Makna di Balik Wisma Habibie & Ainun, Bhinneka Tunggal Ika-Laut Merah Nabi Musa

Makna di Balik Wisma Habibie & Ainun, Bhinneka Tunggal Ika-Laut Merah Nabi Musa

Danica Adhitiawarman - detikProperti
Jumat, 24 Jan 2025 11:30 WIB
Wisma Habibie & Ainun
Panel Budaya di Wisma Habibie & Ainun Foto: Danica Adhitiawarman
Jakarta -

Wisma Habibie & Ainun (WHA) bukan sekadar bekas hunian Presiden ke-3 Indonesia BJ Habibie dan istrinya Hasri Ainun Besari. Ternyata ada makna mendalam yang ingin mereka sampaikan ke masyarakat di balik bangunan itu.

Tim detikPropert berkunjung ke wisma tersebut di Jl. Patra Kuningan XIII No. 5, Jakarta Selatan kemarin. Kami berkesempatan menemui Duta Wisma Habibie & Ainun, Nadia Habibie yang merupakan cucu dari Habibie dan Ainun.

Ia menceritakan Habibie awalnya membeli dua buah rumah pada 1976. Lalu properti tersebut dijadikan rumah pribadi, pendopo, perpustakaan, serta sekretariat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya, Habibie memiliki visi untuk menjadikan rumahnya berguna untuk bangsa dan negara. Nadia mengatakan Habibie membayangkan rumah itu menjadi tempat yang dapat memfasilitasi diskusi intelektual, filosofis, dan spiritual.

Pada 2009, Habibie dan Ainun membangun dan meresmikan perpustakaan dan sekretariat. Momen itu dicatatkan dalam sebuah plakat yang dipajang pada dinding sekretariat.

ADVERTISEMENT

"Ketika aku membaca itu di plakatnya, aku tahu itu yang dimaksud itu adalah untuk membagikan ini dengan masyarakat luas. Kenapa? Karena banyak sekali pelajaran-pelajaran yang bisa didapatkan dari rumah ini," ujar Nadia di Wisma Habibie & Ainun, Jakarta Selatan, Kamis (23/1/2025).

Habibie dan Ainun membangun dan mengisi rumah dengan menanamkan nilai-nilai kehidupan yang mereka perjuangkan. Rumahnya mengusung tema Nusantara yang menunjukkan kekayaan alam hingga kebudayaan Indonesia.

Kekayaan Indonesia digambarkan di tengah plafon dan lantai lobby. Terdapat lingkaran berisi gambar kepulauan dan lautan Indonesia dalam nuansa biru di lantai. Sementara plafonnya gambar ragam flora dan fauna Indonesia dengan nuansa senada. Lobby tersebut disebut Lobby Bhinneka Tunggal Ika.

"Di sini banyak sekali perbedaan, ada ribuan flora fauna yang berbeda. Ada budaya yang sekarang cuma direpresentasikan dengan beberapa panel saja, namun pada nyatanya ada ratusan ribuan bahasa. Banyak sekali perbedaan tapi tetap satu dalam payung Bhinneka Tunggal Ika," kata Family Ambassador WHA Putri Habibie.

Family Ambassador WHA Archie Wirija mengatakan ada lima panel terbuat dari kuningan yang menggambarkan kebudayaan di berbagai daerah di Indonesia. Ada plakat daerah Jawa dan Bali dengan gambar gunungan, Sulawesi yang direpresentasikan dengan kapal pinisi, Sumatera dengan rumah gadang, Kalimantan dengan batang garing, serta Indonesia bagian timur.

"Ini semua menggambarkan panel budaya yang apabila bersinergi positif dengan agama itu akan menciptakan iman dan taqwa. Proses pembudayaan kita mengenal akar kita itu menjadi landasan yang sangat penting yang Eyang Rudy (panggilan Habibie) ingin tanamkan di semua cucu intelektualnya," jelas Archie.

Wisma Habibie & AinunJalan menuju perpustakaan di Wisma Habibie & Ainun Foto: Danica Adhitiawarman

Selanjutnya, menuju ruang perpustakaan ada jalan setapak yang diapit dua kolam ikan besar. Kolam ikan ini terbuat dari kaca, sehingga terlihat seperti menyusuri laut yang terbelah dua.

"Terinspirasi dari kisah Nabi Musa AS saat beliau menancapkan tongkatnya sebagai bentuk ikhtiar dan Allah membuka laut merah dan kita membuka jalanan. Ini jalannya, ini lautan merahnya," jelasnya.

Archie mengatakan konsep jalan dan kolam tersebut menggambarkan bahwa iman dan takwa berupa kepercayaan kepada Tuhan melandasi ikhtiar. Dengan begitu, terbuka jalan menuju pencerahan dan kehidupan yang lebih bermakna.

Selain itu, ada taman intelektual tempat Habibie kerap jalan sore. Taman itu berisi empat patung yang merepresentasikan orang sedang berpikir, yakni The Thinker, Ganesha, Bodhisattva, dan The Thinker versi abstrak.

"Eyang menggambarkan dirinya itu sebagai pemikir dan kita manusia diciptakan yang membedakan kita dengan makhluk Tuhan yang lain adalah kita diberi akal. Di situ memuliakan ilmu menggunakan akal itu menjadi sangat penting dan Eyang menggambarkan itu lewat The Thinker, makanya ini adalah dinamakan Taman Intelektual," tuturnya.

Punya pertanyaan soal rumah, tanah atau properti lain? detikProperti bisa bantu jawabin. Pertanyaan bisa berkaitan dengan hukum, konstruksi, jual beli, pembiayaan, interior, eksterior atau permasalahan rumah lainnya.

Caranya gampang. Kamu tinggal kirim pertanyaan dengan cara klik link ini




(dhw/zlf)

Kalkulator KPR
Tertarik mengajukan KPR?
Simulasi dan ajukan dengan partner detikProperti
Harga Properti*
Rp.
Jumlah DP*
Rp.
%DP
%
min 10%
Bunga Fixed
%
Tenor Fixed
thn
max 5 thn
Bunga Floating
%
Tenor KPR
thn
max 25 thn

Ragam Simulasi Kepemilikan Rumah

Simulasi KPR

Hitung estimasi cicilan KPR hunian impian Anda di sini!

Simulasi Take Over KPR

Pindah KPR bisa hemat cicilan rumah. Hitung secara mudah di sini!
Hide Ads