Malang Nian Nenek Hasna Sekeluarga Tidur di Rumah 2x3

Malang Nian Nenek Hasna Sekeluarga Tidur di Rumah 2x3

Danica Adhitiawarman - detikProperti
Jumat, 08 Nov 2024 06:00 WIB
Aktivitas warga di Kelurahan Tanah Tinggi, Jakarta. Kelurahan Tanah Tinggi masuk ke dalam kawasan Kecamatan Johar Baru yang menjadi salah satu permukiman terpadat. Saking padatnya, warga hidup di rumah yang sempit, Rabu (6/11/2024).
Ada Permukiman Sumpek di Jakpus, Warganya Tidur Sambil Duduk & Meringkuk Foto: Andhika Prasetia

Nenek Hasna Beli Rumah 2x3 Harganya Rp 1 Juta

Dulu Nenek Hasna membeli rumah tersebut seharga Rp 1 juta. Bangunan rumahnya kala itu masih dari material kayu.

"Tahunnya lupa, rumah masih sejuta (Rp 1 juta). Beli sejuta nggak kayak begini (bentuknya)," ujar Nenek Hasna ketika ditemui detikProperti di kediamannya, Selasa (5/11/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Rumah kayu, lupa (tahun beli) zaman dulu murah. Zaman sekarang mah boro-boro dapat sejuta," tambahnya.

Kemudian, ia mendapatkan bantuan dari pemerintah untuk merenovasi rumah pada tahun 2016. Rumah yang tadinya dari kayu menjadi bangunan yang lebih kokoh dari bata.

ADVERTISEMENT

Namun, sekarang kondisi rumah sudah mulai rusak. Cat mengelupas, atap bocor, dan ubin lantainya retak.

Ada Rumah Tak Punya WC

Imron menerangkan rumah disebut tak layak huni karena tata letak permukiman yang padat, sehingga rumah-rumah terlalu berdekatan. Bahkan, ada gang yang sangat sempit hingga hanya muat dilewati satu orang saja. Suasana di dalam gang ini cukup membuat sesak. Kemudian, kebanyakan rumah berukuran kecil, bahkan hanya sekitar 2x3 meter.

"Untuk kondisi di wilayah kami yang agak sedikit (tidak layak), artinya tidak memenuhi standar itu terjadi di 4 bahkan sampai 5 RT. Artinya tidak memenuhi syarat untuk tinggal keluarga, artinya tidak memenuhi standar untuk kesehatan. Karena selain posisi (tata letak rumah), tidak ada fasilitas MCK (Mandi Cuci Kakus). Bahkan, dengan ukuran 2x3 dihuni bisa 5 sampai 6 jiwa," ujar Imron.

Rumah Kosong Jadi Tempat Sampah Warga

Selain bangunan rumah yang menyesakkan pejalan kaki di gang. Tampak halaman rumah kosong itu dipenuhi sampah seperti botol sabun, botol plastik, kantong plastik, galon air minum, styrofoam, sepeda, dan besek. Bahkan, ada mainan berbentuk motor yang digantung pada pagar.

Menurut Imron, hal ini terjadi karena ketidakpedulian pemilik rumah. Rumah tersebut tidak diawasi, sehingga warga sekitar perlahan membuang sampah sembarangan sampai menjadi suatu kebiasaan.

"Kayak ini maaf contoh kalau seandainya ada lahan kosong, tidak ada (pemilik yang) peduli, perhatian, kewaspadaan, ya lama-lama kan orang-orang satu dua (buang sampah sembarangan)," pungkasnya.

Punya pertanyaan soal rumah, tanah atau properti lain? detikProperti bisa bantu jawabin. Pertanyaan bisa berkaitan dengan hukum, konstruksi, jual beli, pembiayaan, interior, eksterior atau permasalahan rumah lainnya.

Caranya gampang. Kamu tinggal kirim pertanyaan dengan cara klik link ini

Simak Video 'Cerita Nenek Hasna Tidur Duduk-Meringkuk':

[Gambas:Video 20detik]




(dhw/zlf)

Kalkulator KPR
Tertarik mengajukan KPR?
Simulasi dan ajukan dengan partner detikProperti
Harga Properti*
Rp.
Jumlah DP*
Rp.
%DP
%
min 10%
Bunga Fixed
%
Tenor Fixed
thn
max 5 thn
Bunga Floating
%
Tenor KPR
thn
max 25 thn

Ragam Simulasi Kepemilikan Rumah

Simulasi KPR

Hitung estimasi cicilan KPR hunian impian Anda di sini!

Simulasi Take Over KPR

Pindah KPR bisa hemat cicilan rumah. Hitung secara mudah di sini!
Hide Ads