Sudah nonton film Thunderbolts* di bioskop? Jika iya, pasti kamu melihat adegan ketika seseorang lompat dari sebuah gedung tinggi. Ternyata, gedung tersebut adalah Merdeka 118 yang terletak di Kuala Lumpur, Malaysia.
Dalam adegan itu, Florence Pugh yang berperan sebagai agen Black Widow Yelena Belova, lompat dari puncak gedung Merdeka 118. Hebatnya, ia melakukan lompatan tersebut tanpa menggunakan stunt.
Dilansir situs Time Out, Kamis (15/5/2025), Pugh bersikeras untuk melakukan adegan itu tanpa pemeran pengganti. Sejumlah anggota tim sempat skeptis, tapi akhirnya ia mendapat lampu hijau dari petinggi Marvel, Kevin Feige.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Agar proses syuting berjalan aman, tiga perusahaan teknik sipil ikut memastikan jika plafon yang dipakai oleh Pugh untuk melompat dalam kondisi aman. Faktor cuaca juga jadi penentu karena Pugh dan tim bisa saja tersambar petir karena berada di gedung tinggi.
"Setiap kali terjadi sambaran petir dalam jarak lima mil (sekitar 8 Km) dari gedung, Anda harus turun dari atap dan menunggu selama setengah jam hingga semuanya aman lagi," kata sutradara Thunderbolts* Jake Schreier.
Merdeka 118, Salah Satu Gedung Tertinggi di Dunia
Merdeka 118 merupakan gedung pencakar langit tertinggi kedua di dunia, posisinya tepat di bawah Burj Khalifa (828 meter). Gedung yang terdiri dari 118 lantai ini digunakan sebagai ruang perkantoran, hotel, restoran mewah, hingga dek observasi.
Proses pembangunan gedung Merdeka 118 memakan waktu hingga enam tahun. Dibangun pada November 2017 dan baru diresmikan pada Juni 2023 silam. Pembangunan gedung ini menelan biaya hingga 5 miliar ringgit atau sekitar Rp 19,2 triliun (kurs Rp 3.855) yang didanai oleh Pemodalan Nasional Berhad (PNB).
Dikutip dari Sky Scraper Center, fasad gedung Merdeka 118 berbentuk berlian agar menonjolkan kesan mewah. Strukturnya terdiri dari sistem penahan beban lateral ganda yang terdiri dari dinding beton inti, lalu disambungkan oleh rangka penyangga ke penguat permieter.
Kolom-kolom besar dan dinding inti gedung terbuat dari beton bertulang tanpa baja struktural tertanam, kecuali di kedalaman rangka penyangga. Cara ini diklaim dapat mengurangi biaya impor baja serta waktu pembangunan gedung.
Menariknya, desain gedung ini terinspirasi dari Perdana Menteri Malaysia Pertama, Tunku Abdul Rahman. Pada 1957, ia mendeklarasikan kemerdekaan Malaysia sambil mengacungkan tangan ke atas dan berteriak "Merdeka!". Posisi tubuhnya yang ikonik itu jadi inspirasi desain arsitektur Merdeka 118.
Uniknya lagi, Merdeka 118 dibangun di dekat Stadium Merdeka dan menghadap langsung ke stadion tersebut. Tak hanya sekadar lapangan biasa, stadion itu jadi tempat Tunku Abdul Rahman menyatakan kemerdekaan Malaysia dari Inggris. Sebuah filosofi bangunan yang kental akan sejarah.
Rencananya, Merdeka 118 tak hanya digunakan sebagai gedung perkantoran dan hotel, tapi juga bisa dikunjungi wisatawan. Pengunjung dapat naik ke dua dek observasi yang dijadwalkan baru selesai pada pertengahan 2025.
Satu dek obersvasi dibangun di dalam gedung, sedangkan satunya lagi terletak di puncak gedung. Pengunjung dapat melihat pemandangan Kuala Lumpur hingga 360 derajat di ketinggian 510 meter dan 568 meter.
Kalau berkunjung ke Kuala Lumpur, pastikan detikers menyempatkan diri untuk mampir ke Menara 118. Gedung pencakar langit ini dapat dijangkau dengan MRT dengan cara turun di Stasiun MRT Merdeka.
(ilf/das)