Hunian TOD (Transit Oriented Development) merupakan salah satu hunian yang tengah menjamur di Jakarta. Sebab, hunian yang terhubung dengan transportasi umum ini dapat memudahkan masyarakat untuk menuju pusat kota.
Tak heran kalau banyak pengembang perumahan yang kini gencar mendirikan hunian TOD di pinggiran Jakarta, salah satunya dilakukan oleh Damai Putra Group. Perusahaan properti ini telah menjalin kerja sama dengan MRT Jakarta.
Dalam siaran pers yang diterima detikcom, Selasa (11/11/2025), Damai Putra Group secara resmi menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan MRT Jakarta untuk menjajaki potensi pengembangan hunian TOD di kawasan Medan Satria, Bekasi, Jawa Barat.
Kolaborasi awal ini merupakan langkah strategis bagi Damai Putra Group dan MRT Jakarta untuk menciptakan ekosistem kawasan berorientasi transit yang lebih modern, efisien, dan terintegrasi dengan sistem transportasi umum.
Hadirnya hunian TOD yang kerja sama dengan MRT Jakarta di kawasan Medan Satria diharapkan mampu memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi para penghuni. Tak hanya itu, kehadiran hunian TOD diharapkan mampu menumbuhkan perekonomian di Kota Harapan Indah.
Hunian yang langsung terhubung ke jaringan MRT Jakarta dapat membantu mobilitas masyarakat di Kota Harapan Indah agar bisa sampai di pusat kota Jakarta dengan lebih cepat dan praktis. Dengan begitu, penghuni tak perlu repot-repot harus mengendarai kendaraan pribadi.
Hunian TOD juga turut membantu membuka peluang besar untuk hadirnya fasilitas urban baru, seperti toko ritel, Food and Beverages (F&B), ruang publik, hingga jalur pejalan kaki. Semua itu tak hanya soal kenyamanan, tapi juga memberikan kemudahan bagi masyarakat Kota Harapan Indah.
Sebagai informasi, PT MRT Jakarta akan membangun MRT Timur-Barat fase 1 tahap 1 Tomang-Medan Satria. Pembangunan akan menghubungkan Stasiun Tomang di Jakarta Barat hingga Medan Satria di Bekasi.
Jalur MRT ini akan dibangun sepanjang 24,5 kilometer. Rencananya, jalur tersebut dibuat untuk menyambung tiga provinsi, yakni Jawa Barat, Jakarta, dan Banten.
Pembangunan MRT yang menghubungkan Cikarang-Balaraja ini dilakukan dalam 2 fase. Fase 1 tahap 1 akan mencakup jalur Medan Satria-Tomang dan Rorotan sepanjang 30,4 km. Rencananya terdapat 21 stasiun, terdiri dari 13 stasiun elevated dan 8 stasiun bawah tanah.
Kemudian fase 1 tahap 2 pembangunan jalur Tomang-Kembangan sepanjang 9,2 km dengan 6 stasiun elevated. Berikutnya fase 2 mencakup Kembangan-Balaraja sepanjang 29,9 km dengan 14 stasiun elevated dan Medan Satria-Cikarang sepanjang 20 km dengan 7 stasiun elevated.
(ilf/das)