Laris Manis! Rumah Subsidi Paling Banyak Dibeli dari Kalangan Buruh

Almadinah Putri Brilian - detikProperti
Kamis, 17 Jul 2025 13:41 WIB
Ilustrasi rumah subsidi. Foto: Dok. BP Tapera
Jakarta -

Kalangan buruh menjadi pembeli rumah subsidi terbanyak hingga Juli 2025. Hal ini diungkapkan oleh Komisioner Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) Heru Pudyo Nugroho.

Saat ditemui wartawan di kantornya, Heru mengaku bahwa dari target kuota fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP) yang digelontorkan pemerintah untuk buruh, yaitu 20.000 unit rumah, sudah ada 36.376 unit yang dibeli buruh.

"Realisasi segmentasi ya yang sudah kita upayakan ya buruh ya ini dari target 20 ribu, per hari ini sudah terealisasi 36.376 ya," katanya di Menara Mandiri II, Rabu (16/7/2025).

Selanjutnya ada dari kalangan pekerja media dari target kuota FLPP 3.000 unit rumah sudah ada 27.000 unit yang dipesan. Lalu ada tenaga kesehatan dari target 30.000 unit sudah ada 3.921 unit dibeli.

Selanjutnya guru dari kuota FLPP 20.000 sudah ada 4.256 unit. Lalu untuk ASN-Polri dari kuota FLPP 14.500 sudah ada 599 unit dibeli.

Heru mengatakan, penyebab banyaknya buruh yang membeli rumah subsidi karena permintaan dan suplainya cocok. Beberapa daerah rumah subsidi yang banyak dibeli oleh buruh adalah Karawang, Bekasi, Purwakarta, serta Serang. Tak hanya itu, di kawasan industri Jawa Timur, misalnya Sidoarjo, Mojokerto, dan Gresik juga banyak rumah subsidi dibangun dan dibeli oleh buruh.

"Di Jawa Tengah juga sama. Di daerah Batang, Kendal, kawasan industri di situ banyak dibangun FLPP (rumah subsidi) sehingga memang pertumbuhan demand, realisasi akad pekerja swasta ini sangat tinggi," ungkapnya.

Di sisi lain, Heru mengungkapkan realisasi penyaluran FLPP untuk rumah subsidi per 16 Juli 2025 mencapai 129.713 unit, naik 50,34 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada 2024 yaitu 85.956 unit.

"Per hari ini sudah 129.773 (unit). Artinya day to day-nya itu justru lebih cepat di tahun ini. Tentunya dari berbagai upaya, sosialisasi, kemudian secara masif melalui berbagai kanal media dibantu oleh Satgas FLPP di Kementerian PKP, pendekatan juga ke teman-teman pengembang bahwa kuota tahun ini akan meningkat cukup signifikan sehingga mereka tidak ragu-ragu untuk terus meningkatkan kapasitas produksinya," paparnya.

Heru optimistis penyediaan rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) melalui FLPP bisa terus meningkat apalagi akan ada bantuan berupa kredit usaha rakyat (KUR) di bidang perumahan atau kredit program sektor perumahan. Sementara dari sisi supply, saat ini ada 773.321 kavling siap bangun, ada sekitar 8.000 rumah yang sedang proses bangun, serta 42.291 rumah subsidi ready stock yang masih menunggu proses akad.

"Artinya bahwa kalau ini kemudian bisa digeber dengan berbagai sistem pembiayaan murah yang sebentar lagi akan diluncurkan kita optimis bahwa nanti sampai dengan akhir tahun 350.000 itu akan bisa tercapai," tutupnya.

Punya pertanyaan soal rumah, tanah atau properti lain? detikProperti bisa bantu jawabin. Pertanyaan bisa berkaitan dengan hukum, konstruksi, jual beli, pembiayaan, interior, eksterior atau permasalahan rumah lainnya.

Caranya gampang. Kamu tinggal kirim pertanyaan dengan cara klik link ini



Simak Video "Video: Batalnya Usulan Rumah Subsidi 18 Meter"

(abr/zlf)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork