Pertimbangan saat membeli rumah adalah lokasinya strategis, akses menuju fasilitas sosial dekat, aman dari kejahatan dan bencana alam, nyaman, memiliki dan memiliki fasilitas yang lengkap. Ada pun lokasi rumah yang tidak disarankan sebagai berikut.
1. Rumah Dekat SUTET
![]() |
Pertama, sebaiknya menghindari membangun rumah di sekitar saluran udara tegangan ekstra tinggi (SUTET). SUTET ini berbeda dengan tiang listrik yang bissa terlihat di dekat rumah. Keberadaan SUTET dapat menimbulkan radiasi, yaitu radiasi medan magnet dan medan listrik. Medan listrik dan medan magnet termasuk kelompok radiasi non-pengion.
Efek ini telah dibahas dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh Dr. Anies, M.Kes. PKK dari UNDIP, pada penduduk di bawah SUTET 500 Kv di Kabupaten Pekalongan, Kabupaten Pemalang, Kabupaten Tegal (2004) menunjukkan bahwa besar risiko electrical sensitivity pada penduduk yang bertempat tinggal di bawah SUTET 500 kV adalah 5,8 kali lebih besar dibandingkan dengan penduduk yang tidak bertempat tinggal di bawah SUTET 500 kV.
Secara umum dapat disimpulkan bahwa pajanan medan elektromagnetik yang berasal dari SUTET 500 kV berisiko menimbulkan gangguan kesehatan pada penduduk, yaitu sekumpulan gejala : hipersensitivitas yang dikenal dengan electrical sensitivity berupa keluhan sakit kepala (headache), pening (dizziness), dan keletihan menahun (chronic fatigue syndrome). Hasil penemuan Anies menyimpulkan bahwa ketiga gejala tersebut dapat dialami sekaligus oleh seseorang, sehingga penemuan baru ini diwacanakan sebagai "Trias Anies".
2. Rumah Dekat Bandara
![]() |
Membeli rumah di dekat transportasi umum memang dianjurkan karena dapat menghemat pengeluaran. Namun, ada pengecualiannya untuk di area bandara. Penghuni rumah di dekat bandara itu harus beradaptasi dengan suara berisik. Apalagi bandara beroperasi hampir 24 jam. Bayangkan saat mau tidur kamu masih mendengar suara mesin pesawat yang baru take off atau akan landing. Atau saat mengobrol dengan keluarga terganggu suara pesawat yang berada di atas kepala kita.
Anjuran ini juga sudah pernah dibahas dalam sebuah studi yang dilakukan oleh Imperial College London bahkan menganalisa pasien rumah sakit yang terkena penyakit kardiovaskular adalah mereka yang tinggal di bawah jalur pesawat Bandara Heathrow. London.
Dalam analisis tersebut menemukan ada risiko tambahan penyakit jantung untuk mereka yang mendengar suara bising mesin pesawat yang terbang di malam hari. Pria di atas umur 65 tahun paling banyak mengalami hal ini.
3. Rumah di Pinggir Jalan Raya
![]() |
Tidak bisa dipungkiri, rumah di pinggir jalan sudah sering ditemui di Indonesia. Rumah-rumah di pinggir jalan memiliki banyak keuntungan yakni akses yang mudah dan bisa juga diubah menjadi properti komersial. Namun, tinggal di rumah di pinggir jalan risikonya juga sama seperti tinggal di rumah dekat bandara yakni banyak penghuni bisa terganggu dengan suara kendaraan yang hilir mudik. Waktu-waktu tenang mungkin di tengah malam, tetapi untuk yang berada di jalan utama kemungkinan 24 jam tidak pernah sepi.
Selain itu, memiliki rumah di pinggir jalan raya juga berisiko perihal keamanan karena mudah dipantau oleh orang lain dan berbahaya jika memiliki anak kecil yang aktif. Kamu perlu selalu mengunci pagar agar anak kita tak keluar rumah sendiri saat banyak kendaraan melintas.
4. Rumah Dekat Rel Kereta Api
![]() |
Saat ini masih banyak ditemui rumah di sekitar rel kereta api, meskipun posisi pintu masuk beberapa sudah membelakangi. Padahal area ini sebaiknya dihindari karena dapat mengganggu kenyamanan dan faktor risiko kecelakaan. Tidak hanya itu, kamu juga harus siap-siap dengan risiko kecelakaan lebih besar seperti badan kereta menimpa rumah jika keluar jalur dan lainnya.
Mau tahu berapa cicilan rumah impian kamu? Cek simulasi hitungannya di kalkulator KPR.
Nah kalau mau pindah KPR, cek simulasi hitungannya di kalkulator Take Over KPR.
(aqi/aqi)