Wisma Habibie dan Ainun Dibuka untuk Umum, Upaya Keluarga Teruskan Legacy

Febryantino Nur Pratama
|
detikPop
Pembukaan Wisma Habibie dan Ainun untuk publik.
Pembukaan Wisma Habibie dan Ainun untuk publik. Foto: Febriyantino/detikcom
Jakarta - Kediaman Presiden ke-3 Indonesia, BJ Habibie, yang dikenal sebagai Wisma Habibie dan Ainun (WHA), kini resmi dibuka untuk masyarakat umum. Pembukaan ini dilakukan secara resmi oleh keluarga BJ Habibie, dihadiri pula oleh Reza Rahadian, aktor yang memerankan BJ Habibie dalam trilogi film populer tentang sang presiden.

Momen ini sekaligus menjadi langkah besar untuk mengenalkan lebih dekat kehidupan dan warisan BJ Habibie kepada publik. Masyarakat umum kini dapat mengunjungi tempat di mana Eyang menghabiskan hidupnya hingga akhir hayat.

Dalam pidatonya, Nadia Sofia Habibi, cucu tertua Habibie dan Ainun sekaligus Duta WHA, menegaskan Wisma Habibie dan Ainun adalah simbol warisan keluarga yang bermakna bagi bangsa.

"Saya berdiri sebagai duta WHA. WHA membutuhkan perhatian khusus, tidak hanya menjadi legacy bagi keluarga, tapi juga bagi bangsa dan negara," katanya di WHA kawasan Kompleks Patra Kuningan, Jakarta Selatan pada Kamis (15/1/2025).

Para pengunjung diajak mengenal tempat-tempat bersejarah di Wisma Habibie dan Ainun, termasuk pendopo dan perpustakaan yang berisi 5 ribu buku dari beragam bahasa yang memiliki konteks budaya yang menjadi saksi perjuangan BJ Habibie dalam menanamkan benih-benih demokrasi di Indonesia.

"Di pendopo menjadi saksi perjuangan eyang menanami bibit-bibit demokrasi di Indonesia. Setiap sudut WHA memiliki filosofi yang mendalam," tambah Nadya.

WHA dirancang dengan konsep empat pilar yang saling terintegrasi, yaitu tur sejarah, aktivitas program, tempat acara, dan pameran.

"Kami akan membuat program yang sejalan dengan visi eyang Habibie," jelas Nadya lagi.

Sebagai rumah kepresidenan, WHA kini bertransformasi menjadi ruang publik yang dapat diakses oleh semua orang. Walaupun keluarga juga masih ada yang menempati rumah tersebut.

"Wisma Habibie tetap menjadi tempat sakral bagi keluarga, tapi kini sudah waktunya kami membukanya untuk masyarakat agar legacy tersebut dapat dirasakan secara luas," ungkap Nadya.

Nadya juga mengungkapkan pesan yang selalu diingat dari sang kakek, Eyang Habibie .

"Eyang Habibie pernah berkata, 'Buat apa saya menjadi luar biasa kalau tidak bisa membantu keluarga, negara, dan bangsa kita.' Pesan itu menjadi pedoman hidup saya," ujarnya penuh haru.

Sebagai generasi penerus, Nadya memilih untuk fokus menghidupkan kembali nilai-nilai yang diwariskan eyang Habibie.

"Saya ingin menjadi storyteller untuk berbagai generasi, termasuk generasi di bawah saya," tutup Nadya.

Pembukaan Wisma Habibie dan Ainun juga dihadiri oleh anak tertua BJ Habibie dan Ainun, Ilham Habibie serta Adri Sobono serta keluarga dam kolega lainnya.


(fbr/dar)


TAGS


BERITA TERKAIT

Selengkapnya


BERITA DETIKCOM LAINNYA


Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama berkomentar di sini

TRENDING NOW

SHOW MORE

PHOTO

VIDEO