Usai kebakaran besar di Manggarai, Jakarta Selatan, yang menghanguskan rumah di 3 RW yakni 05, 06, 12, warga yang terdampak, tinggal sementara di pengungsian darurat. Pemerintah telah mendirikan 3 pengungsian pusat yang tersebar di Pasar Raya, SDN 05 Manggarai, dan Bengkel KAI. Di luar itu, masih banyak tempat pengungsian lain yang jauh lebih kecil dan berada di dekat lokasi kejadian.
Salah satunya adalah pengungsian di Masjid Asholihin yang berada di Jalan Dr. Saharjo No.11D 2, RT 02/RW 05, Manggarai. Lokasinya tidak jauh dari pintu keluar barat Stasiun Bandara Manggarai. Bisa diakses melalui jembatan kecil di atas sungai di dekat pintu keluar tersebut.
Saat detikProperti mengunjungi pengungsian ini, Kamis (15/8/2024) lokasi Masjid berada di dalam gang kecil. Masjid ini memiliki 2 bangunan terpisah yang letaknya berhadapan. Satu sebagai tempat ibadah, dan ruangan lainnya hanya ruang kosong yang biasa digunakan untuk majelis ilmu. Para pengungsi menempati ruang kosong tersebut sebagai tempat tinggal sementara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Salah satu warga yang mengungsi di sana, Noni mengatakan dia telah tinggal di Masjid Asholihin sejak Selasa (13/8/2024). Dia sempat datang ke pengungsian lain yang disarankan, tetapi menurutnya Masjid Asholihin lebih nyaman karena tertutup. Dia mengungsi bersama orang tuanya sehingga menghindari tenda terbuka di pengungsian pusat.
Total pengungsi di Masjid Asholihin menurut Noni ada 70 orang dari 22 KK yang berasal dari RT berbeda.
"Terus bayinya, bayi anak balitanya kira-kira 15-an orang. Lansianya 3 orang. Satu wilayah semua, cuma beda RT aja. Ini di sini ada yang RT 09, sama RT 08, sama RT 04 kalau nggak salah," kata Noni kepada detikProperti.
Memasuki hari kedua di pengungsian, persediaan makananan, pakaian, dan perlengkapan lansia serta bayi seperti pampers sudah terpenuhi. Di depan Masjid banyak tumpukan kardus air minum dan karung besar berisi baju bekas.
Lurah, RT, dan RW setempat juga sudah mengunjungi pengungsian kecil ini dan mendata warga-warganya. Namun, memang hingga saat ini belum ada kelanjutan kabar mengenai kepastian tempat tinggal pengganti rumah mereka yang terbakar.
"Belum ada sih. Setau saya sih belum ada ya. Nggak tau kalau yang lain. Kalau di sini sih kita belum dikasih tahu gimana," ungkap Noni yang telah tinggal di sana sejak tahun 90-an.
![]() |
Dari pengungsian kecil ini, jalan menuju jalan raya, di ujung gang terdapat posko darurat yang dibuat oleh komunitas untuk menyalurkan bantuan.
Tidak jauh dari sana, berjalan sejauh 300 meter ke area Pasar Raya, Manggarai, di sana terdapat pengungsian pusat korban terdampak kebakaran di Manggarai. Menurut data dari posko layanan pengungsian Pasar Raya, terdapat 7 tenda pengungsian yang telah didirikan untuk menampung 694 jiwa di sana yang terdiri dari anak-anak, bayi, orang dewasa, hingga lansia.
Selain tenda, di pengungsian juga dilengkapi dengan kasur tipis sebagai alas tidur, selimut, dan kipas angin. Pada saat tim detikProperti datang, anak-anak sedang diajak bermain bersama pihak BPBD Jakarta Selatan. Kemudian setiap tenda dibiarkan terbuka mengingat siang itu cukup panas. Posko kesehatan, makanan, hingga keperluan pribadi sudah tersedia di sekeliling tenda untuk melayani pengungsi.
Sama seperti di pengungsian Masjid Asholihin, salah satu pengungsi di sana, Bebe mengatakan di posko ini pun belum ada pembicaraan mengenai tempat tinggal pengganti warga yang terdampak kebakaran di Manggarai.
"Ya kita sih kalau kita emang mau dipindahin ke rumah susun, alhamdulillah. Yang penting kita punya tempat tinggal aja dulu gitu aja ya. Ya gak mungkin dong kita kan mau ngungsi terus, Sampai kapan," ujar Bebe.
Sementara itu, kebakaran di Manggarai berawal dari rumah yang berada di Jalan Remaja 5, Kelurahan Manggarai pada Selasa (13/8/2024) pukul 02.40 WIB. Menurut data terbaru dari BPBD Jakarta jumlah warga yang terdampak sebanyak 3.332 jiwa.
(aqi/dna)