Berkunjung ke Rumah yang Jadi Saksi Bisu Cinta Habibie & Ainun

Berkunjung ke Rumah yang Jadi Saksi Bisu Cinta Habibie & Ainun

Danica Adhitiawarman - detikProperti
Jumat, 24 Jan 2025 07:00 WIB
Wisma Habibie & Ainun
Wisma Habibie & Ainun Foto: Danica Adhitiawarman
Jakarta -

Siapa yang tak kenal BJ Habibie alias Bacharudin Jusuf Habibie, presiden ke-3 Indonesia yang juga ilmuwan atau cendekiawan teknologi. Tak hanya itu, kisah cintanya bersama Hasri Ainun Besari pun terkenal dan kian membekas di hati masyarakat. Rumah pribadi mereka pun menjadi saksi bisu kehidupan keduanya.

Rumah pribadi sekaligus kepresidenan Habibie itu kini disebut Wisma Habibie & Ainun dan akan dibuka secara eksklusif untuk publik sebagai tempat bersejarah. Wisma ini diluncurkan pada 16 Januari 2025 sebagai ruang mengenang perjalanan hidup inspiratif Habibie yang mengabdikan nilai cinta, intelektual, dan demokrasi.

detikProperti berkesempatan mengunjungi Wisma Habibie & Ainun pada Kamis (23/1/2025). Hunian itu berada di sebuah di kawasan elit tepatnya Jl. Patra Kuningan XIII No. 5, Jakarta Selatan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sesampainya di lokasi, kami melihat properti Wisma Habibie & Ainun bangunan berderet dan memanjang dalam satu lahan yang luas. Rumah itu bernuansa krem dan dihalangi tembok bata senada serta pagar berwarna hitam.

Melewati pagar, tampak halaman rumah nan asri dengan beragam tanaman serta paving block warna-warni. Fasad rumah sudah langsung memancarkan tema nusantara, terlihat dari detail pada ujung atap dari kayu.

ADVERTISEMENT
Wisma Habibie & AinunWisma Habibie & Ainun Foto: Danica Adhitiawarman

Kami masuk rumah melalui pintu bangunan perpustakaan. Pintunya dihiasi ukiran flora yang rumit. Di samping pintu masuk pun terdapat patung hitam terinspirasi dari 'The Thinker'.

Di dalam, kami langsung disambut ruang lobby atau foyer yang tampak mewah dan menakjubkan. Terdapat lima panel terbuat dari kuningan yang mencolok. Panel tersebut menggambarkan kebudayaan di berbagai daerah di Indonesia, yakni Jawa, Bali, Sulawesi, Sumatera, Kalimantan, serta Indonesia bagian timur.

"Eyang Habibie dan Eyang Ainun ingin menggambarkan bahwa Indonesia sekali dengan sumber daya alam. Tapi bukan hanya sumber daya alamnya tapi juga kebudayaannya," ujar Habibie Family Ambassador, Archie Wirija, Kamis (23/1/2025).

Wisma Habibie & AinunWisma Habibie & Ainun Foto: Danica Adhitiawarman

Lalu, kekayaan alam Indonesia juga digambarkan di tengah plafon dan lantai. Lantainya ada lingkaran berisi gambar kepulauan dan lautan Indonesia dalam nuansa biru. Sementara plafonnya gambar ragam flora dan fauna Indonesia dengan nuansa senada.

Di balik lobby ada pintu menuju selasar wisma yang menyambungkan ke ruang perpustakaan, sekretariat, pendopo, dan taman. Dinding selasar ini dihiasi dengan lima lukisan yang menggambarkan masuknya agama-agama ke Indonesia.

Menuju ruang perpustakaan, kami melewati jalan setapak bagaikan jembatan yang diapit dua kolam ikan besar. Kolam ikan ini terbuat dari kaca, sehingga terlihat seperti menyusuri laut yang terbelah. Habibie membuat tempat ini terinspirasi dari kisah Nabi Musa AS yang membelah Laut Merah.

Kami pun memasuki ruang perpustakaan yang megah, sebuah impian bagi para penggemar buku. Udaranya pun sangat sejuk dari embusan AC sentral.

Wisma Habibie & AinunWisma Habibie & Ainun Foto: Danica Adhitiawarman

Interiornya didominasi bahan kayu dengan detail ukiran flora khas Jawa pada pintu, pilar, hingga plafon. Langit-langitnya sangat tinggi dan seakan bertingkat semakin mengecil ke atas.

Lalu, ada sejumlah celah-celah kaca yang memungkinkan cahaya alami masuk. Di tengah plafon juga ada chandelier yang menambah kesan mewah pada perpustakaan.

Menariknya, ada tangga melingkar dengan railing emas menuju lantai seperti mezzanine. Duta Wisma Habibie & Ainun, Nadia Habibie mengungkapkan perpustakaan ini terinspirasi dari perpustakaan di film 'My Fair Lady' sebagaimana permintaan Habibie.

Bangunan perpustakaan dan sekretariat di wisma ini dibangun serta diresmikan pada 2009. Bangunan ini bagaikan hadiah terakhir untuk Ainun sebelum wafat pada tahun berikutnya.

"Jadi sejak 2009 dan kebetulan tanggal 11 Agustus (diresmikan). 11 Agustus adalah ulang tahunnya Eyang Ainun. Itu adalah ulang tahun terakhirnya Eyang Ainun sebetulnya sebelum beliau meninggal di bulan Mei 2010," ucap Nadia.

Untuk koleksi buku, diperkirakan ada sekitar 5 ribu buku di perpustakaan. Selain buku, ada koleksi miniatur moda transportasi, seperti pesawat, roket, dan kapal yang menghiasi ruangan tersebut.

Beberapa sisi tembok berupa kaca yang menunjukkan pemandangan halaman terbuka yang disebut taman intelektual. Taman itu dihias dengan empat patung berwarna hitam yakni, The Thinker, Ganesha, Bodhisattva, dan The Thinker versi abstrak. Habibie dulu kerap jalan-jalan sore di area taman ini.

Selanjutnya, kami masuk ke area pendopo, yakni bangunan rumah untuk menerima tamu. Sofa dan meja di ruangan ini bersejarah karena digunakan untuk diskusi kenegaraan Habibie yang sempat menjabat sebagai Menteri Riset dan Teknologi periode 1978-1998 serta Presiden ke-3 RI. Lebih dari 200 perubahan regulasi lahir dari ruangan ini.

Seisi pendopo pun sangat harum akan aroma bunga melati karena ada hiasan bunga yang menghiasi area memorial. Bagian pendopo ini tempat Habibie dan Ainun disemayamkan sebelum dimakamkan di Taman Makam Pahlawan. Area rumah tersebut juga menjadi simbol cinta Habibie dan Ainun.

Nadia mengatakan Ainun memiliki andil besar dalam mendesain interior rumah. Mulai dari pemilihan furniture yang khas Eropa, hiasan Asia, tetapi masih menyertakan unsur Nusantara.

Wisma Habibie & AinunWisma Habibie & Ainun Foto: Danica Adhitiawarman

Selanjutnya, kami memasuki aula pendopo yang luas dan penuh cahaya alami. Area ini biasa menjadi tempat pertemuan maupun tempat salat tarawih ketika bulan puasa. Aula tersebut tadinya lapangan badminton, lalu disulap menjadi pendopo tertutup nan mewah untuk memuliakan tempat salat.

Di samping pendopo ada akses ke rumah yang lebih privat, yakni tempat tinggal Habibie. Selain Habibie dan Ainun, rumah ini sempat dihuni oleh anak kedua mereka, Thareq Kemal Habibie. Nadia yang merupakan salah satu cucu Habibie juga pernah tinggal di sini.

Meski kami tidak dapat masuk ke rumah pribadi tersebut, Nadia mengungkapkan dua tempat favorit Habibie di sana. Ada ruang kerja tempat Habibie menghabiskan waktu berjam-jam. Lalu, ada area khusus dengan foto Ainun dan sang Ibu. Area itu tempat ia mendoakan dan membacakan yasin untuk mereka setiap malam.

Sekarang rumah tersebut dihuni oleh para pekerja yang mengurus rumah. Namun, keluarga besar Habibie masih kerap datang ke wisma, terutama saat ada acara keluarga.

Nadia pun menceritakan awal mula Habibie tinggal di wisma rumah tersebut. Habibie kembali ke Indonesia dari Jerman pada 1973 dan bekerja di Pertamina sebagai Kepala Advance Technology. Lalu, ia membeli dua rumah pada 1976 dengan mencicil selama 20 tahun. Setelah merenovasi pendopo, rumah tersebut mulai dihuni pada 1978.

"Beliau mendapat kesempatan bisa mencicil rumah nomor 1 dan nomor 3 karena ini adalah rumah kompleks pejabat-pejabat Pertamina. Jadi sebelumnya semua satu jalanan ini kelihatan seperti nomor 1 dan nomor 3. Mungkin tanpa pendoponya ya karena pendoponya kan dulu taman," ucapnya.

Ketika menjabat sebagai menteri dan presiden, Habibie tetap tinggal di rumah tersebut. Menurut Nadia, Habibie memilih hunian yang memiliki kesan hangat baginya.

Setelah melepas jabatannya sebagai Presiden, Habibie yang memiliki jatah tanah pun memilih untuk memperluas propertinya saja. Ia mendapat tanah sebelah rumah yang sekarang menjadi perpustakaan dan sekretariat.

Wisma Habibie & Ainun akan dibuka secara eksklusif untuk masyarakat. Para tamu bisa melakukan tour dan menyewa ruangan-ruangan untuk berbagai event dan diskusi.

"Sudah waktunya juga kita bisa membuka supaya bisa sharing lebih banyak lagi mengenai Eyang Habibie dan Eyang Ainun. Supaya bisa memperpanjang usianya mereka di dunia ini secara spiritual dan juga supaya orang bisa mengenang dan lebih sayang lagi dengan hal-hal yang diperjuangkan oleh kedua eyang tersebut," tuturnya.

Masyarakat yang ingin berkunjung ke Wisma Habibie & Ainun bisa daftar melalui tautan dalam bio Instagram @wismahabibieainun. Nadia mengungkapkan sudah ada 10 ribu orang yang mendaftar untuk bisa berkunjung ke wisma tersebut. Akan tetapi, tempatnya sangat terbatas dan terjaga, sehingga kunjungan dilakukan secara eksklusif dan tidak dapat dilakukan secara massal.

Punya pertanyaan soal rumah, tanah atau properti lain? detikProperti bisa bantu jawabin. Pertanyaan bisa berkaitan dengan hukum, konstruksi, jual beli, pembiayaan, interior, eksterior atau permasalahan rumah lainnya.

Caranya gampang. Kamu tinggal kirim pertanyaan dengan cara klik link ini




(dhw/zlf)

Kalkulator KPR
Tertarik mengajukan KPR?
Simulasi dan ajukan dengan partner detikProperti
Harga Properti*
Rp.
Jumlah DP*
Rp.
%DP
%
min 10%
Bunga Fixed
%
Tenor Fixed
thn
max 5 thn
Bunga Floating
%
Tenor KPR
thn
max 25 thn

Ragam Simulasi Kepemilikan Rumah

Simulasi KPR

Hitung estimasi cicilan KPR hunian impian Anda di sini!

Simulasi Take Over KPR

Pindah KPR bisa hemat cicilan rumah. Hitung secara mudah di sini!
Hide Ads