×
Ad

1.500 Rumah Desa Direnovasi, Dimulai dari Kampung Wisata Topeng Malang

Danang Sugianto - detikProperti
Sabtu, 18 Okt 2025 15:10 WIB
Menteri PKP Maruarar Sirait dalam program renovasi rumah di desa (Foto: Dok. Lippo Group)
Jakarta -

Program renovasi rumah bagi warga desa mulai digulirkan sebagai bagian dari dukungan terhadap program pemerintah dalam pembangunan 3 juta rumah per tahun. Tahap awal kegiatan ini dimulai dari Kampung Wisata Topeng, Kota Malang, Jawa Timur.

Sebanyak 1.500 rumah akan direnovasi dalam program ini, yang difokuskan untuk menghadirkan hunian layak, sehat, dan bermartabat bagi masyarakat berpenghasilan rendah, terutama di kawasan pedesaan dan daerah wisata budaya.

Pada Jumat (17/10/2025), Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait meninjau langsung pelaksanaan renovasi rumah di Kampung Wisata Topeng. Ia hadir bersama Wali Kota Malang Wahyu Hidayat, Komisaris PT Lippo Karawaci Tbk Ketut Budi Wijaya, dan Presiden LippoLand Indra Yuwana. Mereka meninjau pelaksanaan program renovasi rumah desa yang dilakukan oleh Lippo Group di Kampung Wisata Topeng, Kota Malang.

Maruarar mengapresiasi kolaborasi antara pemerintah dan dunia usaha dalam mempercepat penyediaan rumah layak huni bagi masyarakat. Menurutnya, inisiatif ini sejalan dengan misi Presiden Prabowo Subianto untuk membangun 3 juta rumah per tahun.

Maruarar Sirait menilai Kampung Wisata Topeng memiliki potensi ekonomi kreatif yang unik dan bisa menjadi penggerak ekonomi lokal. "Manfaatkan potensi yang ada di sini, pelajari market-nya. Kalau memang sesuai namanya Kampung Topeng, bisa dikembangkan pengrajin topeng, ada pertunjukan, ada ciri khas yang kuat," ucapnya.

Ia berharap kolaborasi antara Lippo Group dan Pemkot Malang tidak hanya memperbaiki rumah warga, tetapi juga menciptakan lapangan usaha baru. "Saya yakin ibu-ibu di sini mau dilatih dan mau kerja keras. Yang penting memang pemasarannya. Tolong disinergikan Lippo dan Pak Wali Kota supaya hasilnya nyata bagi warga," tegasnya.

Maruarar menambahkan, program renovasi ini diharapkan tidak hanya memperbaiki rumah warga, tetapi juga membuka lapangan usaha baru bagi masyarakat sekitar. "Yang penting adalah pemasaran dan pendampingan. Saya yakin dengan sinergi antara pemerintah daerah dan mitra swasta, hasilnya bisa nyata dirasakan warga," katanya.

Tahap pertama renovasi rumah di Jawa Timur menargetkan 500 unit rumah tidak layak huni (RTLH), dengan sebaran antara lain di Kota Malang (40 unit), Kabupaten Malang (50 unit), Sidoarjo (110 unit), Ponorogo (100 unit), Pasuruan (100 unit), Bojonegoro (50 unit), dan Surabaya (50 unit).

Fokus utama perbaikan mencakup struktur bangunan, ventilasi, serta akses air bersih. Ke depan, program ini akan diperluas ke berbagai daerah lain seperti Bandung, Bekasi, Tangerang, hingga Sulawesi, dalam lima tahun mendatang.

Selain mendorong peningkatan kualitas hunian, inisiatif ini juga diharapkan menjadi contoh nyata pembangunan berkelanjutan, di mana pertumbuhan ekonomi berjalan beriringan dengan tanggung jawab sosial untuk mewujudkan Indonesia yang lebih inklusif dan sejahtera.




(das/das)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork