Presiden ke-3 RI BJ Habibie semasa hidupnya membangun perpustakaan di Wisma Habibie & Ainun. Selain bernuansa Nusantara, elemen yang menarik perhatian adalah tangga melingkar dengan railing berwarna emas.
Duta Wisma Habibie & Ainun, Nadia Habibie mengungkapkan tangga tersebut ternyata terinspirasi dari film tahun 1964, My Fair Lady. Ia mengatakan Habibie sangat menyukai film.
"Jadi kemarin aku alhamdulillah sempat ngobrol dengan salah satu arsiteknya, Ibu Henny. Dia bilang 'saya mendapat mandat dari Eyang kamu untuk membuat satu perpustakaan dan staircase-nya, tangganya itu harus seperti yang ada di My Fair Lady'," kata Nadia di Wisma Habibie & Ainun, Jl. Patra Kuningan XIII No. 5, Jakarta Selatan, Kamis (23/1/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nadia mengatakan arsitek harus mencari dulu film lawas tersebut, sehingga cukup petualangan juga membuat perpustakaan tersebut. Perpustakaan ini dibangun pada 2009, lalu bertepatan dengan ulang tahun istri Habibie, Hasri Ainun Besari. Perpustakaan ini bagaikan hadiah pada ulang tahun terakhir Ainun sebelum meninggal pada Mei 2010.
Adapun arsitek yang merancang perpustakaan Habibie & Ainun adalah Franky Du Ville yang pernah mendesain Gedung Teater Keong Mas Taman Mini Indonesia Indah. Lalu, arsitek kedua adalah Henny Handayani Pujirahayu.
"Beliau (Habibie) sangat bangga dengan perpustakaan ini karena I think it's been his dream. Sangat membanggakan tempat ini," ucap Nadia.
Beberapa sisi tembok berupa kaca yang menunjukkan pemandangan halaman terbuka yang disebut taman intelektual. Interiornya didominasi bahan kayu jati dengan detail ukiran flora khas Jawa pada pintu, pilar, hingga plafon. Ukiran tersebut merupakan karya dari Ali Imron sementara pekerjaan ornamen oleh Surya Purnawe.
Langit-langitnya sangat tinggi dan seakan bertingkat semakin mengecil semakin ke atas. Lalu, ada sejumlah celah-celah kaca yang memungkinkan cahaya alami masuk. Di tengah plafon juga ada chandelier yang menambah kesan mewah pada perpustakaan.
Tangga melingkar ala My Fair Lady menuju lantai seperti mezzanine. Lantai tambahan itu memudahkan orang mengambil buku dari rak yang menjulang tinggi.
Selain itu, terdapat furniture berupa beragam bentuk dan ukuran sofa. Kemudian, terdapat meja kayu panjang serta kursi-kursi yang bisa dijadikan tempat diskusi.
Diperkirakan ada sekitar 5 ribu buku di perpustakaan ini dan sedang dalam proses digitalisasi. Lalu, ada koleksi miniatur moda transportasi, seperti pesawat, roket, dan kapal yang menghiasi ruangan tersebut.
Sebagai informasi, Wisma Habibie & Ainun adalah rumah yang akan dibuka secara eksklusif untuk publik pada Februari 2025 mendatang. Wisma ini terdiri dari rumah pribadi, pendopo, perpustakaan, dan sekretariat.
Punya pertanyaan soal rumah, tanah atau properti lain? detikProperti bisa bantu jawabin. Pertanyaan bisa berkaitan dengan hukum, konstruksi, jual beli, pembiayaan, interior, eksterior atau permasalahan rumah lainnya.
Caranya gampang. Kamu tinggal kirim pertanyaan dengan cara klik link ini
(dhw/dhw)