Banyak hotel di kawasan Jakarta mengalami penurunan okupansi dan kerugian. Hal ini dinilai menjadi pemicu banyak pemilik hotel memilih untuk menjual bangunannya.
Tim detikProperti mencoba mencari tahu tentang gedung hotel yang dijual. Dari pantauan di beberapa situs jual beli properti, terdapat hotel-hotel yang dipasarkan dengan harga murah, bahkan di bawah nilai jual objek pajak (NJOP).
Sebuah hotel di kawasan Cideng, Jakarta Pusat dijual seharga Rp 60 miliar. Harga tersebut separuh dari NJOP hotel. Dalam kolom deskripsi, disebutkan NJOP total hotel itu senilai Rp 119 miliar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dijual 50% dari NJOP Hotel Bintang 3 Losari Cideng Jakarta Pusat," tertulis dalam salah satu situs jual beli properti, dikutip Jumat (30/5/2025).
Hotel itu terdiri dari 102 kamar dengan 10 lantai dan satu basement. Luas tanah hotel 1.163 meter persegi, sedangkan bangunannya 6.902 meter persegi.
Selain itu, terdapat hotel yang dijual seharga Rp 20 miliar di Ancol, Jakarta Utara. Hotel ini diklaim dijual jauh di bawah nilai NJOP dengan harga yang murah sekali.
Hotel tersebut memiliki 89 kamar. Luas bangunan hotel 2.385 meter persegi, lalu tanahnya 4.945 meter persegi.
Kemudian, ada hotel bintang 3 dijual di kawasan Senen, Jakarta Pusat. Dalam kolom deskripsi, hotel ini dijual sangat murah di bawah NJOP. Harga hotel tersebut sebesar Rp 40 miliar.
Bangunannya terdiri dari 88 kamar dengan 7 lantai. Luas bangunan hotel 4.632 meter persegi, sedangkan luas tanah 1.867 meter persegi.
Beralih ke lokasi lain, sebuah hotel di Menteng juga dijual di bawah NJOP. Disebutkan hotel bintang 3 itu dibanderol Rp 270 miliar, sedangkan NJOP sebesar Rp 325 miliar.
Bangunan hotel tersebut terdiri dari 7 lantai dengan 190 kamar. Luas bangunan hotel 10.757 meter persegi dan tanahnya 5.852 meter persegi.
Sebelumnya diberitakan, Badan Pimpinan Daerah Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia Daerah Khusus Jakarta (BPD PHRI DK Jakarta) menyatakan ada banyak gedung hotel yang dijual di wilayah Jakarta.
Ketua BPD PHRI DK Jakarta Sutrisno Iwantono mengatakan industri hotel saat ini sedang krisis, sehingga beberapa pemilik memilih menjualnya. Kasus tersebut banyak ia temukan ketika membuka beberapa situs jual beli properti online.
"Kalau yang melapor (ke PHRI DK Jakarta) belum ada ya, tetapi kalau kita lihat angka-angka di situs jual properti online, itu yang jualan gedung hotel itu sudah banyak sekali. Artinya, mereka kesulitan untuk mengelola," kata Iwantono dalam konferensi pers online bersama PHRI DK Jakarta, Senin (26/5/2025).
Berdasarkan hasil survei terbaru yang dilakukan Badan Pimpinan Daerah (BPD) PHRI DK Jakarta pada April 2025 terhadap anggotanya, tercatat 96,7 persen hotel melaporkan terjadinya penurunan tingkat hunian. Hal itu berdampak pada banyak pelaku usaha yang terpaksa melakukan pengurangan karyawan sekaligus menerapkan berbagai strategi efisiensi.
Punya pertanyaan soal rumah, tanah atau properti lain? detikProperti bisa bantu jawabin. Pertanyaan bisa berkaitan dengan hukum, konstruksi, jual beli, pembiayaan, interior, eksterior atau permasalahan rumah lainnya.
Caranya gampang. Kamu tinggal kirim pertanyaan dengan cara klik link ini
(dhw/das)