukti penghasilan.

3. Wiraswasta

Wiraswasta sebenarnya bisa memiliki penghasilan lebih besar daripada pegawai kantoran. Bahkan pintu pemasukannya bisa lebih banyak daripada pekerjaan lainnya. Namun, saat menjalankan bisnis pasti pasang surut. Selain itu, bisnis UMKM tidak memiliki slip gaji terutama bagi bosnya. Oleh karena itu, sulit untuk melakukan verifikasi.

4. Pekerja Informal

Pekerjaan informal adalah pekerjaan yang tidak memiliki struktur perusahaan yang jelas, tidak terikat kontrak, dan tidak memberikan jaminan apa pun. Contohnya seperti pedagang kaki lima, tukang becak, tukang angkot, hingga tukang ojek. Alasan mirip dengan pekerjaan sebelumnya karena penghasilan tidak tercatat atau tidak memiliki bukti penghasilan yang memadai sulit diperoleh.

Di luar itu, Arianto menyampaikan pekerjaan lain di luar keempat tadi juga berisiko pengajuan KPR-nya ditolak karena memiliki penghasilan yang rendah. Khawatirnya cicilan yang harus dibayar akan lebih besar dibandingkan pendapatannya.

Untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) sebaiknya mengikuti program rumah subsidi dengan skema pembayaran KPR subsidi atau Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) yang suku bunganya tetap dari awal sampai akhir. Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) telah menetapkan batas gaji MBR untuk yang single maksimal Rp 12 juta, sementara untuk nasabah yang berkeluarga maksimal Rp 14 juta.

Punya pertanyaan soal rumah, tanah atau properti lain? detikProperti bisa bantu jawabin. Pertanyaan bisa berkaitan dengan hukum, konstruksi, jual beli, pembiayaan, interior, eksterior atau permasalahan rumah lainnya.

Caranya gampang. Kamu tinggal kirim pertanyaan dengan cara klik link ini




(aqi/zlf)

Kalkulator KPR
Tertarik mengajukan KPR?
Simulasi dan ajukan dengan partner detikProperti
Harga Properti*
Rp.
Jumlah DP*
Rp.
%DP
%
min 10%
Bunga Fixed
%
Tenor Fixed
thn
max 5 thn
Bunga Floating
%
Tenor KPR
thn
max 25 thn

Ragam Simulasi Kepemilikan Rumah

Simulasi KPR

Hitung estimasi cicilan KPR hunian impian Anda di sini!

Simulasi Take Over KPR

Pindah KPR bisa hemat cicilan rumah. Hitung secara mudah di sini!
Hide Ads