- Ukuran Rumah Warga 20-25 Meter Persegi
- Rumah Warga Tidak Dilengkapi dengan Septic Tank
- Rumah Ukuran 15 M2 Bisa Dihuni Lebih dari 2 KK
- Sempat Mengira Api Tidak Akan Menyentuh Rumah Mereka
- Masjid At-Taubah Selamat dari Kebakaran di Manggarai
- Rumah Penyebab Kebakaran
- Pemulung Berdatangan
- Posko pengungsian
Kebakaran terjadi di Jalan Remaja, Kelurahan Manggarai, Kecamatan Tebet, Jakarta Selatan pada Selasa (13/8/2024) dini hari pukul 02.40 WIB. Menurut data BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Jakarta jumlah warga yang terdampak kebakaran Manggarai sebanyak 3.332 jiwa dari 1.172 KK. Jumlah korban ini tersebar di 21 RT dan 3 RW yakni 05, 06, dan 12.
Menurut pantauan tim detikProperti, Kamis (15/8/2024), lokasi pusat kebakaran ini dekat dari pintu keluar barat Stasiun Kereta Bandara Manggarai. Akses jalannya pun memang bukan jalan lebar. Hanya cukup dilalui motor dan 2 orang. Sementara itu, mobil susah untuk masuk sehingga pada saat kejadian tidak bisa dilalui mobil pemadam kebakaran.
Untuk mendapat gambaran lebih jelas mengenai pemukiman padat penduduk di Manggarai yang merupakan lokasi pusat kebakaran, berikut fakta-fakta yang telah kami rangkum.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ukuran Rumah Warga 20-25 Meter Persegi
Pemukiman di RW 05, 06, dan 12 adalah area padat penduduk di mana rumah bukan luas ke samping, melainkan ke atas. Di sini warga tidak memiliki halaman rumput dengan pagar yang mengelilingi. Rata-rata rumah di ketiga RW ini dibangun berdempetan dan dengan ukuran yang cukup kecil yakni 20-25 meter persegi (m2).
Ketua RT 12, Darmanto mengatakan beberapa rumah yang terdampak kebakaran luasnya hanya sekitar 20-25 meter persegi saja. Beberapa rumah ada yang tidak memiliki kamar, melainkan hanya berupa ruang tamu, kamar mandi, dan dapur.
"Hampir 20 meter dan biasanya naik ke atas (bertingkat)," ujarnya.
Rumah Warga Tidak Dilengkapi dengan Septic Tank
Luas rumah yang terbatas, sulit untuk menambahkan septic tank di sekitar rumah. Dengan demikian, warga tidak bisa membuang tinja di rumah mereka sendiri karena tidak ada tempat pembuangannya.
Maka dari itu, RW 06, membuat area MCK (mandi, cuci, kakus) khusus yang terdiri dari WC umum dan kamar mandi khusus perempuan serta anak-anak.
"Kita ada di sini, di RW 6 itu ada tiga MCK umum. Ada di RT 11, di RT 8, dan sama di RT 4. Kita bayar. Jadi kita bayar per ini sebulan ada Rp 40.000 atau kita mau harian Rp 2.000 gitu," sebut Darmanto.
Rumah Ukuran 15 M2 Bisa Dihuni Lebih dari 2 KK
Padatnya rumah di kawasan Manggarai, bukan hanya tergambar pada tata letak rumahnya saja, melainkan juga dari jumlah penghuni rumah tersebut. Salah satu warga RW 12 yakni Yatini mengaku tinggal satu atap dengan orangtua, anak, hingga cucu. Dengan demikian, satu atap terdiri dari 3 KK.
"Saya satu rumah 3 KK. Saya, sama anak saya, 2, kan bapaknya udah nggak ada. Terus ibu saya, suaminya udah nggak ada, jadi 3. Terus anak saya, anaknya 3," ungkap Yatini.
"Milik ibu saya dari tahun 70. Jadi dulu itu tanah PT KAI. Cuma bangunan kan dari tahun 70, dari generasi ke generasi di situ. Jadi nggak cuma 1 KK. Nih emak saya aja buyut, saya punya cucu. Saya aja kelahiran 70," lanjutnya.
Sempat Mengira Api Tidak Akan Menyentuh Rumah Mereka
Tidak ada yang menyangka kebakaran dini hari tersebut akan menghabiskan harta mereka dalam sekejap. Bahkan beberapa korban yang terdampak, sempat kembali tidur setelah mendengar kabar ada kebakaran. Mereka mengira api jauh dari rumah mereka.
"Awal mulanya itu kan api jauh ya. Tengah malam gitu, anak saya sih yang bangun. Lampu terus kipas angin juga mati-nyala, mati-nyala. Terus dia akhirnya bangun, buka jendela ribut-ribut kebakaran," kata Noni, salah satu warga RW 12.
"Akhirnya dia bangunin saya. Tapi itu api masih jauh banget. Jadi kita semua enggak mikirin, enggak bakalan kena. Ternyata anginnya ke sini. Ya udah, kena kita sendiri," lanjutnya.
Masjid At-Taubah Selamat dari Kebakaran di Manggarai
Dari ratusan rumah yang hangus terbakar, terdapat 1 bangunan yang selamat dari api yakni Masjid At-Taubah. Berada di Jalan Remaja 5 No.9 9, RT.8/RW.6, Manggarai, Masjid ini hanya berjarak 30 meter dari rumah tempat api berasal. Sementara, bangunan di kanan dan kiri Masjid At-Taubah rusak parah dan tersisa kerangkanya saja.
"Alhamdulillah ini masih utuh. Hanya sebagian kecil aja yang kena," kata Mudo Yanwar.
Rumah Penyebab Kebakaran
Penampakan rumah yang menjadi sumber api bermula adalah bangunan 2 lantai yang tidak begitu luas. Saat ini, bangunan tersebut telah dipasang garis polisi. Rumah tersebut kerangkanya tetap utuh, tetapi bagian dalamnya ludes dilahap api. Sumber kebakaran adalah korsleting listrik yang kemudian menyambar ke kasur.
Pemulung Berdatangan
Masalah kedua adalah setelah kebakaran padam, banyak pemulung dari luar Manggarai berdatangan untuk mengambil sisa barang warga yang masih bisa dijual.
"Tadi pagi, sebelum ke sini saya sempet ke sana ngeliat (rumah). Banyak yang udah ngambilin motor juga. Kapan ngambilnya gitu loh. Kayak mesin air kan susah. Tapi dia bisa loh," cerita Bebe.
Posko pengungsian
Saat ini sebagian besar korban yang terdampak dalam kebakaran di Manggarai tinggal di posko pengungsian yang tersebar di beberapa lokasi. Namun, pengungsian paling besar berada di Pasar Raya, SDN 05 Manggarai, dan Bengkel KAI.
(aqi/abr)