Infrastruktur berdampak langsung pada sektor properti. Dampak itu antara lain peningkatan value properti yang didukung oleh perkembangan infrastruktur maupun peningkatan minat masyarakat membeli produk yang dipasarkan kalangan pengembang.
Salah satu area yang banyak dicari yaitu koridor barat Jakarta yang ditopang dengan perkembangan infrastruktur khususnya akses jalan tol.
Terus meningkatnya infrastruktur jalan tol telah membuat aksesibilitas kawasan semakin mudah dan itu juga mendorong pertumbuhan ekonomi daerah. Pengembang Paramount Land mendorong seluruh progres proyeknya dengan mengikuti perkembangan infrastruktur seperti yang bisa dilihat di Kota Gading Serpong dan yang terbaru di Paramount Petals seirinig perkembangan kawasan yang semakin ke arah barat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami mengembangkan Paramount Petals dengan berinvestasi untuk membangun akses tol langsung (direct access toll) menuju tol Jakarta-Merak. Melalui akses tol ini Paramount Petals terhubung ke berbagai destinasi utama seperti Bandara Soekarno Hatta, tol JORR, tol Serbaraja, Pelabuhan Merak, dan destinasi utama kota lainnya," ujar M. Nawawi, Presiden Direktur Paramount Land, saat bicara di Media Talkshow "Dukungan Infrastruktur Kawasan Hunian di Koridor Barat Jakarta, Kamis (21/6).
Ada banyak kelebihan dan khususnya kemudahan yang akan dirasakan oleh penghuni dengan berhunian di kawasan yang dikonsep sebagai direct access toll. Belum bicara terkait peningkatan investasi dari produk properti yang memiliki basis sarana infrastruktur maupun fasilitas yang lengkap.
"Aksesibilitas merupakan salah satu kunci utama yang akan menjamin sebuah kota akan terus bergeliat. Konsep seperti itu yang kembali kami hadirkan di Paramount Petals yang merupakan duplikasi dari pengembangan Kota Gading Serpong. Ada basis yang kuat untuk township ini hidup dan berkembang seiring kian mudahnya akses dan makin lengkap fasilitasnya," imbuhnya.
Paramount Land telah mendapatkan izin pembangunan modifikasi akses in-out Gerbang Tol Bitung (tol Jakarta-Merak) di Km. 25,5 yang diterbitkan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Sodetan langsung tol ini akan mulai dibangun bulan Juli dan ditargetkan selesai tahun 2025.
Modifikasi exit dan entrance Gerbang Tol Vitung ini akan dibangun sepanjang 5,5 km yang membentang Kota Paramount Petals seluas 400 hektar di sisi utara ke selatan. Dibangun juga jembatan layang (flyover) sepanjang 100 meter untuk menghubungkan township Paramount Petals yang terbelah jalur tol.
Menurut Bayu Nurbaya, Direktur Bisnis Koridor Jalan Tol PT Jasamarga Related Business, sebagai pengelola jalan tol pihaknya bekerja sama dengan Paramount Land untuk melakukan modifikasi simpang susun (interchange) Bitung yang sudah mendesak dilakukan karena tingkat kepadatan di Jalan Arteri yang akan stag pada tahun 2036.
"Kami mengantisipasi kepadatan lalu lintas yang bertambah 1-2 persen sertiap tahunnya di Arteri Bitung dan juga pertumbuhan pengembangan kawasan yang pesat. Simpang susun itu nantinya yang akan terhubung dengan akses langsung ke jalan tol sehingga traffic kawasannya akan lebih mengalir," katanya.
Adanya pintu tol baru itu nantinya akan mempercepat waktu 3-5 menit dari Paramount Petals ke gerbang masuk tol. Pintu tol baru ini juga akan memecah kepadatan di Jalan Raya Pantura (Jalan Raya Serang-Jalan Raya Curug) dan di sekitas pintu masuk tol Bitung Km. 26 yang juga terkoneksi ke Paramount Petals tembus ke Jalan Raya Pasir Randu, salah satu jalur protokol menuju Gading Serpong dan BSD City.
Sejak diluncurkan tahun 2021 lalu, Paramount Petals telah menjual sebanyak 1.280 unit rumah dan 700 unit telah diserahterimakan dengan separuhnya langsung dihuni. Dalam waktu dekat juga akan dihadirkan produk komersial baru setelah sebelumnya sukses merilis produk komersial Calico Square.
Pengamat Perkotaan Yayat Supriatna mengatakan, koridor barat merupakan real Jakarta masa depan dan new greater Jakarta adanya di poros barat. Hal ini tidak terlepas dari harga rumah di Jakarta yang sudah sangat mahal dan biaya hidup yang tinggi sehingga masyarakat mencari quality of life dengan lingkungan yang baik dan banyak diversity-nya.
"Kemudahan dalam mengakses kawasan menjadi kata kunci pertumbuhan kawasan itu sendiri. Koridor barat Jakarta yang telah tersambung dengan koridor timur membuat kedua poros itu memiliki basis ekonomi yang sama yaitu industri. Bedanya koridor barat lebih unggul karena memiliki fasilitas yang lebih lengkap, pengembang besar berskala kota lebih banyak, dan kawasan yang telah terbangun menjadi bukti yang bisa dirasakan langsung," tandasnya.
(dna/dna)