Tarif Tol Makin Mahal, Rumah Dekat KRL-LRT Kian Dilirik

Tarif Tol Makin Mahal, Rumah Dekat KRL-LRT Kian Dilirik

Danica Adhitiawarman - detikProperti
Jumat, 20 Sep 2024 09:03 WIB
Ilustrasi gerbang tol.
Tarif Tol Naik Foto: Dian Firmansyah/detikJabar
Jakarta -

Tarif tol belakangan sudah mulai naik, seperti yang terjadi di Tol BSD dan akan disusul dengan Tol Dalam Kota. Hal ini menambah deretan pengeluaran rutin masyarakat, khususnya yang mengendarai mobil pribadi untuk bekerja di Jakarta.

Dikutip dari detikFinance, pemberlakuan tarif baru ini mempertimbangkan keseimbangan antara kemampuan membayar pemakai jalan tol, pengembalian investasi yang kondusif, pemenuhan Standar Pelayanan Minimal (SPM) dan peningkatan pelayanan dari Ruas Tol.

Tinggal di Tangsel Kerja di Jakarta Kini Makin Mahal

Tinggal di Tangerang Selatan (Tangsel) sekarang semakin mahal bagi yang pergi kerja ke Jakarta melalui tol. Sebab, tarif Tol BSD sudah naik yang berarti warga Tangsel harus merogoh kocek lebih dalam.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penyesuaian tarif ini berlaku di delapan gerbang yakni Gerbang Tol Pondok Ranji Utama arah Jakarta, Pondok Ranji Utama arah Serpong, Pondok Aren 1, Pondok Aren 2, Serpong 2, Serpong 3, Serpong 6 dan Serpong 7.

Tarif Baru Tol BSD:

ADVERTISEMENT

Golongan I Rp 9.500
Golongan II Rp 14.000
Golongan III Rp 14.000
Golongan IV Rp 18.500
Golongan V Rp 18.500.

Sementara itu, tarif Tol Dalam Kota pun akan naik untuk ruas Cawang-Tomang-Pluit dan Cawang-Tanjung Priok-Ancol Timur-Jembatan Tiga/Pluit. Penyesuaian tarif untuk Ruas Tol Dalam Kota ini sesuai dengan Keputusan Menteri PUPR No. 2130/KPTS/M/2024.

Tarif Sekarang:

Golongan I: Rp 10.500
Golongan II dan III: Rp 15.500
Golongan IV dan V: Rp 17.500

Tarif Baru:

Golongan I: Rp 11.000
Golongan II dan III: Rp 16.500
Golongan IV dan V: Rp 19.000

Rumah Dekat LRT-KRL Makin Menarik

Pengamat properti sekaligus Direktur Global Asset Management, Steve Sudijanto mengatakan tarif tol adalah pengeluaran mutlak bagi profesional atau pengusaha yang bekerja di Jakarta dengan mobil pribadi. Dengan kenaikan tarif, masyarakat yang merasa terbebani bisa menyiasati dengan transportasi umum.

Steve menilai orang-orang akan lebih kritis dalam membeli rumah dengan mempertimbangkan akses ke transportasi massal seperti KRL, MRT, dan LRT. Pengembang pun akan semakin berlomba-lomba memilih lokasi perumahan dengan ketersediaan sarana tersebut.

"Orang akan lebih jeli memilih alternatif properti yang dekat dengan transportasi massal daripada jalan tol, karena sudah semakin mahal kalau memilih rumah hanya ada fasilitas jalan to. Jadi konsumen akan lebih jeli untuk lebih kritis untuk memilih properti kawasan real estate atau kawasan hunian yang terintegrasi dengan angkutan massal contohnya KRL, LRT, MRT karena ketiga jenis angkutan itu terjamin waktu dan jadwalnya," jelasnya.

Terpisah, Pengamat Properti Anton Sitorus menyebutkan masyarakat akan cenderung lebih berhati-hati dalam memilih lokasi saat membeli rumah. Rumah-rumah dekat sarana transportasi umum pun menjadi opsi yang menarik.

Makin Banyak Orang Tunda Beli Rumah

Di sisi lain, pengamat properti dari Indonesia Property Watch Ali Tranghanda mengatakan saat ini daya beli masyarakat sedang rendah. Naiknya tarif tol akan memberatkan masyarakat golongan menengah.

Ali menilai kenaikan harga seperti bahan pokok hingga transportasi dapat menekan daya beli hingga membuat masyarakat sulit membeli rumah. Orang-orang pun akan menunda beli rumah, sehingga memperlambat aktivitas penjualan rumah.

"Pada akhirnya kalangan menengah ini yang makin kesulitan membeli rumah karena sebagian besar penghasilan terbesarnya adalah dari konsumsi makanan, biaya perumahan dan transportasi," imbuhnya.

Sementara Anton menyebut kenaikan biaya-biaya termasuk tarif tol sedangkan pendapatan tetap sama, akan membuat masyarakat berhitung. Alhasil, ada potensi penurunan penjualan rumah karena masyarakat akan mendahulukan kebutuhan yang lebih mendesak.

"Orang akan lebih selektif dalam pengeluarannya. Pasti akan mengutamakan pengeluaran yang pokok yang kayak makanan, kesehatan, pendidikan. Jadi rencana pembelian rumah dan sebagainya bisa saja ditunda dulu sampai menunggu kondisi ekonominya membaik," pungkasnya.

Punya pertanyaan soal rumah, tanah atau properti lain? detikProperti bisa bantu jawabin. Pertanyaan bisa berkaitan dengan hukum, konstruksi, jual beli, pembiayaan, interior, eksterior atau permasalahan rumah lainnya.

Caranya gampang. Kamu tinggal kirim pertanyaan dengan cara klik link ini




(dhw/zlf)

Kalkulator KPR
Tertarik mengajukan KPR?
Simulasi dan ajukan dengan partner detikProperti
Harga Properti*
Rp.
Jumlah DP*
Rp.
%DP
%
min 10%
Bunga Fixed
%
Tenor Fixed
thn
max 5 thn
Bunga Floating
%
Tenor KPR
thn
max 25 thn

Ragam Simulasi Kepemilikan Rumah

Simulasi KPR

Hitung estimasi cicilan KPR hunian impian Anda di sini!

Simulasi Take Over KPR

Pindah KPR bisa hemat cicilan rumah. Hitung secara mudah di sini!
Hide Ads