Sebuah rumah kosong di tengah Jakarta tampak penuh dengan tumpukan sampah yang menggunung. Rumah itu dijadikan tempat sampah oleh warga sekitar.
detikProperti sempat melihat rumah kosong tersebut ketika menyusuri gang di RT 08 dan RT 09 RW 12 Kelurahan Tanah Tinggi, Kecamatan Johar Baru. Bahkan, ada satu rumah lagi yang bernasib sama menjadi tempat sampah warga.
Tampak halaman rumah kosong itu dipenuhi sampah seperti botol sabun, botol plastik, kantong plastik, galon air minum, styrofoam, sepeda, dan besek. Bahkan, ada mainan berbentuk motor yang digantung pada pagar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketua RW 012 Imron Buchori mengatakan pemilik rumah sudah tidak menempati rumah. Pemilik tidak memperhatikan keadaan rumah dan belum ada niat menjualnya.
![]() |
"Ini kalau kita ada juga (rumah penuh sampah) sampah di wilayah kita. Pemiliknya mungkin belum ada dana itu yang pertama. Kedua yang jelas terjadi sekarang tidak ada kepedulian pemilik. Bahkan warga, dia buang sampah ada jadi kayak bank sampah (di) rumah kosong," ujar Imron kepada detikProperti di Sekretariat RW 012, Johar Baru, Jakarta Pusat.
Menurut Imron, hal ini terjadi karena ketidakpedulian pemilik rumah. Rumah tersebut tidak diawasi, sehingga warga sekitar perlahan membuang sampah sembarangan sampai menjadi suatu kebiasaan.
"Kayak ini maaf contoh kalau seandainya ada lahan kosong, tidak ada (pemilik yang) peduli, perhatian, kewaspadaan, ya lama-lama kan orang-orang satu dua (buang sampah sembarangan)," ucapnya.
Di samping itu, sebagian warga juga belum tertib membuang sampah. Padahal, pemerintah sudah menyediakan bak sampah dan petugas kebersihan. Ada juga pihak yang ikut memungut sampah dengan menerima bayaran dari iuran warga sebesar Rp 5 ribu-10 ribu.
"Pengelolaan sampah kita ada PPSU (Penanganan Prasarana dan Sarana Umum) dari kelurahan, pelaksana sampah tim dari ini dan ada relawan. Nah relawan ini yang akan keliling setiap warga bayar per bulan Rp 5 ribu-10 ribu," kata Imron.
Namun, masih ada warga yang tidak membayar iuran dan membuang sampah sembarangan ke rumah kosong maupun jalanan.
"Ada juga warga yang tidak mematuhi, tidak ada kesadaran (tertib buang sampah). Timbulnya ya itu (tumpukan sampah di rumah kosong). Kalau kita sudah ngebayangin untuk dipungut iuran aja dia nggak (mau), ke mana mereka buang sampah? Pengawasan 24 jam, diimbau sudah," jelasnya.
Selain itu, pengelolaan sampah masih belum teratur. Sebab, warga membuang banyak sampah, tetapi petugas kebersihan tidak mampu mengangkut semuanya.
"Kita sudah difasilitasi bak sampah sampai sepanjang sampai warga. Cuman terjadi ditaruh ini (bak sampah) malah rajin buang sampahnya. Cuman untuk solusinya yang ngangkat siapa? Sedangkan kalau kita bekerja sama dengan pemerintah, dengan PPSU ya tentu dia sebatas sampah, kalau semua sampah diangkutin begitu," pungkasnya.
Punya pertanyaan soal rumah, tanah atau properti lain? detikProperti bisa bantu jawabin. Pertanyaan bisa berkaitan dengan hukum, konstruksi, jual beli, pembiayaan, interior, eksterior atau permasalahan rumah lainnya.
Caranya gampang. Kamu tinggal kirim pertanyaan dengan cara klik link ini
Simak Video 'Cerita Nenek Hasna Tidur Duduk-Meringkuk':