Walaupun sudah bukan berstatus ibu kota negara, daya tarik Jakarta dan daerah penyangganya sebagai kawasan hunian masih kuat. Untuk mendukung mobilitas para penghuninya, faktor aksesibilitas dan kemudahan dalam mengakses sarana transportasi menjadi dua diantara banyak hal menjadi 'tuntutan' tumbuhnya sebuah kawasan hunian.
Founder Giantara Group Teddy Giantara menyebut, hal ini sudah menjadi prioritas pengembang sejak lama.
"Sebagai tahap awal pengembangan infrastruktur kawasan, Giantara Group saat ini membangun underpass sebagai akses lalu lintas yang mana kawasan ini dilewati jalur lintasan kereta commuterline. Saat ini proses pembangunan sudah berjalan dan kita menjadwalkan akan selesai akhir tahun ini," jelasnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk memaksimalkan aksesibilitas dan akses transportasi, Giantara Serpong City berkolaborasi dengan Airmas Asri, konsultan desain dan arsitektur, serta menggandeng Dewan Transportasi Kota Jakarta (DTKJ) sebagai konsultan pengembangan transportasi kawasan. Kolaborasi ini, lanjut Teddy, bertujuan untuk membangun kawasan green development dan berbasis transit oriented development (TOD).
Sebagai tahap awal pengembangan infrastruktur kawasan, pembangunan underpass, yang ditargetkan selesai pada akhir tahun, sedang dilakukan untuk menambah akses lalu lintas. Penghuni juga akan dipermudah dengan adanya akses pada kereta commuterline.
Ke depannya, Giantara Group juga akan merenovasi Stasiun Cicayur. Stasiun yang berada di dalam kawasan Giantara Serpong City ini, akan berdampingan dengan beragam fasilitas penunjang seperti area komersil, central park dan outdoor lifestyle.
Giantara Group, yang merupakan pengembang perumahan Giantara Serpong City, kini sedang mengembangkan proyek seluas 109 hektar di kawasan Cisauk, Banten. Saat ini, Pembangunan sedang fokus pada penyelesaian pembangunan unit rumah di cluster Nerin yang merupakan produk pertama Giantara Serpong City.
Chief Executive Officer (CEO) Giantara Group Cindy Giantara menyebut, Giantara Group tidak luput dari tantangan dalam penjualan property di tahun ini. Namun, tantangan tersebut dapat diatasi dengan pencatatan penjualan yang positif.
Saat ini Giantara Group sedang berada dalam tahap finishing pembangunan unit rumah di cluster Nerin, yang dipasarkan sejak Mei tahun lalu dengan harga Rp 980 jutaan.
"Penjualannya cukup signifikan, dan ini yang membuat kami semangat untuk menepati komitmen serah terima kunci sebanyak 176 unit rumah di cluster Nerin, yang akan dimulai pada Desember tahun ini. Kami juga berkomitmen agar konsumen mendapatkan keuntungan dengan adanya program insentif Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP)," ungkap Cindy.
Ia menambahkan, pembangunan unit rumah ini dimulai sejak awal tahun. Giantara memang mempercepat pembangunan agar konsumen dapat menikmati insentif dari pemerintah.
Melihat animo penjualan yang positif, Giantara Group semakin optimistis untuk meluncurkan cluster kedua yaitu "Khione" di Giantara Serpong City. Berbeda dengan cluster sebelumnya, Khione dikemas sebagai produk premium karena luas tanah yang lebih besar dari cluster pertama dan penggunaan material yang lebih eksklusif.
(zlf/zlf)