Spanyol akan menerapkan kebijakan pajak pembelian rumah 100%. Kebijakan ini akan berlaku untuk orang asing atau pembeli yang bukan warga Uni Eropa.
Hal ini merupakan salah satu cara dari Perdana Menteri Pedro Sánchez untuk mengatasi krisis rumah di Spanyol.
Dilansir dari Euro News, Spanyol tengah mengalami kekurangan rumah dengan harga terjangkau, baik untuk dibeli maupun disewa. Hal ini bersamaan dengan melonjaknya harga properti yang diperburuk dengan naiknya inflasi serta suku bunga. Apalagi, belakangan ini tidak ada pembangunan hunian baru sehingga supply rumah menurun sementara harga properti meroket.
Sánchez menyebutkan bahwa banyak penduduk non-Uni Eropa yang membeli rumah di Spanyol. Pada 2023, ada sekitar 27.000 rumah dan apartemen yang dibeli oleh warga non-Uni Eropa tetapi tidak ditinggali.
"Sebagai gambaran, pada 2023 saja penduduk non-Uni Eropa membeli sekitar 27.000 rumah dan apartemen di Spanyol. Dan mereka tidak tinggal di sana, mereka tidak membelinya untuk tinggal bersama keluarga, mereka menjadi spekulan untuk mendapatkan uang dari sana, di mana kami -yang sedang kekurangan rumah- tidak bisa membiarkan itu," kata Sánchez dalam laporan The Guardian, dikutip dari Euro News, Jumat (17/1/2025).
Kondisi tersebut bisa menjadi masalah serius serta berimplikasi pada ekonomi dan sosial jika krisis rumah terus terjadi. Meski demikian, belum ada informasi pasti kapan kebijakan ini akan diterapkan.
Sebagai informasi, dilansir dari DW, harga properti di Spanyol rata-rata naik 9% pada 9 bulan pertama 2025. Melonjaknya harga dan tarif sewa rumah menimbulkan kecemasan akan perumahan yang terjangkau. Bahkan, berdasarkan laporan Idealista pada July 2024, Madrid dan Barcelona mengalami lonjakan tarif sewa tertinggi yaitu 25% dan 33% dalam 5 tahun terakhir.
Meski demikian, para kritikus mempertanyakan langkah pemerintah melalui kebijakan tersebut, apakah benar-benar bisa mengatasi kelangkaan rumah atau meningkatkan rumah terjangkau. Sebab, hanya ada sebagian kecil spekulan.
"Tidak ada spekulator di pasar properti Spanyol. Anda tidak bisa menghasilkan uang dari sektor properti Spanyol, tidak akan berhasil," kata pemilik situs Spanish Property Insight, Mark Stücklin, kepada DW.
Spanyol juga dikenal sebagai negara yang terkenal dengan catatan perencanaan yang sudah ketinggalan zaman. Belum lagi, banyak properti yang tidak terdaftar dan beberapa pemiliknya kerap melakukan modifikasi ilegal pada rumahnya. Hal itu bisa saja menyebabkan sengketa hukum yang rumit dan memakan waktu bertahun-tahun untuk menyelesaikannya.
Punya pertanyaan soal rumah, tanah atau properti lain? detikProperti bisa bantu jawabin. Pertanyaan bisa berkaitan dengan hukum, konstruksi, jual beli, pembiayaan, interior, eksterior atau permasalahan rumah lainnya.
Caranya gampang. Kamu tinggal kirim pertanyaan dengan cara klik link ini
(abr/das)