AHY Ungkap Pentingnya TOD sebagai Hunian Kota

AHY Ungkap Pentingnya TOD sebagai Hunian Kota

Almadinah Putri Brilian - detikProperti
Selasa, 07 Okt 2025 06:00 WIB
Menko IPK Agus Harimurti Yudhoyono di acara Pembukaan The 54th Eastern Regional Organization for Planning & Human Settlements (EAROPH) Regional Conference 2025 di Novotel Cikini, Jakarta, Senin (6/10/2025)
Menko IPK Agus Harimurti Yudhoyono. Foto: Almadinah Putri Brilian/detikcom
Jakarta -

Pembangunan hunian yang terintegrasi sangat dibutuhkan untuk memudahkan masyarakat dalam menjalankan aktivitasnya.

Menteri Koordinator bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (IPK) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengungkapkan pembangunan kota untuk masa depan haruslah ringkas (compact), terhubung dengan baik, dan berorientasi transit (transit oriented development/TOD). Ketika rumah, tempat kerja, dan layanan publik berjarak hanya 15 menit tentu masyarakat bisa mempersingkat waktu tempuh, mendapatkan rasa aman, serta ikatan sosial yang mendalam.

"Model jalan bukan hanya soal mobilitas, tapi soal kehidupan publik dan koneksi sosial. Selain itu, alam juga harus memiliki tempat yang tepat dalam visi urban kita. Infrastruktur hijau dan biru: mangrove, rawa, taman, sungai, bukanlah kemewahan, melainkan aset publik esensial yang mendinginkan kota, membersihkan udara, dan melindungi kehidupan," tuturnya dalam acara Pembukaan The 54th Eastern Regional Organization for Planning & Human Settlements (EAROPH) Regional Conference 2025 di Novotel Cikini, Jakarta, Senin (6/10/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ketika ditemui usai acara pembukaan, AHY menyampaikan TOD masih terus dikembangkan di Indonesia. Kemenko IPK juga terus bekerja sama dengan pemerintah daerah untuk mengembangkan kawasan TOD di perkotaan, salah satunya di Jakarta.

"Kami sendiri mencoba kemarin ada namanya Transit Oriented Corridor yang di Taman Mini, ini baru, dan mudah-mudahan bisa terus dikembangkan di mana di situ nanti akan menjadi hub perjalanan atau transportasi multimoda. Jadi orang datang ke sana kemudian bisa langsung naik LRT, kemudian ke depan mungkin MRT, tapi juga di situ sudah menjadi kesatuan dengan kawasan hunian maupun tempat-tempat lain," jelasnya kepada wartawan.

ADVERTISEMENT

Tak hanya Jakarta, AHY ingin kota-kota besar di daerah lainnya juga mulai mengembangkan TOD. Pengembangan TOD tentunya memerlukan waktu karena yang dibangun bukan hanya fisik saja, tetapi ekosistmenya juga.

"Nah ini yang memang membutuhkan sebuah ikhtiar besar ya, proyek yang harus di-approve dalam arti bukan hanya keinginan pusat, tapi juga keinginan daerah. Semua stakeholders, pemerintah provinsi, juga kabupaten," tuturnya.

Sementara itu, ditemui secara terpisah, Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak mengungkapkan di Jawa Timur tengah merampungkan Sustainable Urban Mobility Plan yang melibatkan beberapa daerah, seperti Surabaya, Gresik hingga Sidoarjo melalui 'Gerbang Kertasusila'. Gerbang Kertasusila merupakan rangkaian daerah industri yang disiapkan konektivitas transportasi umum dalam rangka mengantisipasi pertumbuhan ekonomi di masa depan yang mencakup Gresik, Bangkalan, Mojokerto, Surabaya, Sidoarjo, dan Lamongan.

Untuk menunjang pengembangan Gerbang Kertasusila nantinya akan dibangun jaringan kereta api di wilayah tersebut. Apabila jaringan kereta sudah ada, tidak menutup kemungkinan dikembangkan menjadi kawasan TOD.

"Ini akan meningkatkan kapasitas menjadi tiga kali lipat, dan stasiun-stasiun di mana ada potensi TOD, ini telah diidentifikasi untuk kemudian kita bisa mendorong pengembangan berbasis public transport," ungkapnya.

Untuk membangun proyek tersebut, Emil mengatakan sudah mendapat pendanaan dari Kreditanstalt fΓΌr Wiederaufbau (KfW) sebesar 230 juta Euro atau sekitar Rp 4,4 triliun (kurs Rp 19.349) serta dapat dukungan pemerintah pusat. Emil mengungkapkan yang menjadi fokus saat ini hingga satu tahun ke depan adalah detail engineering design (DED).




(abr/zlf)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Kalkulator KPR
Tertarik mengajukan KPR?
Simulasi dan ajukan dengan partner detikProperti
Harga Properti*
Rp.
Jumlah DP*
Rp.
%DP
%
min 10%
Bunga Fixed
%
Tenor Fixed
thn
max 5 thn
Bunga Floating
%
Tenor KPR
thn
max 25 thn

Ragam Simulasi Kepemilikan Rumah

Simulasi KPR

Hitung estimasi cicilan KPR hunian impian Anda di sini!

Simulasi Take Over KPR

Pindah KPR bisa hemat cicilan rumah. Hitung secara mudah di sini!
Hide Ads